"Jangan pasang muka cengo kayak gitu. Muka lo jadi makin kelihatan jelek."
-Meschach Taeyong Alterio-
Spam komen bisa kali ❤
•••
Hawa panas merasuki kulit meski awan mendung bergelayutan. Mungkin sebentar lagi hujan turun, makanya udara terasa bikin gerah. Taeyong terduduk di bangku taman, di bawah pohon beringin kampus yang konon, katanya; ada hantu penunggu menjaga pohon ini. Rumor tersebut cukup terkenal di kalangan mahasiswa, tapi Taeyong menolak percaya. Hantu kok ditakuti, untuk apa? Apa pernah ada kejadian nyata hantu makan manusia atau bisa nusuk manusia pakai pisau? Tangan hantu, kan, transparan. Gimana mau pegang pisaunya coba. Tolong ya, film horor itu sebatas film. Jangan kebawa halu sampai keterlaluan.
Bukannya Taeyong enggan mempercayai hal-hal ghaib. Lagipula... hantu tidak mungkin mengganggu jika manusia tidak mengusiknya duluan.
Mungkin, kalaupun Taeyong bertemu dengan hantu, justru hantunya yang takut terhadap Taeyong. Seperti kata Bobby.
"Kalau si Taeyong ketemu hantu, malah hantunya yang takut sama dia. Soalnya muka Taeyong lebih nyeremin." celetuk Bobby waktu itu yang mengundang gelak tawa para penghuni indekos.
Taeyong memiliki rahang tegas dan mata setajam elang yang memberikan kesan dingin dan menyeramkan. Orang-orang kerap kali salah mengartikan raut wajahnya. Sudah biasa jika Taeyong selalu disangka orang yang jutek, garang, dan marah walau yang dilakukannya hanya diam.
Padahal, kan, memang begitu bentuk wajah Taeyong—dari lahir.
Setidaknya... Taeyong tampan dan berkharisma. Ketampanannya bahkan disebut-sebut tidak nyata oleh para gadis di kampusnya. Itu bukan menurut dirinya sendiri, fakta yang berbicara begitu.
Taeyong merebahkan tubuhnya di bangku memanjang taman. Tidak peduli luas bangku yang lebih sempit karena tidak menampung tubuhnya secara keseluruhan; yang penting bisa tidur. Belakangan waktu istirahat Taeyong di malam hari tersita sebab mengerjakan laporan praktikum. Akibatnya, pola tidur Taeyong menjadi kurang normal dari yang semestinya.
Belum sampai sepuluh menit Taeyong terlelap, denting dari ponselnya berbunyi. Sekali dua kali, Taeyong mengabaikannya. Namun lama-lama Taeyong tak tahan dengan notifikasi menghujani ponselnya, berisik banget!
Mata Taeyong menyipit membaca spam chat Jisoo di grup Jichu's Indekos di WhatsApp.
Jisoo: Hello everybody handbody bodywash shampo sikat gigi pasti gigi
KAMU SEDANG MEMBACA
Jichu's Indekos | Kim Jisoo
Fanfiction[On Going] Rated: 15+ Jichu's Indekos terdiri dari tiga lantai, diisi sembilan penghuni cowok-cowok ganteng dengan berbeda usia dan karakter. Penghuninya aneh semua, hobinya bikin rusuh, dan sakit kepala sang pemilik indekos: Panggilannya Teteh Jich...