Tiga minggu kemudian.
Hari ini adalah hari lomba olimpiade dilaksanakan.
Karena perdebatan mereka tempo hari, membuat Hermione dan Draco akhirnya belajar sendiri-sendiri. Mereka enggan bicara satu sama lain.
Hermione kesal karena menurutnya Draco itu sok baik. Dan Draco kesal karena menurutnya Hermione itu sombong dan keras kepala sekali.
Mereka duduk bersisian ketika menunggu lomba dimulai. Draco yang tadinya asyik memainkan ponsel, tiba-tiba atensinya teralih ketika kepala Hermione terhuyung ke depan ketika gadis itu sedang membaca bukunya.
Draco langsung menahan kepala Hermione dengan tangannya, lalu menyandarkannya pada dinding.
"Sakit lagi? Batu banget, sih." keluhnya. "Kalo gara-gara ini kita malah kalah, lo harus tanggung jawab!"
Hermione menutup matanya. Kepalanya pening sekali. "Berisik." lirihnya.
Lomba pun di mulai. Mereka harus mengerjakan banyak sekali soal dengan waktu yang singkat. Draco dan Hermione berbagi tugas. Draco akan mengerjakan soal nomer satu sampai 30. Sedangkan Hermione sisanya.
Waktu terus berjalan. Semua orang fokus pada lembar soal. Begitu juga Hermione dan Draco. Namun keadaan gadis itu makin parah. Beberapa kali kepalanya jatuh ke meja atau pundak Draco karena teramat lemasnya.
Petugas yang melihat itu langsung menghampiri Hermione, "Dek, kamu nggak apa-apa?"
Hermione mengangkat tangannya, "Nggak apa-apa, bu." katanya yang malah menjatuhkan dirinya ke samping.
Petugas itu langsung menahannya agar tak jatuh, "Kondisi kamu nggak bagus. Ayok saya antar ke ruang kesehatan."
Hermione kembali menegakkan tubuhnya, "Saya nggak apa-apa, bu. Saya kuat. Saya masih bisa." tegasnya. Ia harus menyelesaikan lomba ini. Karena kalau dia gugur, maka Draco juga akan gugur. Tim yang kurang anggota akan didiskualifikasi.
"Bisa gimana? Badan kamu aja udah gak kuat buat duduk." kata petugas itu yang bersih keras membantu Hermione untuk dibawa ke ruang kesehatan.
Draco yang melihat itu semua sama paniknya. Ia memejamkan matanya sebentar, "Bu, biarin dia selesain jawabannya." katanya.
"Tapi nanti saya yang bakal tanggung jawab kalau dia kenapa-napa!"
"Saya yang bakal tanggung jawab. Dia harus selesain lomba ini." katanya seraya menopang tubuh Hermione yang kini melemas kearahnya.
Petugas itu pun akhirnya menurut. Takjub juga sebenarnya dengan kegigihan anak-anak muda ini.
Draco membantu Hermione mengambil pensilnya yang jatuh, "Lo harus selesain ini. Gue nggak mau kita kalah cuma karena lo sakit."
Hermione mengangguk. Ia pun kembali melanjutkan lombanya.
Satu jam telah berlalu.
Teng! Teng! Akhirnya lomba pun berakhir.
Setelah menyerahkan hasil jawabannya, Draco langsung meraih tangan Hermione dan menggendong gadis itu dipunggungnya. Laki-laki itu berlari sekuat tenaga membelah kerumunan orang yang ingin melihat keadaan mereka.
Ia berlari ke arah parkiran menuju mobil sekolah mereka. Hermione harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
...
Hermione terbangun ketika hidungnya mencium aroma alkohol yang lumayan menyengat. Ketika matanya terbuka, Ia dapat melihat kalau sekarang dia berada di rumah sakit.
"Nyusahin banget, sih jadi anak."
Hermione menolehkan kepalanya. Ia menemukan ibu tirinya yang sedang duduk sambil menyilangkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity [Dramione]
Fanfiction[COMPLETED] "Kenapa lo bantu gue?" "Karna gue suka sama lo. Dan asal lo tau ya, gue bukan orang suci yang bakal bantu orang lain dengan suka rela." "Apa yang lo mau dari gue?" "Kalo gue bisa selesain masalah ini, lo harus jadi pacar gue." "Walau...