Beberapa menit sebelum munculnya serangan dari makhluk dunia Arsga, Ara tengah menatap kosong lalu lalang makhluk yang tengah melintasi jalanan kota Astien.
Pikirannya sesekali berkelana, menjelahi ingatan-ingatan kelam yang pernah ia alami.
Saat dimana seorang Arneali masih ada.
Namun, pikiran itu langsung buyar begitu melihat penampakan seorang Ellysha yang tengah menggandeng makhluk menyebalkan. Tanpa pikir panjang, Ara langsung berdiri dari duduknya, hendak menghampiri dua makhluk beda jenis itu.
"Maaf menunggu lama. Ini pesanan Anda. Pembayaran bisa anda lakukan di kasir sebelah sana," ujar ramah seorang gadis seraya memberikan bingkisan pada Ara. Mau tak mau, niat Ara untuk menghampiri Ellysha harus ia tunda beberapa menit untuk melakukan pembayaran di kasir.
Dengan langkah tergesa, Ara menghampiri penjaga kasir dan langsung membayar pesanannya. Ara langsung berlari keluar setelah melakukan pembayaran.
Duar!
Suara ledakan dari arah alun-alun, membuat Ara sedikit tersentak. Ia mulai panik saat semua orang berlarian kesana-kemari. Apalagi dengan hilangnya penampakan Ellysha, membuat Ara semakin panik. Takut sahabatnya itu akan kenapa-napa.
Tak tahu harus mencari kemana, Ara akhirnya memilih untuk berlari ke arah alun-alun. Karena dari sanalah suara ledakan tadi berasal. Dan jika tebakannya benar, Ellysha yang memiliki sifat sangat ingin tahu, pasti akan berlari ke sana.
Benar saja. Tak lama berlari, Ara kembali menemukan penampakan Ellysha. Ia menghela napa lega. Dengan senyum mengembang, Ara berlari kecil hendak menghampiri Ellysha.
Namun, sebuah sinar kuning yang melaju cepat ke arah Ellysha, membuat langkah Ara bertambah berkali-kali lipat.
Sring!
Ctak!
Ara menepis serangan cahaya itu. Ia langsung berbalik, menatap Rai dengan wajah kesal. Dan begitulah, berdebatan kecil mulai terjadi antara Ara dan Rai, dengan Ellysha yang menjadi penengah, lalu diakhiri dengan Ara yang harus mengikhlaskan kepergian Ellysha demi keselamatan gadis itu.
Setelah Ellysha dan Rai pergi. Makhluk berjubah hitam tiba-tiba muncul di depannya. Dengan gerakan pelan, makhluk itu membuka tudung yang menutupi kepala dan separuh wajahnya. Ia menyeringai pada Ara yang terus melayangkan tatapan tajamnya. "Lama tak berjumpa, Arneali."
"Tak usah banyak basa-basi! Apa maksudmu menyerang manusia itu?!" tanya Ara dengan wajah murka.
Makhluk berjubah hitam memasang tampang terkejutnya yang penuh dramatis. "Astaga! Apa aku melakukan kesalahan? Apakah aku harus melindunginya?"
"Kau!" Ara menggeram marah. Hingga tanpa aba-aba ....
Syuu!
Sebuah angin kencang muncul, begitu Ara mengibaskan tangannya.
Bruk!
Makhluk berjubah hitam jatuh. Ara berjalan pelan mendekati makhluk itu. Wajahnya dingin, dengan amarah yang menyelimuti. Langkah Ara berhenti tepat di samping si makhluk berjubah hitam.
"Kutanya sekali lagi. Kenapa kau menyerangnya?" tanya Ara dengan suara rendah, tapi penuh penekanan. Mata gadis itu sudah berkilat marah, dengan aura membunuh yang kental. Sebelah tangannya terangkat, diisi kobaran apii hitam di atas sana.
Makhluk berjubah hitam menelan ludahnya kasar melihat kobaran api itu. Api yang sulit untuk dipadamkan, dan dapat melenyapkan nyawa seseorang dalam hitungan detik. "Ra-raja Crifhton yang menyuruhku," jawabnya tergagap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETUALANGAN DUA DUNIA (Lengkap)
Fantasy(Petualangan - Fantasi) Sequel dari cerita TERPILIH. Usai sudah petualangan Ellysha mencari tujuh batu cahaya di dunia Arsga. Namun, tidak dengan misi menyelamatkan dunia Arsga yang diambang kehancuran. Gadis itu kini memiliki petualangan baru, petu...