22

2.5K 488 11
                                    

"Ara!" panggil Luke yang tak sengaja melihat gadis berambut pendek itu. "Kau sudah bertemu Ellysha?" tanyanya khawatir.

Ara menoleh, ia diam sejenak seraya mengatur napasnya yang masih saja berantakan karena mata merah menyala beberapa menit yang lalu. Masih ada sedikit ketakutan dari netra coklanya. Ya, Ara masih tak bisa melupakan kejadian beberapa menit yang lalu. Tampaknya, itu akan menjadi trauma tak terlupakan untuk Ara.

Louise dan Luke menyadari ada yang aneh dengan Ara. Mereka berdua saling berpandangan dengan tatapan bertanya. Namun, keduanya kembali berpaling pada Ara, menyadari jika hal itu tak akan memberikan jawaban.

"Ara, kau baik-baik saja?" Luke akhirnya bertanya. "Apa ... sesuatu yang buruk baru saja terjadi?" tanya Luke ragu-ragu.

Ara tidak langsung menjawab, ia menarik napas panjang. "Vampir itu ... menyuruh kita merebut buku sahargaratta dari dia!" Ara yang mulai baikan langsung menoleh ke tempat persembunyian Iriana. Tatapan mata gadis itu sudah mulai normal. Ia menatap datar Iriana yang tampak terkejut.

Luke dan Louise pun terkejut melihat penampakan Iriana. "Kau! Apalagi yang kau inginkan, duyung sialan?!" Louise menatap tak suka Iriana yang tengah menyeringai.

"Ah sial! Padahal aku masih ingin menguping," ujarnya dengan tampang sok kesal. Hanya beberapa detik. Setelah itu, Iriana kembali memasang seringaiannya. "Dimana vampir itu pergi?" tanya Iriana tanpa basa-basi lagi.

Luke mengerutkan dahinya. "Maksudmu Leo?"

"Tentu saja, memangnya apa lagi? Kalian tidak cukup berharga untuk dicari olehku!" ujarnya sombong. Gadis mermaid itu berjalan perlahan mendekati Luke dan yang lainnya.

Luke terdiam. Ia ingat betul kata-kata Iriana yang menyebutkan tentang penghianat. Entah apa yang dimaksud gadis itu, tapi sungguh, Luke tidak pernah mengkhianati Iriana sekalipun.

Louise sendiri masih kesal pada Iriana yang telah menghianati mereka dan menuduh mereka menghianatinya, tapi yang paling menyebalkan adalah, mengingat Iriana sudah melukai pangerannya. Itu adalah kesalahan terbesar Iriana. Louise tak akan memaafkannya.

Sementara Ara, ia tak begitu perduli. Selama gadis duyung itu tak menyentuh Ellyshanya, ia tak akan mau repot-repot untuk perduli. Yang harus ia perdulikan tentang Iriana cuma satu, merebut buku sahargaratta yang ada pada gadis itu. Ya, cuma itu.

Lalu Dislee sendiri, ia tak begitu memahami situasi. Namun yang pasti, ia sudah menyadari dari awal jika Iriana mengikuti mereka. Saat pertama kali Louise muncul, saat itulah ia menyadari kehadiran Iriana.

"Dimana vampir itu?" Iriana mengulangi pertanyaannya dengan nada rendah yang penuh penekanan.

Louise mendengus geli. Ia membuang muka ke arah lain. "Astaga, lelucon macam apa itu," gumamnya menahan tawa. Ia menoleh pada Iriana. "Kau pikir kami akan dengan sukarela memberitahu keberadaan Leo padamu? Jangan bercanda!"

"Iriana, mengenai penghianatan yang kau maksud, sepertinya kau salah paham. Kami tidak pernah sekalipun menghiatimu, sungguh!" Luke mencoba meminta sedikit pengertian dari Iriana.

Iriana hanya mendengus geli. "Aku sudah tak tertarik dengan itu, Luke. Sebaiknya kau beri tahu aku dimana Leo?!"

Syurr!

Wush!

Iriana melempar serangan berupa gumpalan air ke arah Luke dan yang lainnya. Namun, berhasil ditangkis elemen angin milik Dislee.

"Apa-apaan kau?!" Louise menggeram marah.

Iriana menyeringai kecil. "Hanya menguji refleks yang kalian miliki," jawabnya santai.

PETUALANGAN DUA DUNIA (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang