BAB 25

340 37 3
                                    

*****

Setelah acara jerit malam selesai. Semua yang mengikuti camp itu kembali ke tenda masing-masing.

"Nay anterin gue ke kamar mandi ya?" Sakila menghampiri Kanaya yang sedang memainkan ponselnya.

Kanya mendongak kemudian mengangguk mengiyakan.

Keduanya keluar dari dalam tenda dan berjalan menuju kamar mandi umum yang tersedia disana.

Kanaya menunggu diluar dan mengotak atik handphone nya sambil menunggu sakila, namun tiba-tiba handphonenya terjatuh karena kepalanya terasa pening saat ada yang memukul kepalanya dari belakang. Tanpa sadar matanya menutup dan pingsan.

Sedangkan sakila didalam kamar mandi sedang mengaca merapikan letak pakaian nya dan berjalan keluar.

"Nay"panggil sakila yang tak mendapat sahutan dari sahabatnya itu

Alisnya menaut bingung saat tak mendapatkan kanaya disana.

Tiba-tiba ada yang membekap nya dari belakang menggunakan sapu tangan dan dia yakin itu sudah dicampur dengan obat bius karena tiba-tiba penglihatanya berkunang kunang kepalanya sakit dan penglihatannya menjadi hitam yang ia rasakan tubuhnya seperti diseret oleh seseorang.

Sedangkan di tenda glace kelabakan mencari sakila yang mendadak hilang perasaanya berubah menjadi cemas,khawatir dan takut.Takut kehilangan gadisnya dan takut sakilanya kenapa-napa.

Alaska pun sudah beberapa kali menelpon kanaya yang tak kunjung diangkat oleh gadis itu.

"Glace kita harus coba cari dulu disekitar sini"ucap alaska membuat glace berfikir sejenak dan mengangguk

"Kita cari dulu kesana siapa tau ketemu kalo belum kita langsung lapor ini ke panitia"sambung alaska

Keduanya berjalan kearah jalan yang gelap yang terisi pohon-pohon rindang dan terdapat kamar mandi umum disana.

Glace dan alaska berteriak memanggil nama sakila dan kanaya tiba-tiba glace seperti merasakan sesuatu di bawah sepatunya lelaki itu sedikit memundurkan langkahnya dan mengambil sebuah hp yang nampak tak asing di mata nya.

"Las,lo tau ini punya siapa?"tanya glace membuat alaska menghhentikan langkahnya dan menoleh kebelakang lalu menghampiri sahabatnya

Alaska mengambil handphone itu keningnya mengerut bingung.

"Ini kan handphone nya kanaya"gumam alaska dan menghidupkan layar handphone itu dan memperlihatkan lock screen fhoto dirinya bersama kanaya.

"Lah iya bener ini punya kanaya"ucap alaska

Glace semakin bingung dan curiga.

"Apa jangan-jangan mereka_

Ucapan alaska terpotong saat glace berjalan mendahuluinya.

"Gue yakin mereka kenapa- napa"ucap glace

Keduanya kembali ke tenda dan melaporkan itu kepada panitia dan para guru.

Kini semua orang tengah mencari keberadaan kanaya dan sakila dengan tangan yang memegang senter masing-masing.

"SAKILA,KANAYA"teriak Ilona berdecak khawatir

𝙲𝙾𝚆𝙾𝙺 𝙳𝙸𝙽𝙶𝙸𝙽- [ʀᴇᴠɪsɪ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang