•••
Bunyi pisau beradu dengan talenan memenuhi seisi dapur. Jisoo dan Seokjin sedang mencoba resep masakan Pasta Rice Cooker. Kebetulan keduanya tidak ada kelas pagi, maka waktu yang ada mereka gunakan dengan memasak.
Jisoo mengiris-iris tomat, sedangkan Seokjin memotong serai menjadi tiga bagian lalu digeprek. Memasak berdua begini terasa lebih mudah. Seokjin perlu berterima kasih kepada dosen pembimbingnya yang membatalkan jadwal pertemuan mereka untuk menentukan tema skripsi-sehingga dia bisa memiliki waktu berduaan dengan Jisoo.
"Bang, tolong ambilin rice cooker-nya," ujar Jisoo sambil mengambil tiga siung bawang putih lalu mencincangnya.
"Oke," jawab Seokjin segera mengambil rice cooker.
Jisoo menggoreng bawang putih yang sudah dicincang barusan. Setelah bawang putih kekuningan, dia memasukkan irisan cabai rawit-digoreng sebentar, lalu disisihkan.
Proses memasak tidak memakan waktu lama. Jisoo dan Seokjin tersenyum semringah begitu masakan mereka sudah jadi dan siap disajikan. "Enak banget!" seru Jisoo ketika mencicipi masakan mereka. "Cobain deh, Bang," kata Jisoo, lalu gadis itu mengerutkan dahi lantaran Seokjin mencondongkan wajah ke arahnya sambil membuka mulut.
"Suapin," pinta Seokjin seraya menyengir.
Jisoo mendelik, merasa aneh mendengar nada suara Seokjin yang terkesan merengek manja. Kemudian, dia menyuapi Seokjin. "Gimana? Enak?" tanyanya menunggu reaksi Seokjin.
"Enak enak," Seokjin menganggukkan persetujuannya. "Disuapin sama elo rasanya jadi dua kali lipat lebih enak." ceplos Seokjin tertawa dengan deretan gigi putih secerah bintang iklan pasta gigi di televisi.
"Idih-geli banget!" gerutu Jisoo dibalas kekehan Seokjin.
"Ayo kita makan bareng pastanya," ajak Seokjin lebih dulu melangkah membawa semangkuk pasta miliknya ke pantry dan mendudukkan diri di sana. Jisoo menyusul, duduk di samping pemuda itu.
"Oh iya, Bang. Taehyung ada, nggak?" Jisoo bertanya setelah kunyahannya terhenti.
Jeda mengisi selama beberapa detik ketika Seokjin tidak menjawab segera sebab mulutnya penuh. "Ada di kamarnya. Katanya dia mau tidur seharian, nggak tidur semaleman gara-gara ngerjain makalah." jawabnya setelah selesai menguyah dan menelan. "Kenapa nanyain dia?"
"Abis zuhur gue sama dia harus ke kampus. Disuruh Kak Seulgi nyobain kostum buat festival nanti."
"Bangunin aja," kata Seokjin sambil mengusap sudut bibirnya sendiri dengan ibu jari. "Tinggal berapa hari lagi festivalnya?"
Jisoo melipat jempolnya ke telapak tangan, menunjukkan angka empat dengan jarinya. "Empat hari lagi."
"Semoga nanti berjalan lancar ya, Ji," Seokjin meletakkan telapak tangannya di atas kepala Jisoo lalu menekannya kuat. "Gue usahain nonton paling depan, kasih lo semangat dan tepuk tangan yang paling keras."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jichu's Indekos | Kim Jisoo
Fanfiction[On Going] Rated: 15+ Jichu's Indekos terdiri dari tiga lantai, diisi sembilan penghuni cowok-cowok ganteng dengan berbeda usia dan karakter. Penghuninya aneh semua, hobinya bikin rusuh, dan sakit kepala sang pemilik indekos: Panggilannya Teteh Jich...