~✈︎Pilot Pilihan Ayah✈︎~
"ZEIN STOP!!!" Bentak Akhtar hingga keduanya terkejut, tak pernah mereka melihat Akhtar se emosi ini. Nafasnya naik turun wajah nya sedikit memerah, tatapannya kini menjadi tatapan menakutkan bagaikan pencabut nyawa.
"Zein masuk kamar kamu!" Perintahnya, tak terbantahkan. Ia terus menarik nafas lalu membuangnya. Berusaha sabar.
dengan perasaan kesal ia berjalan menuju kamarnya sembari menatap sinis wajah Chyra yang kini mematung malu sekaligus kesal. Tak seharusnya ia melakukan hal ini, lagipula kenapa kalau Akhtar yang melakukannya? Dia kan suami nya.
Akhtar masuk ke kamarnya, ia kecewa... sangat kecewa dengan perlakuan Chayra kali ini. Chayra bukan lagi Chayra yabg dicintainya sejak sepuluh tahun yang lalu. Dia benar- benar berubah. andai kata Akhtar tak didik menjadi sosok yang sabar dan tegar, sudah dipastikan Chayra sudah di ceraikannya dari dulu.
Akhtar beda! Akhtar yakin akan mendapat cinta Chayra walau saat ia mati sekalipun.
Jika Kematiaanya membuat Chayra menjadi cinta padanya, mungkin lebih baik ia mati. Fikirnya..
Cinta memang membuat orang jadi bodoh. Bodohnya Akhtar yang sangat mencintai Chayra. Bodohnya ia yang dibutakan cinta.
Bolehkah Akhtar menyerah?
***
Mbak Asya
onlineMbak, sibuk tidak?|
read|tidak, mau ketemu?
readboleh, di Kafe biasa yah|
read|Oke
readAku menghela nafas, aku sudah cukup mengalami masalah ini, aku tak ingin melangkah lebih jauh. Aku ingin segera memutuskan hubungan ini.
dan caranya hanya satu, Mbak Asya.
ku ambil kunci mobil, dan tas ku lalu dengan cepat menuju ke kafe tempat biasanya aku dan Mbak Asya bertemu. Yah, kami sudah beberapa kali berbincang dan sekarang sudah cukup akrab.
"Mbak," sapaku sambil melambaikan tangan begitupun dengannya.
"apa kabar?" Tanya Mbak Asya.
"baik, mbak Apa kabar?"
"Alhamdulillah baik,"Jawabnya.
Kami mengobrol ria, membahasa apapun yang bisa dibahas, dan sampailah kami pada inti dari pembicaraan.
"oh iya, Mbak, aku ada satu rencana, aku yakin ini pasti berhasil," ucapku membuat Mbak Asya menatapku dengan penuh tanda tanya.
"Sini deh mendekat," pintaku.
Mbak Asya mendekatkan telinganya ke mulutku, ku jelaskan semua proses, kronologi, alur dari rencana yang akan kubuat. Aku yakin, ini akan berhasil! Yahh! Aku tak sabar bercerai dengannya!
Ia menatapku tak menyangka, ku tahu pasti didalam fikirannya kenapa aku melakukan ini? Kenapa aku tega? Kenapa aku rela suamiku bersama dengan wanita lain? Kenapa dan kenapa?
jawabannya hanya satu, aku tak cinta pada Akhtar.
Kami mengakhiri perbincangan yang cukup lama dan berbobot itu. aku Kini berada di di depan apartemenku.
"pintu terbuka"
suara sistem pintu saat aku sudah memasukkan pin.
kulihat Zeina yang sedang mengerjakan tugasnya dan dibantu Mas Akhtar, mereka sangat akrab bahkan seperti sepasang kekasih. Oh No! Kenapa juga aku harus peduli?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot Pilihan Ayah
Teen FictionBerawal dari pertanyaan "kenapa Ayah gak pernah menyuruh atau meminta tolong apapun?" akhirnya terjawab sudah, saat suatu hari ia mengatakan permintaan pertama dan terakhirnya adalah Menikahkanku dengan Pilot Pilihannya. Kaget! tidak terima! kesal! ...