"Haha, kau sangat pintar hingga akhir presentasi teman" Puji sahabatnya itu yang tak lain adalah Yuta
Taeyong menggedikkan bahunya sombong sambil memperbaiki proyektor dan hal untuk presentasi kelompoknya.
"Ingin kubantu?" Tanya Yuta
Taeyong memandang sahabatnya "Jika kau liat seperti ini harusnya kau tidak perlu bertanya Yuta"
"Ya siapa tau. Kepribadianmu bukan kepribadian yang suka memintai tolong"
"Sudah diam dan ayo antar itu ke tempatnya"
.
"Ini dimana?" Tanya Yuta yang memang tidak paham dan tahu menahu tentang tata letak semua barang yang ia bawa. Berbeda dengan Taeyong yang sudah hafal semuanya. Bagaimana tidak? Guru guru seperti memandang satu murid saja yang berada di kelas.
"Letakkan di rak baris kedua kolom 5" Titah Taeyong
"Oke" Yuta mengerutkan dahinya "Tapi.. Kolom yang mana dan baris yang mana? "
Ingin rasanya Taeyong melempar barang berat kearah Yuta. Untuk hal sesimpel itu saja dia tidak tau. Entahlah. Yuta sedikit berbeda. Hal simple tidak tau, sedangkan hal yang mustahil orang tau, pasti dia tau.
"Turunlah dari situ. Aku akan melakukannya. Sebaiknya kau sediakan tempat makan kita"
"Enak saja kau menyuruhku.. Tentu saja akan kupesan! Aku menunggumu teman!"
Taeyong terkekeh kecil dan kembali fokus menata barang barang tersebut pada tempatnya.
.
Rasanya aneh sekali bagi Taeyong. DM misterius itu mendadak menghilang dalam minggu ini. Entah besok mungkin ada atau tidak.
"Ah sudahlah. Untuk apa aku pikirkan itu" Monolognya sendiri sambil menunggu Yuta mengambil makanan "Kau lama sekali. Aku lapar" Gerutu Taeyong 10 menit kemudian
"Kau kira mengantri itu mudah? Dan aku membawa seseorang untukmu" Taeyong melirik tapi tidak ada siapapun bersama Yuta
"Mana? Ak- Oh. Selamat siang Senior. Silahkan duduk" Tutur Taeyong sopan
Sang senior pun menerima jamuan dengan senang hati dan duduk bersama mereka berdua.
"Kenapa kepadaku kau tidak sesopan itu?"
"Tidak perlu. Karna kau sahabatku" Ditutup dengan senyuman khasnya "Oh iya. Maaf, tapi kenapa temanku membawa senior kesini?"
"Tadi sahabat sekarang teman. Bagaimana sih" Taeyong yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas dan kembli fokus pada seniornya.
Oh Sehun. Senior kelas 12 di sekolah Taeyong dan kebetulan memegang jabatan yang lumayan sebagai seorang siswa. Disegani karna sikapnya yang tegas dan lumayan humoris. Walau terkadang garing banyak wanita yang terpesona pada nya. Terutama pada bagian perut dan hidung lancipnya bak ujung pisau.
"Yuta bilang , kau ingin membicarakan sesuatu tentang perkemahan. Ah , dan sebelumnya kau Lee Taeyong yang mencalonkan diri itu bukan sebagai pengurus tetap perkemahan?"
Taeyong mengangguk antusias. Dia senang bahwa seniornya itu mengenalnya "Iya Kak. Aku kelas 11, Lee Taeyong. Pernah memegang juara umum juga , hehe" Taeyong menyodorkan tangannya dan disambut baik oleh Sehun.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan padaku? Waktu ku kau pasti tau lah, haha"
"Ah iya. Jadi begini kak. Aku tidak pernah ikut perkemahan diluar kota karna orang tua ku selalu melarangnya. Da-"
"Dia anak mami Kak. Minumnya saja Susu dan makannya permen Yupi. Bagaimana orang tuanya bisa mempercayakan dirinya keluar kota" Sela Yuta tak berdosa sambil mengunyah makan siangnya. Sedangkan Sehun hanya bisa tertawa pelan
Taeyong memandang kesal dan ingin menoyor kepala Yuta. Namun mengingat waktu seniornya ini tidak banyak, jadi dia mengurungkan niat. "Sampai mana tadi?"
