Episode 64

1.7K 24 0
                                    

Tika yang awal nya masih mengikuti aturan main dari non Sofi, perlahan ia mulai menjerit dan memohon ampun. Mungkin karena sudah tidak tega atau karena takut kena marah Bunda, akhirnya non Sofi menyudahi permainan nya dengan Tika. Tubuh ku kembali gemetar dan lemas, saat non Sofi menghampiri ku.

   Dan tak ku sangka non Sofi malah melepas semua ikatan yang ada di tangan dan kaki ku, saat semua ikatan sudah terbuka akupun mulai berlutut kembali di hadapan kaki non Sofi. Kemudian non Sofi menarik tali collar ku dan Tika, masuk ke dalam kamar nya. Setelah berada di dalam aku dan Tika berlutut di bawah tempat tidur sambil sama-sama masih menahan rasa perih.
Dalam posisi duduk di atas tempat tidur wajah non Sofi terlihat murung.

🧑 : Non kenapa? Maaf non kalo permainan ku tadi kurang memuaskan hati nya non. Aku janji non lain kali akan berusaha sekuat mungkin menahan rasa sakit nya, tapi hari ini cukup ya non. Aku udah gak kuat non maaf

👸 : Rendy Tika makasih ya kalian udah menghibur aku pagi ini, aku udah lama gak main di dalam ruangan itu. Dan ternyata rasa nya masih sama, aku selalu hilang kendali saat ada di dalam ruangan itu.

Tika : Aku dengan senang hati akan selalu menghibur non Sofi dan Bunda, tapi sekarang aku mau izin ya non karena tugas wajib ku hari ini belum di kerjain

👸 : Iya Tika kamu boleh turun sekarang, oh iya sekalian bilangin sama Vika ya. Tolong kerjakan semua tugas Rendy dulu yah, soal nya si Rendy ada tugas lain hari ini. Makasih ya Tika sayang

Tika : Iya non, aku permisi turun dulu yah

  Lalu saat Tika sudah keluar dari dalam kamar non Sofi, aku dengan rasa penasaran bertanya kepada non Sofi.

🧑 : Maaf non, kalo boleh tau apa tugas yang harus aku lakukan hari ini?

👸 : Sekarang kamu bersihin dulu luka di punggung kamu, kalo udah bersih luka nya, pake baju + celana jeans kamu ya, cepet lima menit aku tunggu di garasi mobil ya Ren

🧑 : Baik non, aku permisi ke kamar mandi bawah dulu yah

  Aku merangkak ke kamar mandi bawah untuk membersihkan luka dengan sedikit darah yang masih keluar di punggung ku, saat semua luka ku sudah bersih. Aku mulai menjalankan perintah non Sofi, memakai baju + celana jeans lalu kembali merangkak ke arah garasi mobil, dan benar saja non Sofi ada di sana sedang memanaskan mobil. Lalu ia memberi ku sebuah penutup mata.

👸 : Di tutup Ren mata kamu, jangan berani buka penutup nya sebelum aku kasih izin yah. Sekarang masuk ke mobil biar aku aja yang nyetir

  Tiga puluh menit sudah perjalanan di tempuh, aku masih belum tau mau di bawa kemana hari ini. Lalu non Sofi memberhentikan mobil nya, aku mulai meraba pintu mobil untuk mencari tuas pembuka, saat pintu mobil terbuka aku segera berlutut dan non Sofi menarik tali collar ku. Sepertinya ia mengajak ku masuk ke dalam sebuah toko, entah lah mata ku tertutup dan tidak tau ada di mana ini.

👸 : Duduk sini Ren terus buka mulut kamu

  Aku mulai duduk dan membuka mulut ku, lalu non Sofi memasukan sebuah buntalan kain kedalam mulut ku. Seperti nya aku tau kain apa ini, karena rasa asin dari kain tersebut sangat familiar dengan lidah ku, pasti non Sofi memasukan celana dalam kotor nya ke dalam mulut ku, setelah lima menit kemudian benar saja non Sofi memberikan perintah kepada ku, kemudian terdengar suara mesin yang aku tidak tau suara apa itu dan ada beberapa suara laki-laki menarik tangan ku sambil melakukan sesuatu.

👸 : Tahan ya Ren. Mungkin agak sakit, gigit aja itu kancut di mulut kamu kalo berasa sakit

  Seketika tangan ku terasa seperti tertusuk jarum, aku mendapatkan rasa sakit yang luar biasa pada kulit tangan ku. Aku menggigit celana dalam non Sofi yang ada di mulut ku dan sesekali berusaha menarik tangan ku. Namun sepertinya tangan ku di ikat dan tak bisa di gerak kan, sudah sekitar satu jam tangan kiri ku di bedah, aku masih belum tau apa yang sedang non Sofi lakukan pada tangan kiri ku.

  Saat ikatan di tangan ku sudah mulai di buka, aku segera menarik tangan ku yang perih ini. Lalu seketika non Sofi memukul kepala ku sambil berkata.

👸 : Jangan di tarik dulu tangan kamu Ren, biar di bersihin dulu darah nya

  Aku tidak bisa menjawab perkataan non Sofi karena mulut ku masih di sumpal, dan kembali menjulur kan tangan ku di atas meja. Aku berpikir dalam hati "Ini tangan ku di apain non, ampun non ini rasa nya perih banget" rasa sakit di lengan kiri ku perlahan mulai memudar dan kulit lengan ku kali ini terasa sejuk. Ketika sudah berjam-jam di dalam toko tersebut, akhirnya non Sofi mengajak ku pulang.

  Mata ku masih tertutup sepanjang perjalanan pulang, aku masih belum tau apa yang terjadi pada lengan kiri ku. Sesampai nya di rumah non Sofi langsung menarik tali collar ku ke meja makan. Kemudian ia mearik celana dalam yang ada di mulut ku.

👸 : Masih sakit gak Ren lengan nya?

🧑 : Masih sedikit perih non, maaf memang lengan ku abis di apain non?

👸 : Liat sendiri aja Ren, sekarang kamu boleh buka penutup mata nya.

  Aku mengangguk sambil perlahan membuka penutup mata yang ku pakai.

NEXT EPS SELANJUT NYA

Rendy The Dog (FEMDOM)  (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang