"Jisoo, jangan manis-manis. Berat. Gue gak akan kuat. Biar semut aja."
-Reiki Jimin Altezza-•••
Suara obrolan dan tawa orang-orang yang berseliweran di sekitarnya memenuhi rungu Jisoo sepanjang berjalan melewati koridor menuju loker tempat penyimpanan barang-barang nya. Begitu membuka lokernya, Jisoo tidak terkejut isi loker sudah dipenuhi sejumlah cokelat dan camilan manis lainnya, lengkap dengan surat cinta—yang pasti berisi serarangkaian kalimat cringe. Jisoo menghela napas dan mengambil salah satu buku miliknya. Sebelum kembali menutup loker, Jisoo mengambil beberapa batang cokelat untuk dia makan bersama teman-temannya. Gadis itu mengabaikan surat-surat pemberian para pemuda yang menyukainya. Merasa malas untuk sekadar membacanya; pasti kata-katanya begitu-begitu saja alias klise.
Ketika membalikkan tubuhnya, Jisoo tersentak berhadapan dengan wajah Jimin yang agak membungkukkan badan sejajar dengannya.
Walau Jimin termasuk pendek jika dibanding ukuran tubuh laki-laki pada umumnya. Setidaknya, dia beberapa senti lebih tinggi dari Jisoo.
"Hai," sapa Jimin tersenyum sampai segaris matanya menghilang.
Jisoo mengerjap lalu menggeram. "Jimin, apaan, sih, bikin kaget!"" katanya sambil mendorong pelan Jimin menjauh, "mau apa lo?" tanyanya galak.
Jimin berdeham santai. "Mau ngajak nonton."
"Nonton?" ulang Jisoo.
"Nonton film Milea."
"Kapan?"
"Besok malam. Gue bayarin tiketnya, ntar beli lewat online. Mau, kan?"
"Sama lo? Berdua doang?"
Jimin mengangguk-angguk semangat. "Berdua doang, biar kayak lagu Acha Septriasa. Berdua lebih baik." Sedetik berikutnya pemuda itu cengengesan.
"Dih? Ogah!" Jisoo membuang muka.
Senyum Jimin surut. Jisoo menatap wajah masam pemuda itu lalu terbahak.
"Bercanda, Ikiiiii." kata Jisoo geli sambil menarik pipi berisi Jimin. "Gue mana mungkin nolak diajak nonton. Mau banget malah."
"Mau berduaan sama gue?"
"Mau dapat tiket nonton gratis, dong!"
Mendengarnya, Jimin mendengus geli. "Dasar." Dia mengacak-acak rambut Jisoo sampai kepala Jisoo bergoyang ke sana kemari.
"Eeeee Jimin! Rambut gue jangan diberantakin!" teriak Jisoo berusaha melepaskan diri dari siksaan Jimin. Setelah Jimin berhenti, Jisoo memandangnya penuh kemarahan. "Kurang ajar lo ya!"
Jisoo hendak maju balik menyerang dengan menjambak rambut Jimin, tapi Jimin segera menahan kedua tangan gadis itu. "Maaf, Chu, maaf... Gue nggak bakal gitu lagi, oke? Gue cuma bercanda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jichu's Indekos | Kim Jisoo
Fanfiction[On Going] Rated: 15+ Jichu's Indekos terdiri dari tiga lantai, diisi sembilan penghuni cowok-cowok ganteng dengan berbeda usia dan karakter. Penghuninya aneh semua, hobinya bikin rusuh, dan sakit kepala sang pemilik indekos: Panggilannya Teteh Jich...