31. The Last

1K 97 19
                                    

Draco tersenyum manis ketika melihat seorang anak kecil perempuan dengan gaun merah muda dan bandana yang sedang berlari kecil menghampiri seseorang yang kini berada di sampingnya.

Hermione segera berlutut untuk menyambut pelukan Lia. Dibelakang Lia, berjalan santai ibunya, Sarah. Ia lumayan terkejut melihat seorang laki-laki yang sepertinya tampak tak asing di depan rumahnya. Seperti pernah lihat, tapi di mana?

Hermione berdiri sambil menggendong Lia, lalu bicara pada ibunya, "Bu, ini Draco Malfoy."

Sarah tampak tidak bisa menyembunyikan mimik terkejutnya. Ia melihat Draco dari atas sampai bawah. Ya, sekarang dia ingat orang ini. Dia adalah 'teman' dekat Hermione dari sekolahnya dulu.

"Selamat sore, Bu. Maaf saya datang tiba-tiba." sapa Draco dengan ramah. Sarah hanya mengangguk. Masih terlalu terkejut karena akhirnya Hermione bisa bertemu dengan Draco lagi. Wah, permainan macam apa lagi yang dimainkan oleh takdir kali ini untuk anaknya?

Mereka pun masuk ke dalam rumah. Draco duduk dengan santai sembari melihat sekeliling. Di rumah itu banyak sekali foto Lia. Tidak ada foto Hermione satupun. Melihat itu, Draco jadi terkikik sendiri. Hermione benar-benar seperti seorang ibu sekarang.

Lia yang masih dalam pangkuan Hermione, menatap Draco dengan waspada. Ia tidak terbiasa dengan orang asing. Sikapnya akan selalu defensif ketika bertemu orang baru.

Draco yang melihat itu, langsung tersenyum seraya menyerahkan sebatang lolipop untuk Lia, "Lia suka permen kan?"

Anak kecil itu mengangguk ragu. Draco langsung membuka tangan kecil Lia dan menaruh lolipop itu di sana. Lia menatap Hermione untuk mendapatkan persetujuan. Wanita itu pun mengangguk seraya tersenyum. Lia akhirnya dapat ceria kembali dan mulai membuka bungkus permen tersebut. Namun dia kesulitan, maka Draco memutuskan untuk membantunya.

Di depan mereka, Sarah melihat itu dengan aneh. Bagaimana sikap Draco yang sepertinya sedang mencoba dekat dengan Lia. Ia berpikir, sejak kapan Hermione dan Draco mulai bertemu lagi?

"Maaf, Draco. Saya cuma mau tanya, apa keperluan kamu ke sini?"

Draco yang mendengar pertanyaan dari Sarah langsung terdiam. Ia melirik Hermione yang sekali lagi mengangguk untuk meyakinkannya.

"Saya... saya ingin minta izin sama ibu untuk melakukan pendekatan dengan Hermione."

Sarah mengernyit, "Saya memang belum terlalu kenal kamu, tapi Hermione udah cukup banyak menceritakan semua tentang kamu. Boleh saya tahu alasan kenapa kamu mau dekat lagi sama anak saya?"

"Sejak lima tahun lalu, saya selalu mencintai anak ibu. Nggak pernah sehari pun saya nggak mikirin Hermione. Dan saya pikir, kalau saya nggak ngelakuin ini, saya takut bakal kehilangan dia lagi."

"Kamu serius mencintai Hermione?"

Draco diam sebentar.

"Lebih dari apapun."

...

Flashback on.

"Yaudah, kita nikah aja. Biar lo ikut gue, jadi lo bakal bisa cerita terus menerus tanpa kendala. Gimana?" 

Hermione langsung menyentakan tanga Draco, "Lo gila, ya?!"

"Iya, dan lo yang udah buat gue gila. Jadi lo harus tanggung jawab."

Hermione menelan salivanya susah payah. Ia masih menatap Draco. Mencoba mencari tujuan laki-laki ini yang tiba-tiba mengajaknya menikah. Apa itu hanya bercanda? Atau salah satu cara balas dendamnya?

"Dulu, lo ninggalin gue karena lo ngerasa nggak pantes kan buat gue?" Draco mengambil napas sejenak, "Tapi sekarang, Lo udah jauh lebih baik kan? Jadi Lo bisa kembali kan?" katanya penuh harap.

Serendipity [Dramione]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang