Sekitar dua puluh menit menyetir mobil akhir nya aku sampai di depan rumah mamah ku, aku memberanikan diri mulai berbicara kepada mamah, aku melakukan semua yang tadi non Rani katakan pada ku. Suasana sangat haru akupun dengan berat hati meninggalkan kehidupan ku ini, karena aku pernah berkata pada mamah ku bahwa aku ingin memilih jalan hidup ku sendiri (ya ini lah jalan hidup yang ku pilih menjadi budak pribadi non Rani) aku akan belajar untuk lebih patuh terhadap majikan ku itu, tak lama aku mulai berkemas semua barang yang aku perlukan, aku memeluk untuk terakhir kali nya mamah ku yang berlinang air mata, aku sama sekali tidak menceritakan tentang jalan hidup yang ku pilih sekarang ini.
Pada akhir nya aku benar-benar pergi dari rumah itu di dalam mobil aku tak bisa menahan air mata ku sambil menyetir aku berkata "maafkan aku mah aku harus melakukan ini" tak lama aku sampai di sekolah dan mulai mengikuti pelajaran seperti biasa sampai akhir nya bel pulang sekolah berbunyi. Aku menemui non Rani dan kami berdua mulai memasuki mobil, aku hanya diam tak berbicara satu kata pun bahkan aku belum menghidupkan mesin mobil ini, nampak nya non Rani memperhatikan ku ia menampar wajah ku dan bertanya👸 : Hey, kenapa bengong lu ada masalah?
🧑 : Maaf non, nggak kok hamba baik-baik aja non (Jawab ku sambil sedikit tersenyum ke arah non Rani)
👸 : Gua gak suka yah kalo lu berani bohong, ayo cepet cerita (Sambil mencubit kencang jari tangan ku)
Arggghhhh aku meringis kesakitan, benar saja tangan ku lecet akibat cubitan kuku dari non Rani.
🧑 : Nggak ada masalah apa-apa kok non hamba gak akan berani berbohong sama non Rani, tadi hamba bengong karena ingin berusaha agar menghilangkan rasa sedih hamba non, maaf non tadi hamba sempat menangis ketika mulai pergi dari rumah mamah.
👸 : Nah terus tadi kenapa bilang lu baik-baik aja, kata nya gak berani bohong gmana sih (Sambil mencubit tangan ku lagi di bagian yang sama)
Aku kembali meringis kesakitan ketika menahan sakit dari tangan ku yang mengeluarkan darah akibat cubitan kuku kedua dari non Rani.
🧑 : Maaf non hamba gak bermaksud untuk berbohong (Jawab ku sambil menahan rasa sakit)
👸 : Udah diem sekarang jalan atau lu mau dapet cubitan yang ketiga
🧑 : Baik non
Aku mulai menjalankan mobil ke arah apartement non Rani, di tengah jalan non Rani mengeluarkan plester luka dari dalam tas nya ia menempelkan plester tersebut di tangan ku yang sedikit berdarah akibat cubitan kuku dari non Rani
🧑 : Terima kasih non
Non Rani hanya diam ia terlihat sedang memainkan posel nya, tak lama aku dan non Rani telah sampai di apartement, kami berdua masuk ke dalam. Non Rani langsung duduk di atas sofa sambil memainkan ponsel nya, ia mengisyaratkan ku untuk mengganti pakaian ku, aku merangkak ke arah belakang untuk melepas seragam dan mengganti nya dengan celana pendek ketat, setelah selesai mengganti pakaian aku kembali merangkak ke arah hadapan non Rani, dalam posisi berlutut di hadapan nya aku bertanya pada non Rani.
🧑 : Maaf non, semua buku sekolah hamba harus di taro mana?
👸 : Taro semua itu di dalam laci yang ada di bawah tv (Jawab nya sambil menunjuk ke arah laci tersebut)
Aku menaruh semua buku sekolah ku ke dalam laci itu, aku kembali berlutut di hadapan non Rani dan mengembalikan uang lima puluh ribu yang sama sekali tidak aku pakai ke non Rani
🧑 : Non ini uang yang tadi pagi (Sambil memberi uang tersebut ke arah non Rani)
👸 : Masih utuh? Di sekolah tadi lu gak makan apa-apa dong
🧑 : Gapapa non hamba gak laper kok (Jawab ku sedikit berbohong)
👸 : Tuh kan lu bohong lagi, kan gua bilang gua gak suka kalo lu bohongin gua, ngerti gak sih?
