29. Little accident

527 56 4
                                    

TATYANA

Intensitas gue dan Marvello untuk bertemu lebih sering dari biasanya, hampir setiap hari pasti Marvello memaksa untuk bertemu walaupun hanya menjemput gue dari rumah sakit. Mungkin karena kita udah terikat?Terikat disini because now i'm his finance.

Iya, Marvello melamar gue sehari sebelum kita pulang ke Jakarta dengan rencana yang ga terduga, membawa keluarganya dan keluarga gue datang ke Bali. Padahal kakak perempuan sedang hamil cukup besar dan papi juga setau gue lagi ga di Indonesia. Semua itu menunjukan dia serius dan hal tersebut menjadi alasan gue menerima pertunangan ini.

Marvello laki-laki pertama yang gue percaya masuk ke dalam hidup gue selain keluarga gue, dan ternyata kepercayaan gue itu benar Marvello tidak mengecewakan gue bahkan mungkin gue yang terus mengecewakan dia.

Makannya sekarang kalau dia mengajak gue untuk ketemu sebisa mungkin gue iya kan, gue gamau buat dia kecewa akan hal itu walaupun kadang gue kewalahan si sebenarnya karena gue terbiasa dengan semua sendiri tapi gue juga bisa belajar dari ini bahwa ga semua hal harus gue lakuin sendiri, gue juga bisa membaginya dengan orang yang gue percaya, seperti Marvello.

"Tata,  Kak Jenny bingung deh kalung apa gelang ya?" Ujar Seorang permpuan membuyar kan lamunan gue— Kak Jenny pacar Kak Feliks.

Sekarang gue dan Kak Jenny lagi keliling Mall untuk nyari kado buat Kak Feliks katanya untuk merayakan hari jadi mereka yang ke satu tahun. Dan pasti gue ke sini di anter oleh Marvello padahal gue tau dia sangat sibuk akhir-akhir ini, cuma gimana lagi Marvello setiap pagi sudah berada di depan rumah gue.

"Gelang aja kali kak? Kak Feliks lagi suka gelanh terus kalungnya juga udah banyak?" Ujar gur menjawab pertanyaan Kak Jenny.

"Iya juga si, yang ini bagus ga? Aku suka simple gitu. Teja kan tangannya udah penuh, kalau aku kasih yang ribet bisa stress aku liat tangannya."

"Hahaha ada-ada aja si kak."

"Aku capek banget ngasih tau kakak kamu, untung aku udah cinta coba kalau ga? Aku tendang dia."

Kak Jenny sama Kak Feliks emang begitu, tapi justru lucu liatnya. Mereka punya hubungan yang sehar menurut gue, bisa saling melengkapi. Gue harap gue dan Marvello juga memiliki hubungan yang sama seperti saat ini juga.

===

"You bithch! Why did you take my Marvello from me?" Pekik seorang wanita menjambak rambut Tatyana cukup keras.

Tatyana sangat kaget dengan apa yang terjadi, dia hanya bisa diam membeku, mencoba mencerna semuanya.

"Heh! Apa-apan si!" Ujar Jenny ga kalah kaget dengan apa yang terjadi.

Mereka masih memilih aksesoris lain di toko tempat mereka membeli hadiah untuk Teja sampai tiba-tiba rambut Tatyana di tarik ke belakang.

"You bitch! Mengambil semua apa yang gue punya! My Mom, brother and now my boyfriend?" Cih!" Ujar wanita itu lagi.

Tatyana sudah mulai mencerna apa yang wanita ini bicarakam, tapi dia bingung maksud ini semua. "Maaf, maksud anda apa?" Ujar Tatyana tenang.

"Gausah so gatau apa-apa! My mom is Juita and My younger brother is now always talking about you! Gue muak!" Ujarnya lagi menampar Tatyana namun dengan cepat ada sebuah tangan menahan tangan wanita ini mendarat di pipi Tatyana.

"Punya hak apa lo mau nampar adek gue, Niana!" Ujar Teja yang menahan tangan si cewe— Niana.

Teja datang bersama Marvello yang langsung memeluk Tatyans erat. "Kamu baik-baik aja? Apa aja yang dia lakuin ke kamu?" Ujar Marvello menahan emosi melihat Tatyana sedikit gemetar.

"Marvello! Gue cewe lo dan akam selalu seperti itu! Gabisa ada yang ganti gue!" Ujar Nians berusaha mengampiri Marvello namun kembali di tahan Teja. "Lepasim gue!"

"Lo mimpi? Sejak kapan kita berhubungan! Lo cewe gila!" Ujar Marvello emosi.

Tidak terima dengan perkataan Marvello yang menyakitkan hatinya, Niana berusaha melampiaskan kepada Tatyana "Dasar cewe jal— Aww!" Ucapan Niana terhenti ketika Teja dengan tiba-tiba mendorong Niana menjauh. "Lo jadi cowo kasar banget si!"

"Kasar buat cewe kaya lo!" Ujar Teja hendak menampar Niana namun di tahan sang pacar—Jenny.

"Fyi, Gue ini kakak lo!" Ujar Niana.

"Fyi, I don't have an older sister." Ujar Teja meremehkan.

"Lo berdua emang gatau diri!" Ujar Niana kepada Teja dan Tata.

"Please check yourself."

"Tatyana, Karena lo sudah mengambil Marvello dari gue. Akan gue pastikan lo ga akan mendapar restu dari mama!" Ujar Niana hendak pergi.

"Kak Niana, My mom has been gone a long time ago, so i just need blessing from my dad and Kak Feliks." Ujar Tatyana tenang, membuat Niana berbalik menatapnya marah.

"Dan aku ga pernah ngambil Marvello dari kamu, kami dekat saat kita sama-sama single. Aku sudah tau tentang gimana kamu ke Marvello sejak lama, kamu terlalu obsessed dengannya."

Dengan begitu Niana pergi begitu saja dari sana membuat Marvello, Teja dan Jenny senang bukan main dengan itu. Mereka tidak menyangka Tatyana akan bersikap tenang namun cukup membuat Niana geram.

"Adik Kak Feliks emang keren."

"Kok kamu tau tentang dia ke aku?" Tanya Marvello penasaran.

"I'm search about you." Ujar Tatyana.

"Dih kepo. Kamu di apain tadi?" Ujar Marvello.

"Ga kok, kamu kok disini?" Tanya Tatyana yang justru di balas Teja.

"Kangen lah."

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang