Happy reading! ^____^
•••
Hari keberangkatan ke rumah orang tua Taehyung tiba. Sepanjang perjalanan dibonceng Taehyung, Jisoo tidak mampu mengendalikan detak jantungnya lantaran akan bertemu dengan orang tua pemuda itu. Mereka membawa ransel berisi pakaian ganti karena akan menginap malam ini, besoknya baru pulang.
Kalau ditanya, bagaimana hubungan mereka sekarang? Jawabannya masih sama; hubungan mereka masih belum resmi ke tahap yang lebih tinggi.
Jisoo tidak tahu harus bagaimana, sebab dia hanya pihak yang berani menunggu. Mungkin saja Taehyung perlu waktu, atau... entahlah.
Rumor keluarga Taehyung golongan ke atas terbukti adanya ketika pemuda itu membawa motornya memasuki pekarangan rumah mewah dengan warna putih mendominasi. Kedatangan mereka disambut oleh satpam yang menekan tombol untuk membuka gerbang. Satpam tersebut menyapa Taehyung dibalas sang tuan muda dengan ramah. Bangunan rumah itu sangat besar, setapak jalan dari gerbang sampai pintu utama rumah amat luas, bahkan ada kolam air mancur berukuran besar. Benar-benar seperti istana.
Wireless bell di samping pintu Taehyung tekan. Kemudian seorang wanita paruh baya-yang merupakan asisten rumah tangga-datang membukakan pintu.
"Den Vano?!" pekik wanita itu menatap Taehyung tak percaya. "Ya ampun, Den, udah lama banget Den Vano nggak pulang."
"Iya, Bi. Susah cari waktu, jadi baru sempat sekarang," jawab Taehyung dengan cengiran.
Tatapan wanita itu pun berpindah pada gadis cantik di samping Taehyung. "Ini pacar Den Vano?"
"Calon istri, Bi," celetuk Taehyung asal ceplos. Jisoo refleks menyikut lengan pemuda itu.
Wanita itu tertawa.
Kemudian Jisoo mengekori Taehyung masuk ke dalam rumah. "Mama ada di rumah kan, Bi?"
"Ada, Den. Lagi di atas. Bibi panggilin dulu, ya."
"Oke, Bi."
Sepeninggal wanita itu, Taehyung menjelaskan, "Itu Bi Marni, udah lama kerja di sini, dari gue masih bayi." Jisoo manggut-manggut.
Taehyung lalu menarik pelan tangan Jisoo. Membawa gadis kesayangannya duduk di sofa.
"Kenapa muka lo tegang gitu?" tanya Taehyung menyadari raut wajah Jisoo.
Jisoo menipiskan bibir, "Gue gugup ketemu nyokap lo."
Taehyung tergelak, gemas rasanya melihat ekspresi Jisoo. "Santai aja. Mama gue nggak bakal gigit kok."
"Ih, bukan gitu-"
"Taehyung?" Seorang wanita cantik memasuki ruangan, menginterupsi percakapan Taehyung dan Jisoo. "Rupanya kamu udah datang."
"Mama," Taehyung berdiri, memeluk wanita itu. "Kangen..." ucapnya manja.
Jisoo tersenyum kecil melihat pemandangan itu. Tidak heran kenapa Taehyung punya wajah rupawan, Ibunya saja cantik luar biasa. Ibunya sama sekali tidak terlihat menua, Jisoo takjub.
"Wah, ini... yang namanya Jisoo?" Setelah sesi kangen-kangenan, Mama Taehyung mengalihkan atensi pada Jisoo. "Cantik."
Malu-malu, Jisoo tersenyum menyalami Mama Taehyung. "Apa kabar, Tante? Sehat?"
"Alhamdulillah, sehat... Taehyung kan nggak tinggal di sini, jadi Tante merasa sehat. Kalau Taehyung di sini tiap hari, Tante suka dibikin sakit kepala." jawabnya bergurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jichu's Indekos | Kim Jisoo
Фанфик[On Going] Rated: 15+ Jichu's Indekos terdiri dari tiga lantai, diisi sembilan penghuni cowok-cowok ganteng dengan berbeda usia dan karakter. Penghuninya aneh semua, hobinya bikin rusuh, dan sakit kepala sang pemilik indekos: Panggilannya Teteh Jich...