"Dan?" Sahut Sehun
"Ha?" Wajah kebingungan Taeyong terlihat lucu sambil mulut terbuka
"Hahaha, maksudku kau tadi berbicara sampai dan. Begitu loh"
"Oh iyaiya. Dan aku pun berharap semoga dia kan temukan~" Taeyong malah bernyanyi dan membuat dua orang di depannya tertawa "Hehe, dan aku ingin sekali ikut. Tapi bisakah kali ini tempat perkemahan diadakan didaerah kita? Atau setidaknya daerah yang dekat dengan kota kita Kak. Selama perkemahan kita juga belum dapat jatah lokasi bukan?"
Wajah Taeyong ia buat sengaja sedikit memelas agak mendapat belas kasihan seniornya itu.
"Hm, aku bisa memikirkan itu. Dan sebenarnya idemu lumayan baik Taeyong. Baiklah, aku mendiskusikannya pada yang lain. Lalu nanti kukabari. Ok?" Sambil membentuk simbol ok di tangannya
Taeyong tersenyum bahagia dan melakukan gerakan simbol ok yang sama. Hendak beranjak pergi, Sehun malah kembali ke tempat Taeyong dan Yuta.
"Ada lagi kak?" Tanya Taeyong heran. Sehun menggeleng
"Warna rambutmu bagus. Aku menyukainya" Lalu ia pergi berlalu
Yuta yang mengunyah makanannya berhenti sesaat sedangkan Taeyong malah bersombong ria.
"Sepertinya rumor itu benar" Kata Yuta dan melirik sekilas kearah Sehun yang sudah menghilang dari pintu kantin
Taeyong yang penasaran akhirnya berpindah duduk menjadi disamping Yuta "Apa? Rumor apa? "
"Kalau dia gay"
"Pfft UHUK UHGK!! SE- UHGK SERIUS?!!" Taeyong memukul mukul dadanya pelan sambil mencoba mencerna perkataan sahabatnya itu
"Kecilkan suaramu. Semua orang dikantin memandang kita" Bisik Yuta namun dengan penekanan
"Ya kau sangat santai mengatakan itu bajingan! Bagaimana aku tidak kaget bodoh!" Umpat Taeyong dan meminum air putih
"Kau saja berlebihan. Ada rumor yang mengatakan bahwa dia itu Gay. Pasalnya sikapnya kepada setiap pria di seluruh sekolah ini sangat membuat semua orang kebingungan. Terkadang dia akan mengatakan ini imut, ini lucu, pria itu cantik, pria itu manis, bajumu keren dan sebagainya"
"Hanya karna itu? Aku juga sering memujimu seperti itu Yut. Bagaimana bisa kau menjudge seseorang hanya karena itu?" Taeyong berbicara dengan mulut penuh makanan
"Berarti kau Gay" Ungkap Yuta dengan kekehan "Kau menyukaiku bukan?" Ledek Yuta
"Menyukaimu? Aku hanya bersikap baik biar kau tidak mengamuk jika aku mengatakan bahwa yang kau pakai selalu jelek" Ledek Taeyong balik
"Hey! Stop it!"
"Hey you! Stop it so stop it! "
"Spi- sepi- Speaking! Hah? No no. Spealing!"
Taeyong meletakkan sendoknya dimeja makan dan membuka tangannya. "S! T! O! P! " Lalu ia menunjuk Yuta dengan telunjuk
"I! T! Boom!!"
"Yeaah!!! "
Lalu dua sahabat konyol itu tidak merasakan bahwa sedang ditatap horor oleh murid lain. Seperti tatapan Zombie ingin memakan mangsanya.
Mereka hanya tertawa dan melanjutkan makan siang mereka. Ah, bagi mereka berdua begitulah dunia. Sebentar kelahi dan sebentar bercanda bersama. Hidup itu simple saja jika kita tau jalan mainnya dan tau caranya.
Contoh saja mereka berdua, haha.
.
Selamat menikmati mati. Canda. Keingat Lucas. Jangan lupa Votmen ya. Lopyu all
KAMU SEDANG MEMBACA
INSTAGRAM (MATURE)
FanfictionBanyak sekali dm an misterius yang ia dapatkan di akun sosial medianya. Ia sama sekali tidak tau siapa yang mengerjainnya dalam sebulan ini. Memang tidak menyakitinya, hanya sebuah pesan yang tidak tau menggunakan bahasa apa namun membuat pria berna...