Terdengar suara langkah kaki dari depan pintu tak lama kunci pintu apartement pun terbuka, benar saja itu non Rani baru saja pulang akupun segera menyambut nya dengan ciuman di kedua sepatu flat nya, non Rani menjatuhkan semua barang yang ia beli di depan wajah ku yang sedang dalam posisi bersujud.
👸 : Bawa barang itu semua ke dalam kamar
🧑 : Baik non
Aku segera merangkak ke arah kamar sambil membawa barang belanjaan itu, memang agak sulit tapi aku harus melakukan nya, non Rani terlihat berjalan ke arah meja makan, di sana sudah aku siapkan sepiring nasi goreng dan segelas teh yang awal nya hangat mungkin sekarang sudah tidak lagi karena menunggu sang tuan putri yang agak lama pulang ke rumah, aku tau dia pasti sangat lapar sekali karena akupun juga merasa kan hal yang sama sebab dari tadi siang aku dan non Rani belum makan apa-apa.
Tak mau membuat majikan ku menunggu lama setelah menaruh barang belanjaan tadi di dalam kamar aku segera merangkak lagi ke meja makan, aku menunggu non Rani selesai makan dengan posisi berlutut tepat di bawah kaki nya, ia terlihat diam saat menyantap makanan nya dalam hati ku berfikir "Mulia sekali majikan ku ini ia tidak berbicara satu kata pun saat ia sedang makan" hampir sekitar lima menit ia makan akhir nya selesai iapun mulai berbicara.
👸 : Masakan lu enak juga yah gak salah lu jadi budak gua. (Sambil mengelus kepala ku)
Aku senang bukan main karena dapat pujian dari majikan ku hingga tanpa sadar aku membuat kesalahan, awal nya non Rani terlihat sabar pada kesalahan ku, akupun benar-benar tidak menyadari kesalahan ku, akhir nya non Rani menginjak jari tangan ku menggunankan sepatu flat yang masih ia pakai, argggh ini terasa sakit sekali.
👸 : Kalo di puji sama majikan, harus nya lu ngucapin apa? (Sambil menginjak jari tangan ku berkali-kali)
Karena tak kuat menahan rasa sakit nya, akupun memeluk erat kaki non Rani sambil menangis.
🧑 : Ampun non tolong maafin hamba jangan hukum hamba lagi non maaf (Sambil menangis di bawah kaki nya)
👸 : Udah gak usah cengeng sekarang ucapin (Dengan nada membentak)
🧑 : Terima kasih non atas pujian mu terhadap hamba (Mengucap kan dengan menahan rasa sakit dan menahan air mata)
👸 : Sekarang gua tau lu laper kan?
🧑 : Mohon maaf non, iya hamba lapar sekali (Sambil mengemis agar aku dapat makan)
👸 : Ok nanti di kamar lu akan makan, sekarang buka sepatu gua dan beresin ini semua langsung cuci piring nya dan taro sepatu itu di tempat semula, gua tunggu di kamar.
🧑 : Baik non (Masih menahan sakit di jari tangan ku)
Secepat mungkin aku menyelesaikan tugas ku ini karena perut ku sudah sangat lapar dan ingin segera merasakan makanan, tapi entah aku akan makan apa di dalam kamar sana biar lah apapun makanan nya yang terpenting itu semua gak membuat non Rani marah, akupun menyelesaikan tugas ku di dapur dan merangkak untuk menaruh sepatu non Rani di rak, setelah seleasai semua aku mulai mengetuk pintu kamar non Rani, di sana terlihat semua barang belanjaan sudah di keluarkan saat aku sudah berada di dalam kamar, majikan ku ini menyebutkan satu per satu barang apa saja yang sudah ia beli.
👸 : Ok slave dengerin gua udah beli barang kebutuhan lu termasuk seragam buat lu sekolah besok, anggep ini sebagai hadiah dari gua (Mulai mengluarkan muka jahat dan terlihat menunggu aku mengucapkan terima kasih atas hadiah yang telah ia belikan untuk)
Dengan sigap akupun langsung mengucap kan tanda terima kasih kepada majikanku ini
🧑 : Terima kasih non atas semua ini
Ia tersenyum tipis melihat ekspresi aku yang sedang kelaparan.
Non Rani mulai menyebutkan nama barang tersebut beserta fungsi nya, seperti nya majikanku membeli barang tersebut khusus untuk dunia perbudakan, ya jumlah nya ada tiga barang.
