Selagi menunggu masuk kelas, Jungkook sedang duduk di koridor bersama teman-teman akrabnya yang kebetulan hari ini punya jadwal kelas yang sama dengannya. Jaehyun, sedang duduk di sisi kanan Jungkook, asyik bermain permainan worm zone di ponselnya. Di sebelah kiri Jungkook, ada Eunwoo yang terlihat serius memainkan rubik—menyusunnya hingga semua warna kotak yang serupa sejajar. Dan, di sebelah Eunwoo, ada Mingyu sedang merunduk menatap layar ponsel sambil ketawa-ketiwi. Jungkook sendiri sibuk dengan ponselnya, bukan sibuk chatting—melainkan sibuk scrolling timeline Instagram (namanya juga jomblo).
Pupil mata Jungkook melebar ketika menemukan postingan akun Instagram resmi info kampus yang dikelola oleh BEM.
Postingan itu menghimbau untuk voting pemilihan peran utama teater drama musikal—melalui komentar. Ada foto para kandidatnya, dan betapa kagetnya Jungkook melihat Jisoo menjadi salah satunya. Jungkook refleks melatah, "Anjir! Kok bisa sih?!"
"Kenapa Kook?" Mingyu mengangkat kepalanya, beralih memusatkan atensi ke arah Jungkook yang raut wajahnya kini tampak muram.
Jungkook tidak menjawab, dia justru berbicara pada Jaehyun, "Jae! Kok lo nggak bilang-bilang sama gue lo jadi kandidat peran utama cowok buat teater musikal!"
"Ha?" sahut Jaehyun tidak begitu jelas mendengarkan, masih fokus bermain game. "Bentar, bentar, ini gue udah nyampe sejuta skornya. Eeeee, anjeng, cacing biadab! Makanan enak hasil bunuh gue main embat ajeee!" Jaehyun misuh-misuh.
Jungkook mendengus keras.
"Kenapa sih Kook?" ulang Mingyu, penasaran. "Muka lo asem banget, ada masalah apa?"
"Teteh Jichu dipilih jadi kandidat peran utama cewek buat teater di festival kebudayaan ntar," jelas Jungkook sembari mengerucutkan bibir, "si Jae juga jadi kandidat peran utama cowoknya. Kenapa gue nggak kepilih juga?"
"Lah, lo baru tahu? Beritanya udah santer dari kemarin." Eunwoo menyahut, ikut nimbrung.
"Yaaaahhh, ketinggalan berita," Mingyu tergelak.
"Jae, kalo misal lo kepilih sama Teteh Jichu, jangan nikung gue ya, awas lo!" ujar Jungkook memperingatkan.
Karena sudah kalah dalam game, Jaehyun memilih mengantongi ponselnya, lalu menepuk-nepuk pundak Jungkook. "Santai aja, Man. Walaupun gue demen sama cewek yang lovable kayak Kak Jisoo, tapi gue nggak bakal nikung, cukup mengagumi aja!" balas Jaehyun nyengir. "Nggak heran sih, lo sebucin itu sama Kak Jisoo. Emang pesonanya nggak bisa ditolak."
"Cepet pacarin dong! Keburu keduluan sama cowok lain," goda Mingyu.
"Iya, lagi usaha, kok." jawab Jungkook, mulai senyum-senyum.
Sebetulnya banyak yang mengetahui perihal Jungkook menyukai Jisoo. Dari ekspresinya yang manis tiap bertemu Jisoo, perlakuan dan cara bicaranya terhadap gadis itu, sampai di sosial media pun—Jungkook selalu posting foto bersama Jisoo.
Satu-satunya yang tidak peka hanya Jisoo seorang.
Jungkook kembali sibuk main Instagram, sempat bimbang memikirkan apa sebaiknya dia vote Jisoo atau tidak usah. Kalau di vote, berarti dia telah membuat Jisoo selangkah untuk menang, otomatis dia akan beradu akting dengan laki-laki lain. Jungkook tidak sanggup membayangkan. Tapi di sisi lain, Jungkook juga ingin melihat Jisoo tampil di atas panggung sebagai peran utama. Pasti akan memukau bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jichu's Indekos | Kim Jisoo
Fiksi Penggemar[On Going] Rated: 15+ Jichu's Indekos terdiri dari tiga lantai, diisi sembilan penghuni cowok-cowok ganteng dengan berbeda usia dan karakter. Penghuninya aneh semua, hobinya bikin rusuh, dan sakit kepala sang pemilik indekos: Panggilannya Teteh Jich...