Episode 65

2.2K 32 3
                                    

Saat aku sudah membuka penutup mata, lalu mulai melihat ke arah tangan kiri ku.

  Non Sofi mengukir sebuah tato di tangan kiri ku bertuliskan nama "Sofia" dan ada gambar sepasang kaki di sebelah nama tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Non Sofi mengukir sebuah tato di tangan kiri ku bertuliskan nama "Sofia" dan ada gambar sepasang kaki di sebelah nama tersebut.

👸 : Suka gak Ren? Karena tato itu udah melekat di tangan kamu secara permanen, jadi aku mau kamu selamanya menemani dan melayani hidup aku ya Ren

  Air mata ku menetes, aku menangis terharu mendengar perkataan non Sofi. Aku langsung memeluk kedua kaki non Sofi. Sambil menangis di bawah kaki nya

🧑 : Non terimakasih ya atas semua ini, kasih sayang yang non Sofi kasih ke aku sangat luar biasa. Maaf non kalo aku masih punya banyak kekurangan tolong didik aku menjadi budak yang patuh ya non, aku suka sama tato nya terimakasih non 😭😭😭😭

👸 : Udah jangan nangis Ren aku gak suka liat kamu cengeng kaya gini, oh iya kamu belum makan ya?

🧑 : Iya belum non (Aku menjawab sambil mengusap air mata di wajah ku)

  Non Sofi mulai mengambil satu buah pisang yang ada di meja makan, ia membuka lalu mengunyah pisang tersebut. Dengan sigap aku mulai membuka mulut ku, sedikit demi sedikit non Sofi mulai memberi ku makan, menggunakan lepehan pisang dari dalam mulut nya.

   Tiga buah pisang sudah berhasil masuk ke dalam perut ku, kemudian non Sofi kumur menggunakan air putih, lalu ia mengeluarkan air tersebut untuk aku minum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Tiga buah pisang sudah berhasil masuk ke dalam perut ku, kemudian non Sofi kumur menggunakan air putih, lalu ia mengeluarkan air tersebut untuk aku minum. Saat perut ku sudah lumayan terganjal dengan makanan, lalu non Sofi menyuruh ku untuk membuka sepatu flat nya.

👸 : Udah kenyang kan Ren? Sekarang bukain sepatu aku abis itu taro di rak ya sepatu nya, aku tunggu di sofa Ren

🧑 : Baik non, terimakasih ya non atas makanan nya

  Aku mulai memegang sepatu flat non Sofi menggunakan tangan ku. Saat ingin membalikan badan dan ingin merangkak naik, untuk menaruh sepatu tersebut di rak depan pintu kamar. Lalu tiba-tiba non Sofi menarik rambut ku dan menampar pipi ku.

👸 : Udah berapa kali aku kasih tau Ren, jangan pegang sepatu aku pake tangan kamu. Gigit aja jangan di pegang di tangan, kalo besok masih di ulangin. Aku pastikan jari tangan kamu gak akan bisa bergerak lagi

🧑 : Ampun non maaf, aku gak fokus non

👸 : Yaudah cepetan taro sepatu nya, aku tunggu di sofa. Oh iya nanti sekalian buatin aku susu putih hangat ya

🧑 : Baik non, aku permisi dulu ya non

  Aku mulai merangkak naik menaruh sepatu non Sofi di rak depan pintu kamar, setelah selesai aku lanjut membuatkan susu hangat pesanan non Sofi. Aku kembali menghadap non Sofi sambil membawa segelas susu hangat.

🧑 : Ini susu hangat nya non, aku pijitin ya non kaki nya

👸 : Makasih Rendy sayang, yaudah nih pjiitin kaki aku Ren

  Non Sofi duduk di sofa menikmati susu putih hangat sambil menonton acara di tv, di tambah dengan pijatan lembut dari tangan ku. Iya terlihat begitu nyaman sambil sesekali tersenyum dan melirik ke arah ku yang ada di bawah. Terlihat non Sofi mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celana nya.

👸 : Nih Ren obat anti nyeri buat kamu, kalo luka di punggung atau luka tato kamu berasa perih minum aja obat nya yah, aku tidur siang dulu sebentar. Jangan berhenti mijit kaki aku sebelum aku suruh stop, temenin aku terus ya Ren dari bawah situ

🧑 : Baik non aku akan selalu setia menemani di bawah kaki non Sofi, terimakasih ya non atas obat nya (Aku tersenyum menatap wajah non Sofi sambil berterima kasih)

👸 : Dih kok senyum-senyum gitu Ren, jangan sok manis deh. Hehe aku gak akan baper Ren sama senyuman kamu

🧑 : Nggak non aku senyum bukan untuk menggoda non Sofi kok, maaf non aku cuma lagi seneng aja.

👸 : Iya aku tau kok. Makasih ya Ren aku juga lagi seneng banget nih, liat budak aku yang masih perjaka ini nurut hahaha

  Aku tertunduk malu mendengar ledekan dari non Sofi, gerakan tangan ku masih terus memijit hingga pada akhirnya non Sofi terlihat sudah tertidur pulas, aku kembali mengeluarkan senyuman ku karena sangat senang, mendapatkan sebuah tato baru sekaligus pertanda bahwa aku milik non Sofi untuk selamanya.

  Aku tertunduk malu mendengar ledekan dari non Sofi, gerakan tangan ku masih terus memijit hingga pada akhirnya non Sofi terlihat sudah tertidur pulas, aku kembali mengeluarkan senyuman ku karena sangat senang, mendapatkan sebuah tato baru sekali...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Lalu tiba-tiba terlihat Tika yang sedang mengepel lantai rumah, ia memergoki aku yang sedang tersenyum memandangi non Sofi dari bawah sofa.

Tika : Dih kenapa lu senyum-senyum gitu? Sange lu ya sama majikan sendiri, wah parah nih bocah

🧑 : Tika..... Jangan sembarangan ya kamu kalo ngomong, aku gak mungkin berani kurang ajar sama majikan ku sendiri

Tika : Yaudah biasa aja kali, haha Rendy Rendy lu itu cuma se'ekor budak, jangan berharap lebih. Non Sofi gak mungkin baper sama budak hina kaya lu

  Aku diam dan mencoba menahan emosi, hingga pada akhirnya Tika pergi ke belakang sambil mengeluarkan tawa jahat nya. Aku hanya menggelengkan kepala sambil berpikir

"Dia kenapa yah kok kaya nya gak suka banget kalo liat non Sofi perduli sama aku, dasar Tika si manusia licik"

NEXT EPS SELANJUT NYA

Rendy The Dog (FEMDOM)  (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang