Episode 28

2.1K 28 2
                                    

Non Jeni menyuruh ku untuk membersihkan darah yang ada di wajah dan di badan ku, setelah aku selesai membersihkan darah tersebut, non Jeni menarik kalung ku kembali ke arah kamar, non Jeni duduk di atas tempat tidur nya dan akupun berlutut di bawah kaki nya, aku masih menahan rasa perih di sekujur tubuh ku akibat cambukan dari non Rani tadi, saat aku sedang meringis menahan rasa sakit, non Jeni memperhatikan ku dan dan ia bertanya pada ku.

👩‍💼 : Slave, gua mau tanya jawab yang jujur yah, gua gak suka kalo seorang budak itu berani berbohong

🧑 : Hamba tidak akan pernah berani berbohong kepada non Rani dan non Jeni, non mau tanya apa?

👩‍💼 : Pertama gua mau tanya dulu tentang kejadian tadi di taman, apasih tujuan lu nolongin Naila saat di taman tadi?

🧑 : Hamba menolong Naila karena hamba perduli non dan hamba juga sangat benci jika melihat ada seorang laki-laki yang berani melecehkan seorang wanita, maaf non jika keputusan hamba ini salah, hamba tidak punya maksud lain, keputusan ini murni karena hamba perduli dengan Naila, tolong jangan hukum Naila non dia seorang slave yang baik, bahkan saat tubuh nya terancam ia masih menjalani semua perintah dari non Jeni, ia tidak lari saat di lecehkan ia tetap merangkak dan tidak punya sedikitpun fikiran untuk berdiri, karena mungkin ia tau jika seorang slave berani berdiri tanpa perintah majikan itu melanggar aturan, tidak seperti hamba yang selalu melanggar aturan dan selalu membuat kesalahan, sekali lagi maafkan hamba non, hamba sangat sedih melihat non Rani menangis di sofa tadi

   Tanpa aku sadari non Rani mendengar semua penjelasan ku terhadap non Jeni, terlihat ia sedang berdiri di depan pintu kamar yang terbuka, di temani oleh slave Naila di bawah kaki nya, non Rani masuk ke dalam kamar ia mengambil kotak obat dan duduk di atas tempat tidur persis di sebelah non Jeni, aku dan slave Naila berlutut di bawah kaki mereka.

👸 : Mau sampe kapan lu jadi budak yang bodoh kaya gini? Di sini gua merasa gagal dalam hal mendidik lu selama ini. Ok gua tau tujuan lu baik mau menolong Naila, tapi gua gak suka dengan cara lu, gua didik lu selama ini buat jadi budak pribadi yang penurut bukan buat jadi jagoan kaya gini, jujur gua kecewa hari ini, jangan sebut kata maaf dari mulut lu. Gua bosen, kalo masih kaya gini terus mending lu cari majikan lain sono Ren, gua butuh pelayan dari seorang budak bukan seorang bodyguard jago berantem kaya lu.

   Aku hanya terdiam sambil memikirkan bagaimana cara nya agar bisa terus berada di bawah kaki non Rani dan menjadi seorang budak yang penurut, aku tidak tau lagi mau berkata apa di hadapan non Rani saat ini.

👩‍💼 : Kakak gak setuju kalo kamu mau melepas Rendy, kakak suka dengan pekerjaan Rendy dan kakak masih mau ngeliat Rendy jadi budak kamu.

👸 : Tapi aku capek kak, mau sampe kapan dia bikin aku marah kaya gini. Yaudah kalo kakak mau nampung dia silahkan, sekali lagi AKU CAPEK.

   Non Rani berjalan keluar pintu kamar dan seperti nya ia pergi keluar rumah.

Aku melihat non Rani pergi keluar rumah dan membanting pintu sangat keras. Akupun menunduk di bawah kaki non Jeni sambil berkata.

🧑 : Maaf non hamba tidak mau semua ini berakhir, hamba mohon tolong bantu hamba non

Aku menangis di bawah kaki non Jeni, tak lama kemudian non Jeni menarik kalung leher ku, ia pun menatap wajah ku

👩‍💼 : Ini udah berakhir sekarang keputusan ada di tangan lu, mau hidup bebas di luar sana seperti layak nya manusia normal atau masih mau jadi slave untuk seorang majikan?

🧑 : Hamba masih mau non, menjadi slave yang setia untuk non Rani, apa non Jeni bisa bantu?

👩‍💼 : Ok kalo lu masih mau jadi seorang slave, gua bisa bantu

🧑 : Benarkah itu non?

👩‍💼 : Iyah, sekarang lu ikut gua tapi dengan syarat lu harus nurut semua perintah yang akan di suruh

🧑 : Ikut ke mana non? Nurut perintah siapa non?

👩‍💼 : Udah jangan banyak tanya, masih mau jadi slave atau nggak?

🧑 : Mau non, iya non aku janji aku turuti apa saja keinginan non Jeni

👩‍💼 : Yaudah ayo ikut. Naila kamu tunggu di rumah aja ya, nanti kalo Rani pulang kamu boleh telpon aku

  Slave Naila mengangguk kan kepala dan non Jeni mulai menarik kalung leher ku sambil berjalan ke arah pintu keluar, kemudian ia menyuruh ku masuk ke dalam kandang besi yang ada di belakang mobil nya, ia mulai menjalankan mobil nya. Aku tidak tau ke mana ia akan membawa ku, kata-kata non Jeni tadi masih meyakinkan diri ku bahwa aku akan tetap menjadi seorang slave milik non Rani, tapi entah ke mana ia akan membawa ku pergi sekarang.

Sekitar setengah jam berjalan mobil pun mulai berhenti, non Jeni mulai membuka pintu mobil dan mengeluarkan ku dari dalam kandang, akupun merangkak mengikuti non Jeni, dalam hati ku bertanya-tanya "mau di bawa ke mana diri ku yang malang ini, apakah non Jeni mau membawa ku menemui non Rani?" tapi apa mungkin non Rani pergi ke tempat yang seperti ini, non Jeni membawa ku ke sebuah BAR yang di penuhi oleh wanita-wanita berpakaian sexy.
NEXT EPS SELANJUT NYA

Rendy The Dog (FEMDOM)  (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang