20. Friend

420 56 4
                                    

Marvello sedang berada di mood yang benar-benar berada di tingkat bahagia paling tinggi. Paginya hari ini ga kalah bahagia dari pagi saat bangun melihat Tatyana berada di sampingnya.

Mendapat chat dari Tatyana yang saling ngasih kabar dan saling menyemangati, walaupun Marvello yang mulai.

"Lo gila ga si?" Ujar Ben yang dari tadi memang selalu berada di samping Marvello.

"Gila apaan njir?" Jawab Marvello bingung.

"Barusan adegan nangis sedih, di tinggal orang yang di sayang dan lo sebagai sutradara senyum lebar ga berhenti sampe sekarang, gila." Ujar Ben lagi heran.

"Ya masa gue ikutan nangis?"

"Se engganya gausah senyum njir, lo liat noh pak bonbon sampe ikutan sedih."

Marvello otomatis melihat salah satu kru kameramen yang Ben sebut.

"Sialan, jelas-jelas Pak Bon-bon lagi ketawa sambil minum kopi."

"Lagi lo kaya orang gila beneran dah, senyum mulu."

"Lagi falling in love Ben." Ujar Teja yang dari tadi emang berada di dekat mereka karena sedang merapihkan kameranya.

"SERIUS LO?!" Ujar Ben kaget.

"Hehehe." Marvello hanya tertawa menanggapi.

"Sama siapa njir, perasaan kemarin baru ribut sams lo, Ja." Ujar Ben lagi.

"Tuh tanya bos lo, gue mau cabut duluan." Ujar Teja kemudian.

Ben pun menatap Marvello sinis, membuat Marvello mau gamau harus cerita.

"Sekalian lah makan siang sama Calvin-Kai, gue ceritain semua elah." Ujar Marvello.

MARVELLO

"Apaan si, ngajak makan siang bareng tiba-tiba. Gue sama Calvin sibuk di kantor nih ngedit." Ujar Kai saat gue dan Ben sampe di rumah makan padang depan kantor.

"Bersyukur lo, gue ngajak makan di depan kantor. Coba gue suruh lo ke lokasi syuting, yakin gue pasti lo makin keling." Ujar Ben ga kalah sensi.

"Ah ga asik mentang-mentang rambutnya putih." Ujar Kai lagi

"Udah elah, laper nih gue." Ujar gue, capek banget gue nih dua ribut mulu.

"Ada apaan nih, tumben bange lo mau ke kantor dari lokasi. Ngajak makan siang bareng lagi." Ujar Calvin sambil makan nasi padang dengan menu andalannya.

"Makan dulu lah, nanti ceritanya."

"Ga ada, cerita sekarang! Dari tadi gue udah penasaran." Jawab Ben.

"Sama, apaan si. Tumben banget cerita-cerita sambil makan siang segala." Ujar Kai.

"Lo berdua emang tukang kepo si, ga heran gue."

"Gue mau nikah, dalam waktu dekat."

"OHOK"

"HAH?!"

"BUSET!"

"Sialan, kalau ngomong nyebut dulu kek."

"Anjing, keselek gua."

"LO BENERAN GILA?"

Sialan emang nih tiga orang, temen gue apa bukan si. Ga ada ekspresi bahagia sama sekali apa denger gue mau nikah.

"Tai emang lo bertiga."

"Lo ngeprank apaan si jam segini?" Tanya Kai.

"Ngeprank pala lo. Gue serius."

Tiba-tiba Ben menaruh tangannya di jidat gue. "Lo sakit ya? Apa kebentur? Tapi dari pagi gue sama lo ga ke jedot apapun dah."

"CK! Beneran."

"Beneran sakit, Vel?" Tanya Calvin dengan mata melototnya.

"BUKAN. Gue serius mau nikah."

"Ohh serius, HAH? Bener?" Tanya Ben lagi.

"Etdah capek banget ngomong sama makhluk halus." Jawab gue pasrah.

"Sama siapa?" Tanya Calvin.

"Tatyana."

"Sahabat Wening?"

"Sahabatnya Krystal?"

"Adeknya Teja?!"

"Ck! Iya-iya. Tapi belum tau pastinya, lagi di omongin." Jawab gue lagi, bawel juga nih tiga orang."

"Kok bisa, gimana ceritanya?"

"Panjang si ceritanya, intinya gue ketemu dia dua hari lalu terus yaudah gitu."

"Gitu gimana, anjing." Ujar Ben kesal.

Kalo gini emang harus gue ceritain dari awal banget, kalau ga jiwa kepo Ben akan berontak.

TATYANA

"Gimana bisa, lo tiba-tiba deket sama Marvello?" Ujar Krystal saat gue dan Joy udah kumpul di Starback deket rumah sakit.

"Ya gitu." Jawab gue bingung.

"Gitu gimana Ta? Kemarin gue baru denger lo kesel-keselan di gangguin, terus semalem di grup Krystal ngomongin lo mau nikah?!" Jawab Joy ga sabaran.

"Ga nikah Joy, yaampun. Gue lagi deket aja gitu."

"Deket gimana? Gue ga ngerti."

"Ya gitu, gue sama dia lagi di tahap saling mengenal mungkin?" Jawab gue bingung sendiri.

"Pacaran ga?" Tanya Joy.

"Mungkin."

"Ta, serius dong. Lo semalem udah di kenalin loh ke keluarga besarnya." Ujar Krystal.

"Serius Krys, mungkin bisa di bilang pacaran? Gue juga bingung."

"HAHAHA. Lupa gue lo buta masalah percintaan." Ujar Joy dengan ketawanya yang membaha di ikuti dengan Krystal.

"Ah lo berdua mah, malah ngeledekin gue."

"HAHAHA."

"Btw Ta, mau gue kasih tau sesuatu ga?" Tanya Joy dengan suara pelan, membuat gue dan Krystal otomatis mendekatkan wajah.

"Apaan?"

"Cek your phone, guys."

Gue dan Krystal terus mengikuti perintah Joy, memcek handphone masing-masing.

"HAHAHA." Tawa Krystal terdengar.

Sialan emang, Joy share link yang isinya video tidak senonoh menurut gue.

"Itu cara ampuh banget, biar cowo lo betah." Jawab Joy lagi.

"Sialan, geli tau ga si!"

"HAHAHA, bercanda Ta. Tapi kalo lo udah praktek kasih tauin kita."

Dan pernyataan Joy membuat muka gue merah seketika.

"HAHAHA TA! muka lo kaya tomat di rebus!"

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang