Marvello benar benar membawa Tatyana pergi setelah berpamitan saat acara inti selesai, dan ngabaikan wartawan yang terus menanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang dirinya.
"Aku ga enak loh sama rekan kamu yang lain." Ujar Tatyana ketika mereka sudah di lift hotel tempat mereka nginap.
"Santai, sayang. Acara udah selesai tinggal acara bebas aja itu." Ujar Marvello menenangkan.
Tatyana tetap memasang wajah merasa bersalah membuat Marvello tidak tahan untuk tidak mencium bibir nya itu.
Mereka hanyut dalam ciuman itu saling menyambut satu sama lain, sampai akhirnya lift terbuka di lantai kamar mereka membuat meraka dengan cepat melepas tautan tersebut,
"Marvello! Untung ga ada orang." Ujar Tatyana malu, Tatyana langsung melangkah ke arah kamar tanpa peduli Marvello di belakangnya yang tersenyum puas.
"TATYANA, kamar kita sebelah sini." Pekik Marvello.
Tatyana semakin merasa malu, dia benar-benar tidak mengangkat wajahnya membuat Marvello menggenggam tangannya dan menuntun untuk ke kamar mereka dengan cepat.
"Kamu siapain ini sejak kapan?" Ujar Tatyana kaget melihat kamar mereka yang berubah dengan hiasan-hiasan lucu menurutnya.
"Tadi aku telfon orang hotel suruh siapin ini, aku kan udah bilang mau ngerayain ini berdua sama kamu." Ujar Marvello memeluk Tatyana dari belakang. "Suka ga?"
"Hmm."
"Kamu bisa minum wine ga?" Tanya Marvello memastikan takut Tatyana mabuk seperti saat di bar.
"Bisa kok tapi aku gatau kadar aku berapa."
"It's ok lah ya? Kita kan cuma berdua."
"Maksud kamu?" Tanya Tatyana curiga.
"Hehehe you know what i mean right?" Ujar Marvello mengangkat sebelah alisnya dengan gerak cepat menari Tatyana mendekat, menekan tengkuknya kuat.
Jelas Tatyana kaget dengan ciuman tiba-tiba, tapi apa boleh buat dia mulai terbuai dan membalas ciuman itu sama menggebunya.
Marvello terus memciumnya dalam lalu mulai turun ke leher ketika ia merasa Tatyana mulai kehabisan nafas, bahkan Marvello meninggalkan bekasnya disana.
Tatyana merasa ini sudah berlebihan ketika Marvello menggigit tali dress miliknya, ingin di lepas. "No! Aku laper!" Ujar Tatyana mendorong Marvello.
"Akkhhh sayang, tega banget." Lirih Marvello tidak kuat.
"I'll do it when we finish eating this." Ujar Tatyana mencium Marvello sekilas kemudian duduk di tempat yang Marvello sediakan ini. Tatyana cukup kagum dengan meja, bangki, lilin-lilin kecil yang di tata dengan baik di dalam kamar mereka, dia baru merasakan hal romantis ini walaupun Marvello sering menunjukan ke romantisan lainnya.
"Hah? Serius? Ujar Marvello tidak menyangka. "Oke kita makan cepeett."
"NOOOOO, jangan sekali teguk!" Pekik Marvello ketika melihat Tatyana langsung meneguknya wine yang baru ia tuangkan di gelas Tatyana.
"Hehehe enak ternyata." Ujar Tatyana terkekeh.
"Jangan salahin aku kalau makanan kita ga abis."
"Kenapa?"
"Aku lebih tertarik makan kamu." Ujar Marvello langsung melangkah ke arah Tatyana, kembali menarik tengkuknya namun kalah cepat dengan Tatyana yang justru langsung mendaratkan bibirnya di bibir Marvello.
Tentu Marvello bahagia, reply to Tatyana's sweet lips with pleasure. Marvello never thought the taste of wine would be so delicious like this. Marvello tidak pernah mabuk hanya dengan minum wine tapi kali ini wine di bibir Tatyana benar-benar membuatnya mabuk.
"Let's go to the bed." Ujar Marvello mengangkat Tatyana naik ke pinggangnya yang di ikuti Tatyana dengan melingkarkan tangannya di leher Marvello.
They look at each other with sweet smiles, compliment each other. Tangan Marvello tidak bisa diam, he countinued to stroke Tatyana's smooth thighs making Tatyana unknowingly let out a moan. Dengan otomatis Tatyana menutup mulutnya dengan kedua tangan membuat dia terjatuh begitu saja, untung mereka sudah sampai di tempat tidur.
"Hehehe you're cute when you're blushing."Kekeh Marvello.
"It's going to be a very long and fun night, Tatyana." Ujar Marvello lagi dengan melepas pakaiannya semakin membuat Tatyana merona.
When Tatyana wanted to open her dress, Marvello dengan cepat menahannya. "I will help you."
"Why are you wearing this in it? Tatyana is getting naughty huh?" Ujar Marvello kaget dengan apa yang di liat.
"I trust and thankful to you, so just want to give you a small gift?"
"Cute, i am also very grateful that you are here."
And make love to each other again with a smile that keeps on their lips.===
Ga ada hal lain yang lebih indah bagi Marvello ketika membuka mata hal yang pertama ia lihat adalah wanita yang begitu ia cintai, Tatyana. Bahkan mereka masih tetap berpelukan dengan nyaman saat ini.
"Thankyou for being by my side, i'm so grateful for that." Ujar Marvello megelus wajah Tatyana yang masih terpejam.
"I hope we will continue like this, love each other until we get married, have children, grow old, and death do us part." Ujar Marvello tulus.
Ga lama Tatyana terbangun, "Morning." ucapnya melihat Marvello sudah bangun terlebih dahulu.
"Morning dear." Ucapnya kembali mencium Tatyana. "It's a morning kiss."
"Ada-ada aja."
"Laper ga? Mau makan di hotel apa di luar?"
"Emang breakfast masih ada?"
"Ga ada si udah jam segini, yaudah kita kulineran yuk? Sekalian check out."
"Kita pulang ke Jakarta?" Tanya Tatyana.
"Ga dong, aku tau kamu lagi libur di rumah sakit jadi kita di sini dulu aja, liburan."
"You always know what i want and i need, thank you." Ujar Tatyana mengecup Marvello dan langsung lari ke kamar mandi.
"Hey! Selimutnya kenapa di bawa." Ujar Marvello kaget sendiri melihat dirinya.
