04. Berita dan Pertemuan

469 80 5
                                    

MARVELLO

Dua minggu ini gue sibuk banget. Ngurus editing film terus harus ikut milih actors untuk film yang gue kerjain selanjutnya.

Ohiya soal cewe kemarin belum gue hubungin. Gue lupa minta nomornya ke Krystal.

"Ben." Panggil gue saat melihat assistant gue lewat.

"APAANN?." Jawab Ben dengan teriak.

"Santai njir. Liat krystal ga?" Tanya gue.

Ben bergunam pelan. "Tadi si lagi ngobrol sama pak Handoko." Oh lagi ngobrol sama salah satu bos PH gue.

"Vell, lo masuk berita." Ujar Ben sambil memberi gue ipad yang di pegangnya.

Actress inisial N mengaku tengah menjalin hubungan dengan Sutradara tampan dari HD Production, Sandre Marvello Sadiyataama.

"Anjing." Umpat gue pelan. "Siapa yang jadian? N siapa lagi, kenal aja ga!" Jujur emang sumbu dalam diri gue pendek banget.

"Kayanya Niana ga si? Kan belum lama lo sama dia sering chatan?" Ujar ben.

Gue mengerutkan kening. Iya si sempet chatan tapi gue abaikan begitu aja sejak 2 bulan lalu.

"Udah lama ga gue bales." ujar gue ke Ben.

"Lo si suka phpin cewe. Sakit hati kali tuh anak. Coba lo tanya lewat chat sana. INGET LEWAT CHAT VEL, JANGAN KETEMU." Ujar ben memperingati.

"Gue ke ruangan duluan. Nanti jam 3 jangan lupa meeting." Ujar Ben lagi.

                                      ^^^^
Sumpah.

Ngapain segala masuk berita si gue. Gue cuma kerja di belakang layar bukan jadi public figure.

Sial. Handphone gue udah rame aja sama orang-orang yang menanyakan kebenaran berita gue.

Bunda
Marvello, teman bunda ada yang mengirim berita tentang kamu. Benar itu, marvello?

Laki-Laki Halu (4)
Kaiman: WOIII ADA YANG JADIAN GA BILANG-BILANG NIH

Dan gue memutuskan hanya membalas satu chat dari bunda dan chat grup dengan Kai, Ben dan Calvin.

Dari pada pusing mending gue ngopi bentar.

TATYANA

Huhh.

Akhirnya gue bisa me time. Walaupun cuma di Starbucks deket rumah sakit tapi gapapa.

Gue suka banget pergi sendirian tapi ya gitu. Semenjak orangtua gue pisah, papi akan selalu menyuruh orang untuk jagain gue. Untung sekarang papi bisa gue bujuk dengan syarat handphone gue salalu aktif dan harus membalas pesan atau pun mengangkat telfon dengan tepat waktu.

Me time kali ini gue cuma duduk di dalem starbucks sambil makan chocolate cake, chocolate croissant dan minum Caramel Macchiato kesukaan gue di sini.

Gue gabisa lama disini, gue harus balik ke rumah sakit tepat waktu.

Semua kesendirian gue ini berjalan dengan lancar sampe tiba-tiba ada yang duduk di depan gue.

"Haii." Sapa nya pada gue dengan so akrab.

Gue cuma bisa natap dia datar sambil mengerutkan kening tanpa minat untuk menjawab sapaannya. Ga penting.

" Wihh banyak juga pesanan lo." Ujarnya lagi.

"Ini air mineral lo, soal jalan-jalannya masih berlaku ya. Nanti malem mau ga? Gue jemput dimana pun."

Apa banget si. Kenal aja ga masa tiba-tiba ngajak jalan. Sinting.

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang