Kelas menjadi ricuh, tepatnya kelas dimana Taeyong berada. Bagaimana tidak, sosok tampan yang baru-baru ini berpindah ke sekolah itu, sedang berdiri tepat didepan kelas Taeyong."Aw! Lihat siapa itu! Jung Jaehyun, cintaku! Kau kesini mencari ak-"
"Menyingkir, " sela nya langsung "Lee Taeyong duduk dimana?" semua orang didalam kelas tertegun. Tidak disangka laki-laki itu malah mencari keberadaan Lee Taeyong. Banyak yang menduga bahwa Jaehyun mencarinya karena mereka ingin berkelahi. Secara Taeyong kan terkenal disekolah ini. Jadi, Jaehyun ingin menggantikan posisi itu dengannya. Tentu saja dengan adu jotos, seperti yang biasa dilakukan disekolah ini. Yah, walaupun Taeyong tidak perlu susah-susah berkelahi, dia secara mulus naik di posisi pertama sebagai laki-laki favorit disekolah.
"Kalian tuli?" Jaehyun menyisir seluruh pandangannya kearah anak-anak di kelas.
"I-itu. Di barisan dekat jendela, barisan kedua.. "
Jaehyun langsung segera duduk dikursi itu. Dia meletakkan kepalanya untuk tidur diatas meja Taeyong. Tidak peduli apa pandangan orang lain, dia hanya menidurkan kepalanya. Dan mereka semakin yakin bahwa Jaehyun ingin mengajak Taeyong berkelahi.
"Mau sampai kapan kalian memandangiku seperti itu?" suara parau Jaehyun menyentak seluruh isi kelas. Mereka langsung buru buru melanjutkan aktivitas mereka, daripada memancing singa yang bisa mengamuk kapan saja. Hingga hampir bel bunyi pelajaran pertama dimulai, tidak ada tanda kedatangan Taeyong. Jaehyun masih setia menunggu disana.
"Tae — "
"Doy! Jangan ganggu dia! Dia bukan Taeyong.. " pelan siswi itu di akhir. Doyoung mengangkat alisnya. Dilihat dari postur tubuh, pantas saja berbeda. Mana mungkin badan Taeyong sekekar ini.
"Kau siapa?" tanya Doyoung, tapi Jaehyun tidak menjawab. Dia mungkin saja tertidur karena menunggu Taeyong. "Kau tuli ya?"
"Pergilah. Aku mencari Taeyong, bukan kau." balas Jaehyun sambil mendongakkan wajahnya dan beradu mata dengan Doyoung.
"A-aduhh! Kau ini kenapa sih Doyoung! Dia kan mencari laki-laki banci itu untuk berkelahi! Kau jangan ikut-ikutan ya! Wajah tampanmu bisa ru—"
"Banci?" serempak Jaehyun dan Doyoung
Perempuan itu menelan liur nya dengan susah payah. Sekarang malah dia yang tersudut. Padahal tadinya ingin menjelekkan Taeyong.
"Dan, apa pula maksudnya mengajak Taeyong berkelahi? Kau?" nada suara Doyoung sudah berbeda. "Oh. Ternyata kau segala biang kerok yang membuat Taeyong seperti itu."
Jaehyun menghela nafasnya. Dia tidak lagi tidur, melainkan menegakkan badannya untuk berdiri berhadapan dengan Doyoung. "Aku tidak tau apa yang kau bicarakan. Yang jelas, aku tidak mengajak Taeyong untuk berkelahi. Aku pamit." baru lagi melangkahkan satu kakinya, Doyoung mencegat bahu Jaehyun. "Aku lupa bilang, aku benci orang asing menyentuh tubuhku. Lepaskan selagi aku bersikap baik."
"Oh, begitu? Lalu apa kau suka menyentuh tubuh milik orang lain? Ah, iya. Aku juga lupa, kau kan memang suka melakukan apapun yang kau mau. Bukan begitu, Jung Jaehyun?"
"Tepat. Aku suka melakukan apapun yang kumau, termasuk ini."
Bugh!
"Aaah!" suara teriakan perempuan menggema didalam kelas itu. Mereka beringsut mundur dan menjauhi dua laki-laki yang berkelahi disana.
"Kenapa? Begitu saja sudah tumbang?"
"Haha, baiklah kalau ini yang kau mau."
Tangan Doyoung melayang tepat kearah wajah milik Jaehyun. Hidung nya mengeluarkan darah dan anak-anak di kelas semakin histeris. Tidak ada satupun yang berani memberhentikan mereka. Perkelahian itu terus saja berlangsung. Naasnya, entah kenapa guru juga belum datang, padahal bel pelajaran pertama sudah berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSTAGRAM (MATURE)
FanfictionBanyak sekali dm an misterius yang ia dapatkan di akun sosial medianya. Ia sama sekali tidak tau siapa yang mengerjainnya dalam sebulan ini. Memang tidak menyakitinya, hanya sebuah pesan yang tidak tau menggunakan bahasa apa namun membuat pria berna...