🧑 : Maaf non, iya hamba tadi nggak sempat untuk makan di kantin
👸 : Bohong kan lu? Tapi gua lagi gak pengen BAB
🧑 : Hamba gak makan juga gak masalah kok non
👸 : Gak bisa lu harus tetep makan karena lu harus kerjain pekerjaan rumah sore ini, lu ambil mangkok makan lu sama tiga potong roti tawar yang ada di meja
🧑 : Baik non
Saat aku ingin merangkak mengambil yang di perintah kan, non Rani menahan ku.
👸 : Tunggu sekarang lu bukain sepatu dan celana dalem gua dulu
Aku mulai membuka sepatu, kaos kaki dan celana dalam non Rani, kemudian ia menyuruh ku memasang celana dalam nya di wajah ku, setelah terpasang aku mulai merangkak mengambil mangkuk makan ku dan roti tawar tersebut, aku merasakan aroma yang cukup menyengat dari celana dalam non Rani yang ada di hidung ku terasa seperti bau apek di tambah sedikit bau pesing, aku sungguh tidak nyaman dengan aroma ini.
Aku menghampiri non Rani sambil membawa mangkuk dan tiga potong roti tawar,
👸 : Masukin roti nya ke mangkok (Sambil berjongkok di atas mangkuk makan ku)
Benar saja non Rani kencing dan mengarahkan air kencing nya ke dalam mangkuk, terlihat air kencing tersbeut mulai memenuhi mangkuk dan membasahi roti yang ada di dalam nya setelah selesai non Rani meludah cukup banyak ke arah dalam mangkuk tersebut
👸 : Sekarang lu harus makan, kalo udah selesai langsung beresin semuanya nyapu, ngepel, cuci baju yang terakhir buatin gua nasi goreng lagi buat makan malem nanti, ngerti slave?
🧑 : Ngerti non (Sambil menganggukan kepala)
👸 : Ok sekarang gua mau tidur dulu, gua mau malam nanti jam setengah tujuh pas, lu bangunin gua dan lu harus udah siap dengan semua pekrjaan lu
Non Rani berjalan menuju kamar nya tapi saat sampai di depan pintu ia kembali berpesan lagi kepada ku
👸 : Slave (ia memanggil ku yang sedang makan roti tadi di depan sofa)
🧑 : Iya non ada apa? (Aku merangkak ke arah nya)
Non Rani memasang kalung ke leher ku dan.
👸 : Jangan berani melepas celana dalam yang ada di muka lu saat lu nyuci pakaian nanti, ngerti slave? (Seperti nya ia mengancam ku, karena di ruang mencuci belakang tidak terpasang kamera pengintai)
🧑 : Mengerti non hamba tidak akan berani melakukan hal itu non (Jawab ku untuk meyakinkan majikan ku tersebut)
👸 : Good boy, inget gua paling gak suka kalo lu berani bohong sama gua (Sambil mengusap kepala ku dan mulai masuk ke dalam kamar)
Aku melanjut kan makan dan segera bergegas melakukan perkerjaan rumah, ku awali dengan merapihkan sepatu non Rani, membersihkan bekas makan ku, menyapu serta mengepel lantai, saat mencuci pakaian aku teringat bahwa non Rani belum melepas seragam sekolah nya tapi ya sudahlah itu bisa ku kerjakan esok hari, yang terpenting sekarang adalah aku harus menyelesaikan dahulu tugas hari ini, setelah selesai mencuci dan menjemur pakaian.
Akupun menuju ke dapur untuk memasak, jam di dinding telah menunjuk kan pukul 18:00, saat aku mau mulai memasak aku melihat ke arah rice cooker di dalam nya kosong tidak ada sedikitpun nasi, (matilah aku), butuh waktu sekitar dua puluh lima menit untuk memasak nasi hingga matang matang, akhirnya dengan cepat aku memasak nasi ke dalam rice cooker, sambil menunggu nasi matang aku menyiapkan bumbu untuk memasak nasi goreng nanti, setelah nasi matang aku langsung menggoreng nya bersama dengan bumbu yang sudah ku siapkan tadi.
Aku selesai dengan semua tugas ku dalam waktu yang telat, karena jam menunjuk kan pukul 18:45, sedangkan tadi non Rani berpesan aku harus selesai jam setengah tujuh pas, dengan penuh rasa takut aku memberanikan diri untuk membangunkan non Rani dari tidur nya, aku memasuki kamar lalu merangkak ke arah non Rani yang sedang tidur masih dengan seragam sekolah nya, aku perlahan mulai menjilati kaki non Rani dengan harapan bisa membangunkan nya perlahan.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Dog (FEMDOM) (END) ✔️
FantasíaPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Note info tambahan : Cerita pe...