👸 : Slave barang-barang ini akan menjadi bagian dari hidup lu selamanya, yang pertama ini adalah kalung khusus untuk hewan peliharaan di lengkapi dengan tali jadi ini akan memudahkan gua untuk mengontrol lu saat berjalan di bawah kaki gua, sini leher nya slave. Lu pake kalung ini pasti tambah keliaatan menarik
Non Rani pun mulai memasangkan kalung itu ke leher ku, aku merasa tidak nyaman dengan kalung ini karena di lengkapi bulu-bulu halus berwarna putih di bagian kalung nya, Non Rani pun menarik tali kalung tersebut untuk pertama kali dan ya benar saja wajah ku langsung tertarik mendekat ke arah bagian perut dari non Rani, wangi harum bagian perut non Rani sangat santer tercium di hidung ku, masih dalam posisi ku yang merungkuk di depan perut nya, non Rani pun mulai mengambil barang kedua.
👸 : Barang yang kedua ini adalah cambuk, barang ini untuk mencambuk seluruh tubuh lu jika lu melakukan kesalahan.
🧑 : Ampun non (Aku tidak bisa menutupi rasa takut ku ketika non Rani menjelaskan fungsi dari cambuk itu)
Dan benar saja cambukan pertama langsung mendarat ke arah bagian paha ku, CETAR (bunyi dari cambukan tersebut)
👸 : Kalo gua lagi ngomong lu gak usah ikut ngomong, ngerti slave?
🧑 : Mengerti non (Karena rasa perih yang luar biasa akupun menangis di sandaran paha non Rani)
👸 : Udah gak usah nangis gua mau lu terbiasa dengan semua ini
Tiba-tiba non Rani pun berdiri, berjalan ke arah kamar mandi, dan tentu saja aku mengikuti merangkak di bawah kaki nya karena non Rani menarik kalung yang ku pakai, setelah di kamar mandi non Rani meletakan barang ketiga di depan wajah ku yang dalam posisi berlutut, barang itu adalah tempat makan khusus untuk hewan peliharaan,terlihat non Rani mulai membuka seluruh pakaian nya.
Dalam hati ku "majikan ku mau melakukan apa?" Sebab sejak tadi awal kita bertemu ini pertama kali nya aku melihat non Rani tanpa pakaian sehelai pun, ini semua di luar dugaan ku non Rani mulai membuang taik nya di atas mangkuk anjing tadi, ya dengan kata lain non Rani BAB di mangkuk itu, akupun memberanikan diri untuk bertanya kepada non Rani🧑 : Apa ini makanan yang harus hamba makan non? (Sengaja aku tidak menyebut itu kotoran nya fikir ku pasti dia akan marah jika aku berkata seperti itu)
Setelah selesai membuang taik nya yang cukup banyak bahkan memenuhi seluruh bagian dari mangkuk tersebut, non Rani pun menjawab
👸 : Good boy, bahkan lu udah tau sebelum gua suruh, jadi sekarang tunggu apa lagi ayo abisin pasti lu laper kan?
🧑 : Iiiya non, aku mulai mengarah kan wajah ku ke arah mangkuk yang terisi penuh dengan taik dari non Rani tersebut, (Walaupun dengan rasa mual aku harus menghabiskan ini, jika tidak pasti non Rani akan marah)
Berbarengan dengan aku yang sedang memakan taik nya, non Rani sedang mandi, membersihkan tubuh seperti nya dia biasa melakukan itu mungkin agar dia bisa tidur nyenyak malam ini, setelah non Rani selesai mandi dia melihat ke arah ku, matilah aku non Rani terlihat kesal saat melihat aku belum menghabiskan taik tersebut
👸 : Gak doyan yah? Gak mungkin kan kalo gua paksa makan nya, gua udah mandi masa harus megang begituan lagi (Ucap non Rani ke arah ku)
🧑 : iya maaf non hamba akan habisin makanan ini kok (Berbicara sambil mengunyah)
👸 : Yuadah cepet, ini udah malem jangan sampe lu gua suruh tidur di kamar mandi
Akhir nya akupun menghabiskan taik dari non Rani tersebut, setelah itu aku di tarik ke arah toilet duduk non Rani yang ada di kamar mandi
👸 : Sekarang minum air toilet nya, abis itu bersihin mulut lu pake sikat ini, non Rani memberi ku sikat yang sudah di kasih odol di atas nya, (Dann ternyata non Rani memberi ku sebuah sikat WC)
Aku benar-benar di buat menjadi budak yang sangat hina
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Dog (FEMDOM) (END) ✔️
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Note info tambahan : Cerita pe...