-1-

61 10 0
                                    

"Waktu itu, kami pikir bumi adalah obat penyembuh luka ini."
~Grisyel & Rere

"~Grisyel & Rere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♣♣♣♣♣

Bangunan-bangunan tinggi menjulang berada di kanan kiri Grisyel. Suasana risuh kota pagi ini menyapanya. Keramain yang terasa asing dan keributan yang baru pertama didengar, membuat mata Grisyel berbinar. Berkali-kali dia berdecak kagum, kepalanya pun asik menoleh ke segala arah. Kaki-kakinya melangkah dengan sendiri, membawa badan kurus itu menuju ke sebuah rumah sakit. Tepatnya di depan sebuah ruangan, Grisyel langsung menembus pintu ruangan itu. Di lihatnya ada seseorang gadis terbaring dengan tubuh yang tertutupi kain putih kecuali wajahnya.

Grisyel sempat melirik-lirik ruangan ini. Banyak sekali benda-benda yang tidak ia ketahui, tidak ingin ambil pusing. Grisyel langsung berhadapan dengan jasad gadis itu yang akan ia 'tempati' saat ia berada di bumi. Sebelum pergi ke bumi, Grisyel memang menitip pesan untuk mencari satu orang manusia cantik dengan nama yang sama dengannya. Grisyel tidak meragukan wajah gadis itu, dan ini merupakan kesenangan untuknya.

Grisyel bergerak menyentuh kening jasad gadis itu. Mata Grisyel terpejam, mulutnya mengucapkan mantra agat rohnya bisa berhasil masuk ke jasad ini. Perlahan, benda-benda di dalam ruangan mulai bergetar. Angin kencang tiba-tiba datang bersamaan dengan terhisapnya ruh Grisyel ke dalam jasad itu. Susana di dalam ruangan itu seketika senyap.

Grisyel membuka matanya pelan-pelan. Ia mendudukkan dirinya, dan berusaha menggerakkan anggota tubuh yang lain. Setelah Grisyel mampu beradaptasi dengan tubuh barunya, ia turun dri brankar menuju lemari baju. Grisyel tidak tau mengapa tubuh gadis ini bisa tidak berpakaian. Ia pun menyempatkan untuk memilih pakaian yang akan dipakainya. Grisyel mengambil celana hitam panjang, baju kaos dan jas besar yang bisa menutupi tubuh kecil gadis ini.

Grisyel mulai memakai pakaian yang ia ambil. Jika dipikir-pikir gadis ini sangat pendek, mungkin jika berdiri dengannya gadis ini hanya mencapai siku Grisyel. Namun, Grisyel suka tubuh mungil seperti ini. Rasanya dunia tidak lagi kecil. Sama dengan tubuh baru Grisyel yang kecil, kaki dan tangannya pun ikut mengecil.

"Wahh, tubuh ini benar-benar sangat kecil." Kalimat pertama yang Grisyel ucapkan di bumi, sekaligus komentarnya terhadap tubuh barunya. Grisyel merasa unik memakai baju seperti ini. Ia berjinjit-jinjit senang berada di bumi, senyum kecilnya terlihat manis di sana. Grisyel mengelilingi ruangan itu, sambil tertawa kecil.

tok..tok..tok..

"Tuan putri, apa sudah selesai?" Suara dari luar mengacaukan suasana hati Grisyel. Orang itu lupa Grisyel kenalkan, dia adalah Rere. Gadis bernama Rere itu akan menjaganya di bumi, ya seperti prajurit pada biasanya. Kata Ayah grisyel, Rere diambil dari salah satu prajurit terbaik di dunia peri. Sifatnya terkenal baik, wajahnya cantik, dan dia sangat penurut, cocok sekali dengan sifat Grisyel yang angkuh dan tidak ingin banyak bicara.

"Ya," sahut Grisyel sambil memutarkan bola matanya malas. Griyel beranjak mencari alas kaki yang nyaman untuknya. Tangan kecil itu membongkari lemari-lemari yang ada di sekitar, membuat ruangan itu terlihat berantakan. Hingga Grisyel menemukan tempat alas kaki yang ia cari. Grisyel mengambil satu pasang sepatu berwarna coklat, sepatu yang akan membuat gadis ini menjadi tinggi. Grisyel tidak rela jika tubuh pendeknya ini akan ditertawakan oleh Rere di luar. Grisyel pun memakai sepatu itu, lalu beranjak membuka pintu dan keluar dengan elegan.

TIME AT THE END OF TWILLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang