Avoid Him (?)

310 25 1
                                    

Semenjak siang tadi, dimanapun posisi Jaehyun berada, Taeyong akan membuat jarak sebanyak mungkin. Dibilang sudah menerima kenyataan sih belum. Dibilang tidak ingin percaya, dia juga belum. Belum ada kepastiaan dari Jaehyun, kalau gitu hanya khayalan nya semata bagaimana? Dan kenapa pula dia harus malu bertemu Jaehyun? Pada hakikatnya, laki laki tampan memang layak dipuji tampan bukan?

Selesai makan dan mandi seadanya, seluruh siswa siswi diberikan jam bebas sampai nanti malam. Alasannya, karna nanti malam adalah pemberian penghargaan untuk pemenang sekaligus acara api unggun. Taeyong sendiri sudah tidak sabar. Dengar dengar, api unggun nya itu didirikan dengan kayu yang tinggi tinggi.

"Baru jam 2 siang? Ah.. Aku bosan sekali" rengek nya di tenda. "Disini juga panas" keluh nya dan mencari cari barang untuk dijadikan kipas angin.

"Dia didalam kan?"

Mata Taeyong membelalak begitu mendengar suara bariton yang familiar. Siluet dari balik kain tenda pun, bisa membenarkan isi otak Taeyong sekarang. Dengan asal dia mencampakkan buku ke sebelahnya dan berbaring. Menutup mata seerat mungkin dan berdoa agar laki laki didepan tendanya itu menghilang segara.

"Kau tidur?" hening dan hening. Tidak ada jawaban yang keluar tapi Jaehyun masih bersedia jongkok didepan tenda Taeyong. "Kau masih marah padaku?"

"Bodoh bodoh! Siapa yang peduli dengan amarahku! Aku ini sedang menahan malu! Bocah tidak peka! Bisa bisanya dia menunjukkan wajahnya disini!", batin Taeyong membara

"Lee Taeyong, aku izin masuk"

"Coba saja! Atau ku pukul kepalamu itu Jaehyun!"

"Maaf, geser sedikit Tae" dengan hati hati, Jaehyun memindahkan tubuh Taeyong yang dia kira tertidur itu. Padahal aslinya, Taeyong sedang menahan malu dan takut ketahuan pura pura tidur.

"Laki laki ini kenapa Ya Tuhan..! Hilangkan lah dia dari hidupku" Taeyong frustasi setengah mampus sambil menutup matanya. Dan menahan nafasnya agar terus normal

Disisi lain, Taeyong tidak tau. Laki laki yang duduk di sampingnya itu sedang memandang wajahnya.
"Entah kau tidur atau tidak, aku hanya mau kau dengar ini" ucapnya

"Apa! Selesaikan drama ini dan segera keluar kau!"

"Maafkan perkataan ku semalam. Aku tidak bermaksud seperti itu. Hanya saja, aku tempramental. Jadinya, emosiku suka naik turun, Tae"

"Yayaya! Sudah kumaafkan. Sekarang bisa pergi?"

"Dan maaf membuatmu selalu terlibat denganku. Aku sama sekali tidak bermaksud. Aku hanya mencoba dekat, karna aku tidak punya banyak teman. Kau sangat aktif, jadi maksudku. Aku hanya ingin dekat. Aku su-"

"Jung Jaehyun, diamlah. Aku tidak bisa menerima cintamu. Kita ini segender. Siapa yang akan memaklumi itu? Agama kita sama, gender kita sama. Kita sama sama tau, agama kita tidak membiarkan hal tidak masuk akal seperti itu"

"Cintamu itu hanya membawa kita pada penyimpangan yang lain. Jadi, kau beri saja kepada yang pantas. Bukan aku. Oke?"

Dua duanya terdiam. Entah kapan, Taeyong sudah bangkit dan duduk tepat didepan Jaehyun. Mereka hanya saling menatap setelah Taeyong berhenti berbicara.

"Maksudmu..?" tanya Jaehyun pelan

"Iya. Aku menolakmu"

"Oh. Tapi"

"Tidak bisa Jaehyun"

"Bukan, maksudku. Aku ingin bilang, aku suka sifatmu yang ceria. Jadi makanya aku ingin dekat denganmu. Sepertinya ada salah paham?"

INSTAGRAM (MATURE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang