Blush💞

2.5K 111 7
                                    


Akhtar membaca Al-Qur'an sekarang posisinya tepat di surah Al-Waqiah

Ia tersenyum lalu menatap lama Istrinya yang tengah sibuk bermain laptop, entah lah mungkin sedang mengerjakan tugas akhir? atau apalah itu yang jelas Chayra baru sadar tengah diperhatikan saat 3 menit ditatap.

Chayra mengerutkan kenaingnya, "k-kenapa mas? ada yang aneh?" tanyanya sambil memegang wajahnya.

Akhtar menggeleng.

"Lalu?"

Akhtar terdiam sejenak.

"Rupanya kamu yang Dimaksud Allah dalam Surah Al-Waqiah ayat 22," Ucap Akhtar yang tentu saja hanya mendapat kerutan kening dari sang empu yang tak paham.

"Sudahlah," Ucapnya lalu melanjutkan bacaannya.

Karena penasaran, Chayra mengambil ponselnya lalu mencari arti surah itu dan....

وَحُوْرٌ عِيْنٌ 
"dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah,"
(QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 22)"

Detik berikutnya, Blush.

Rupanya cara gombal orang paham agama memang beda.

Apa ini? bertahun tahun Chayra pacaran tak pernah merasa se blush ini jika digombal. Apa mungkin karna cara gombalnya beda?

'Jantung! tolong kerjasamanya!' batin Chayra.

Akhtar menyudahi baca Al-Qur'an nya lalu bersiap untuk tidur, Sesekali ditatap istrinya itu dengan penuh rasa Syukur. Orang yang namanya selalu di selipkan di sepertiga malam Kini menjadi miliknya, Orang yang selalu di doakan secara diam- diam, diperhatikan setiap hari, Dan dicintai secara rahasia kini jatuh cinta padanya.

Benar! Allah maha membolak-balikkan hati seseorang.

"kamu mengerjakan apa?" tanya Akhtar setelah dudul di sofa.

"Ini, Revisian skripsi sebentar lagi selesai, supaya aku lulus tepat waktu," ucapnya tanpa menoleh.

Akhtar menganggukkan kepalanya, "kalau begitu saya tidur duluan, besok ada penerbangan. Kamu jangan tidur terlalu larut yah," ucapnya.

"iya."

Akhtar mulai memejamkan matanya, sebelum tidur ia tak henti hentinya bersyukur dan mengingat kejadian paling membahagiakan dalam hidupnya, namun sebelum akhirnya benar - benar tertidur ia dibangunkan oleh

brak-

"awww." Ringis Chayra sambil memegangi perutnya.

Akhtar tanpa aba-aba tentu langsung menghampirinya, "kamu kenapa?" Chayra tak menjawab, ia masih saja meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

"kita kerumah sakit sekarang."

baru saja Akhtar hendak membopong Chayra, wanita itu lebih dahulu menurunkan tangannya, "tidak usah mas," ucapnya.

"tapi kalau semakin parah bagaimana?" tanyanya Khawatir.

Chayra menggeleng, "tidak apa- apa, ini penyakit bulanan, dibawa istirahat juga nanti sembuh," Ucapnya.

"Tapi itu muka kamu pucat, saya ambilkan Air hangat yah," belum sempat dapat izin, Akhtar bangkit dan mengambil segelas air lalu memberikannya pada Chayra.

"Sudah, nanti saja dilanjutnya, kamu istirahat saja dulu," ucap nya sambil membimbing Chayra untuk berbaring.

Ia lalu memasangkan selimut lalu mengusap pelan ubun ubun wanita itu, "ini benar- benar tidak apa- apa kan? tidak mau kerumah sakit saja?" Chayra menghela nafas, "Tidak apa- apa mas paling dipijat sedikit sembuh kok," ucapnya.

Pilot Pilihan AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang