19. Warm Family

453 67 4
                                    

TATYANA

"Aduh cantik sekali." Ujar seorang wanita ke ibuan yang gue yakini adalah bunda nya Marvello.

"Hallo tante, saya Tatyana." Ucap gue kikuk sambil menyalimi tangannya.

"Tatyana, cantik sekali." Jawabnya sambil mengusap kedua pipi gue.

Gue hanya bisa tersenyum canggung, merasa hangat ketika kedua tangan bunda nya Marvello menyentuh pipi gue. Seperti mami dulu saat gemes sama gue.

"Panggil bunda aja ya, Tatyana." Ujar bunda Marvello dan langsung menarik gue agar masuk ke dalam rumah.

Gue benar-benar tersentuh akan perilaku bunda Marvello, udah lama banget gue ga merasa di perhatikan seperti ini oleh seorang ibu.

"BUNDA, MARVEL KOK DI TINGGAL?" Teriak Marvello dari belakang gue dan bunda.

Bunda hanya merespon dengan mengangkatkan tangan dan berlalu begitu aja, membuat gue tertawa pelan.

Betapa kaget nya gue saat dibawa ke masuk lebih dalam— mungkin ini ruang keluarga.

Dalam fikiran gue pertemuan ini hanya ada ayah dan bunda nya saja atau paling mentok kakak dari Marvello juga hadir— keluarga inti lah pokoknya. Tapi gue salah, kakek-nenek, tante, om Marvello ikut hadir bahkan ada sahabat gue yang kebetulan sepupu dari Marvello disana, duduk dengan tatapan yang menusuk bagi gue.

Pengen marah sama Marvello tapi dia juga sama kagetnya kaya gue.

"Kenalin calon mantu ku, cantik sekali bukan?"Ujar bunda dengan ceria.

Gue cuma bisa nunduk, tatapan Krystal benar-benar bikin gue mati kutu.

"TATA!" Ujar Krystal cukup keras.

"Loh? Krystal sudah kenal?" Tanya bunda binggung.

"Bukan aku aja yang udah kenal, bunda. Omah juga udah."

"Loh?" Ujar mami makin bingung.

"Udah-udah jelasin nanti aja, kasian pacar aku baru dateng udah di tanya-tanya." Ujar Marvello sedikit membantu gue tapi tetep aja kenapa pilihan katanya gitu si.

Gue pun memberi sapaan kepada semua dan duduk kikuk di samping Marvello dan bundanya.

"Marvello mau nikahin Tatyana, dalam waktu dekat." Ujar Marvello tiba-tiba.

Bukan hanya gue yang kaget se isi ruangan pun begitu, walaupun gue udah tau arah perbincangan ini akan kemana gue tetep ga menyangka akan hal ini.

"HAH?" Respon Krystal dan juga kakak perempuan Marvello yang bernama Sandra.

"Seorang Marvel tiba-tiba mau nikah?" Kembali kak Sandra bersuara.

"Bagus dong, Sandra. Omah setuju kok, apa lagi dengan Tata." Ujar Omah— Nenek nya Krystal yang udah gue anggep nenek gue sendiri, karena kita emang lumayan sering ketemu kalau gue lagi main di rumah Krystal.

"Kamu kenal dari mana? kok saya tidak tahu. Marvello curang ya, masa eyang tidak di beri tahu sebelumnya tentang nak Tata ini?" Ujar Nenek lain, mungkin ibu dari ayah nya Marvello.

"Yaampun eyang, ga gitu." Ujar Marvello pasrah. "Aku jelasin ya? Tapi gaboleh ada yang motong ucapan aku."

"Eyang putri yang cantik, Tatyana ini sahabat Krystal dari dulu. Iya kan, Krys?" Tanya Marvello yang di jawab anggukan oleh Krystal.

"Nah, mungkin omih jadi sering ketemu Tatyana. Aku aja baru kenal Tatyana sebulan ini lewat Krystal, hehehe." Jawabnya lagi dengen wajah cukup bahagia.

Gue cuma bisa nunduk malu, binggung harus apa.

"Iya betul, Nak Tata ini sudah saya anggap cucu sendiri. Cucu perempuan Gemma loh." Ujar Omih.

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang