21. Marvello's fav

471 60 0
                                    

TATYANA

"Pulang jam berapa? Aku jemput ya?" Tanya Marvello di sebrang sana.

"Sedikit lagi, bukannya kamu lagi syuting?"

"Udah selesai dari siang, sekarang lagi di kantor." Jawabnya lagi.

"Beneran?"

"Beneran sayang, tadi kan aku bilang mau makan siang deket kantor sama yang lain."

"Aku kira balik lagi ke lokasi syuting."

"Engga, aku jalan sekarang ya? Kamu sedikit lagi selesai kan?"

"Iya." Jawab gue akhirnya.

"Minta temenin Wening dulu ya kalau aku belum sampe. Takut macet jalannya."

"Wening baru di jemput Kak Calvin."

"Lah gercep banget, yaudah tunggu di dalem aja nanti aku samperin. Gausah tunggu di pinggir jalan, bahaya."

"Iya pak bawel."

Marvello berubah dari yang awalnya bawel menjadi lebih bawel lagi. Kaya tadi pagi, biasanya gue bangun saat alarm bunyi tapi tadi pagi gue bangun karena handphone gue terus berdering. Marvello nelfon cuma buat ngucapin selamat pagi dan mengingatkan untuk sarapan kemudian berubah menjadi berbagai macam chat masuk ke handphone gue.

Tuh kan udah nelfon lagi, biasanya handphone gue hanya akan terus berdering kalau papi yang nelfon sekarang nama Marvello yang selalu muncul di layar handphone gue.

"Aku udah sampe, ternyata ga macet di depan. Kamu dimana?" Tanyanya.

"Di ruang ganti. Tunggu di parkiran aja aku yang kesana ini udah selesai."

"Oke hati-hati, nanti kamu kesandung atau nabrak orang lagi gara-gara pengen ketemu aku cepet."

"GA AKAN."

Selain ke bawelannya tingkat ke pedeannya juga bertambah ternyata.

Gue bisa melihat Marvello yang berdiri di depan mobilnya dengan gaya so coolnya itu.

"HAII." Ujarnya cukup keras ketika mata kita bertemu."

"Kangen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kangen." Ujarnya lagi sambil merentangkan tangan saat gue makin dekat dengannya.

Gue hanya diam menatapnya aneh karena gue malu, parkiran di depan rumah sakit lebih rame dari pada parkiran yang berada di basement karena mungkin di sini aksesnya lebih mudah.

"Aku kangen loh, gamau peluk?" Tanya nya lagi.

"Apasih baru juga ga ketemu beberapa jam." Ujar gue langsung masuk mobil.

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang