MARVELLO
Setelah perdebatan gue dan Tatyana yang menurut gue sebenernya ga penting si, akhirnya gue dengan berat hati mengantarkan Tatyana pulang.
Padahal gue dengan baik hati ingin minjemin baju gue atau dia bisa beli online agar baju yang dia inginkan bisa sampe kesini. Tatyana malah tetep kekeh ingin pulang untuk mempersiapkan dirinya ketemu keluarga gue.
Padahal gue masih kangen.
"Aku boleh ikut masuk ga?" Tanya gue setelah sampai dirumah Tatyana.
"Ngapain?" Tanya dia bingung.
"Kan biar sekalian kamu bareng aku nanti berangkatnya."
"Jam tujuh kan? Ini baru jam tiga?"
"Masa aku di apartment sendiri, kan masih kangen." Jawab gue dengan wajahnya yang tengil.
"Bisa ga si gausah begitu mukanya?"
"Gabisa, Sebelum aku boleh ikut kamu."
"Ck! Kaya anak kecil."
"Biarin! Aku kunci mobilnya supaya kamu gabisa turun." Ancan gue hehehe.
"Yaudah cepetan!"
Hehehe berhasil kan.
"Eh mba Tata udah pulang?" Ujar ibu-ibu sepertinya yang membantu mengurus rumah ini dan terlihat kaget saat menyadari gue berdiri di belakang Tatyana.
"Iya bu anna, kak Feliks ada dirumah?" Tanya Tatyana ke ibu-ibu ini.
"Tadi pagi udah keluar mba. Tadi pesen sama saya kalau mba Tata pulang disuruh cek handphone mba Tata.
Tatyana langsung reflek mencari handphonenya. "Hehe oke bu, minta tolong bikin kan minum untuk temen aku ya?"
Si Bu Anna yang di panggil Tatyana pun mengiyakan, kemudian berlalu mungkin ke arah dapur.
"Tunggu sini, gue mau siap-siap di atas." Ujar Tatyana.
CUP
"MARVELLO!" Pekik Tatyana.
Iya gue cium tuh bibirnya. "Aku-Kamu." Ujar gue sedikit kesal, masih aja lupa dia.
"Aku ikut ke atas boleh ga? Disini serem."
"Ga ada hantu, Marvello" Ujarnya melemas.
"Sayang, kamu liat deh arah jarum jam dua." Bisik gue pelang membuat Tatyana salah tingkah.
Rumah Tatyana memang cukup luas, tapi di lantai satu ini hanya terdapat ruang tamu cukup besar, beberapa pintu yang tertutup dan kitchen set dengan meja bar disana.
Di meja bar itu terlihat Bu Anna yang tadi ngobrol bareng Tatyana dan dua mba-mba yang terlihat sedang membantunya itu menatap ke arah sini dengan penasaran.
"Yaudah tunggu di ruang tv di atas, Ayo." Ujar Tatyana akhirnya.
Saat gue dan Tatyana jalan si mba-mba tadi pun menghampiri memberi minuman yang di buatnya untuk gue.
"Mereka siapa?" Tanya gue sambil fokus menaiki tangga cukup banyak ini.
"Yang bantuin aku sama papi."
