Mau diluar sana banyak banyak wanita lain yang lebih daripada kamu, kalau kamu yang ditulis di Lauhul Mahfudz, saya bisa apa?
-Akhtar***
Sekarang jam dinding menunjukkan pukul 5 sore, aku bersiap menemui calon Suami ku itu dengan mengenakan dress Hitam pendek yang bahkan tak menutupi lutut ku.
ia tak akan mau menikahi gadis Sexi kan?tak lama bel rumahku berbunyi. Sepertinya ia telah datang, aku akan melihat bagaimana lelaki pilihan ayah itu.
aku berjalan menuju ruang tamu, ada sepasang suami istri yang berusia sekitar 40 tahunan. Mungkin dia orang tuanya. Yang laki - laki, wajahnya Ke Bule an dan yang perempuan wajahnya khas Korea. jadi Akhtar Blasteran Amerika , Kora dan Indonesia.
Tapi dimana lelaki itu?
aku terus menyapu seluruh sudut dengan pandanganku, namun tak ada orang lain disini.
apa dia terlambat?
Ah tidak tepat waktu sekali.
aku berjalan menghampiri Ayahku yang sedari tadi mengodeku untuk kesana.
"ini putri saya, Chayra, mahasiswa semester akhir dari fakultas Kedokteran," ucap Ayahku membuat keduanya tersenyum. Akupun tersenyum paksa.
Aku bukan orang yang tak punya sopan santun, bagaimanapun mereka lebih tua dari ku, maka aku mengulurkan tanganku untuk menyaliminya.
"cantik sekali," ucap ibu Akhtar.
"Iya, cantik," lanjut Ayah Akhtar.
"terima kasih paman, bibi." ucapku terpaksa.
Aku duduk di sofa samping calon mertuaku itu.
iyuhhh--
"Maaf yah, Akhtar belum bisa datang, dia ada penerbangan mendadak," ucap ibu Akhtar.
"ah, tidak apa- apa," sahut ayahku.
Dia tak datang?
ahh kenapa ini tak berjalan sesuai rencana?
kami mengobrol, membhas apapun yang bisa di bahas.
tak lama setelah makan malam mereka pun berpamitan untuk pulang.
aku sedikit nyaman dengan mereka berdua.
mereka asik orangnya.tapi sayang, misiku hari ini tak berjalan lancar.
✈︎pilot pilihan Ayah✈︎
aku terduduk di kursi meja makan sambil meminum air.Tak lama ayahku menghampiriku lalu ikut duduk di sebelah kiri meja makan.
"tumben - tumbenan kamu pake Dress pendek sekali seperti itu," ucap Ayahku membuatku tersedak air.
"enggak kok Ayah, aku cuma mau nyobain Dress pemberian temen aku pas ultah, kan sayang kalo gak kepake," ucapku membuat Ayah mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot Pilihan Ayah
Teen FictionBerawal dari pertanyaan "kenapa Ayah gak pernah menyuruh atau meminta tolong apapun?" akhirnya terjawab sudah, saat suatu hari ia mengatakan permintaan pertama dan terakhirnya adalah Menikahkanku dengan Pilot Pilihannya. Kaget! tidak terima! kesal! ...