Part 23

885 111 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jihyo terduduk lemas di ranjangnya. Beberapa hari ini Jihyo selalu mengalami mual-mual saat pagi hari. Ia juga kerap merasakan pusing dan lelah saat ia melakukan sedikit saja pekerjaan.

Apa mungkin ada janin di dalam rahimnya?

Jihyo juga sudah bercerita pada Eunha dan Yerin, kedua temannya itu menyarankan untuk periksa ke dokter kandungan. Siapa tau saja Jihyo hamil.

Jihyo mengelus perut ratanya dengan senyuman,"Apa benar di dalam perutku ini ada calon bayiku?"

Jungkook sama sekali belum tau soal ini. Pria itu saja seperti acuh tak acuh padanya. Waktunya dengan Jungkook perlahan berkurang sejak kepulangan Tzuyu.

Apakah ini hanya perasaannya saja atau memang benar adanya, Jungkook seperti lebih mempedulikan Tzuyu ketimbang dirinya.

Haha aneh sekali bukan?

Padahal yang jadi istrinya itu Jihyo. Tapi Tzuyu lebih di priotaskan olehnya.

Karna Tzuyu tidak punya siapa-siapa lagi selain aku, Ji. Aku tidak bisa untuk tidak peduli padanya. Itulah jawaban Jungkook saat Jihyo menanyai alasan pria itu selalu mempedulikan Tzuyu.

Bagaimana pun Tzuyu punya peran penting dalam hidupku, dulu.

Jihyo terkekeh,"Ya. Terserah mereka mau berbuat apa saja, aku tidak peduli."

Jungkook menuruni anak-anak tangga dengan terburu-buru menghampiri Jihyo yang duduk di sofa sambil menonton tv.

"Kau mau mau kemana?"Tanya Jihyo heran melihat Jungkook yang sudah berpakaian rapih.

"Aku pergi. Ada urusan penting."

"Sepenting apa urusanmu dibandingkan denganku?"

"Ji, kau kenapa sih?"

"Akhir-akhir ini kau berubah Jung. Kau tudak lagi mempedulikan aku. Apa ada masalah lagi dengan Tzuyu?"

"Dia membutuhkanku Ji. Kondisinya sedang tidak baik. Mengertilah sayang."Ujar Jungkook.

Jihyo tersenyum kecut,"Sebenarnya istrimu itu aku atau dia sih? Kenapa kau selalu mempedulikan dia dibanding aku. Oke, aku tau Tzuyu tidak punya siapa-siapa lagi, hanya kau yang dia punya. Tapi, apa kalian tidak mengerti sedikit saja perasaanku?"

Jungkook terdiam. Perkataan Jihyo sangat menampar dirinya dan membuat dadanya sesak.

Jihyo menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya,"Pergilah. Abaikan saja perkataanku tadi."Katanya dengan datar.

Jungkook berjalan mendekat lalu mencium kening Jihyo lalu mengusap rambutnya,"Maaf."

Jihyo menoleh memastikan bahwa Jungkook benar-benar sudah pergi. Ia menutup mulutnya saat rasa mual kembali dirasa.

[JS 1] Bad Marriage[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang