***
kata SAH berhasil menguras energi ku, aku benar lemas sekarang, aku sekarang adalah istri seorang Aktar Jacson, kapten pilot Internasional.
"selamat yah Ra," ucap Zefanya.
"eh, sudah waktunya buat turun," ucap wanita yang tak kukenal.
akupun turun bersama para bridesmaid ku.
kulihat Akhtar kini menatapku.
Akupun duduk tepat disampingnya.
aku menatapnya tak suka.
ia memasangkan cincin di jari manisku, akupun begitu.
"ayo cium tangan suami mu," ucap ayah.
akupun mencium punggung tangan .... suamiku.
"ayo cium kening istrinya,"
deg
aku menggeleng seolah menolak perkataan ayahku barusan, tapi ayah menampilkan tatapan mengancam dan memaksa yang membuatku patuh saja.
benda kenyal itupun mendarat tepat di keningku.
***
Resepsi pernikahanku sangat mewah, aku menggunakan gaun yang di pilihkan oleh Ayah dan Mas Akhtar dengan gagahnya menggunakan jas hitam serta kemeja putih.
setelah melewati semua proses- proses, pernikahan akhirnya selesai.
aku sangat lelah, setelah menghapus make up dan mengganti pakaian aku langsung tidur tanpa memikirkan apapun.
tengah malam aku terbangun karna lapar. Iya, sejak tadi siang aku belum makan.
sudah kubilang, aku tak kuat jika tak makan. Aku mudah lapar.
ku tatap sekelilingku.
gelap? Perasaan aku tak mematikan lampu.
dan selimut? aku jarang memakai selimut.
kunyalakan lampu tidurku lalu melihat sosok Mas Akhtar yang tertidur di lantai dengan selimut yang di gelar.
baguslah kalau dia tahu batasan.
aku tak akan mau tidur seranjang dengannya.
tapi kenapa ia di kamarku? Kenapa tak pulang kerumahnya saja?
aku turun kebawah sekedar mencari makanan.
Dan yang benar saja, ada banyak sekali makanan.Daripada kelaparan, lebih baik aku memakannya.
ayahku datang mengampiriku, sepertinya Dia baru saja dari luar. Entah dari mana, aku tak sekepo itu.
"eh, kamu belum tidur?" Tanya Ayahku.
"udah tadi, tapi aku kelaparan," ucapku.
aku teringat satu hal, "oh yah ayah, kenapa dia di kamarku ? Kenapa gak pulang ajasih?" Tanyaku tak suka.
ayahku terkekeh sembari menggeleng kecil, "dia itu suami kamu, jelaslah dia harus sekamar sama kamu," ucap Ayah.
"Besok kamu harus kemasi barang - barang kamu."
uhuk uhuk!
aku sontak mengambil minum yang diberikan ayah.
"ayah ngusir aku?" Tanyaku kaget.
Ayahku tertawa sambil menggeleng.
"truss?"
"Kamu udah punya suami, jadi kamu harus tinggal sama suami kamu," ucap Ayahku membuat mood ku menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilot Pilihan Ayah
Teen FictionBerawal dari pertanyaan "kenapa Ayah gak pernah menyuruh atau meminta tolong apapun?" akhirnya terjawab sudah, saat suatu hari ia mengatakan permintaan pertama dan terakhirnya adalah Menikahkanku dengan Pilot Pilihannya. Kaget! tidak terima! kesal! ...