05. Minta Izin

436 74 1
                                    

TATYANA

Pikiran gue blank.

Kenapa gue disini? di dalam mobil sedan berwana hitam yang gatau akan kemana.

Gue terlalu malu untuk bertanya gue akan dibawa kemana. Gue malu karena dia harus melihat kejadian tadi. Kejadian yang baru gua rasakan setelah masa itu.

Pikiran gue kosong.

Seharusnya ada banyak pertanyaan dalam pikiran gue.

Seharusnya pikiran gue penuh.

"Gue ke dalem sebentar, paling lama 30 menit. Lo gaboleh keluar dari mobil ini apapun alasannya. Ini handphone lo gue sita." ujarnya membuyarkan lamunan gue.

Dia berlalu dengan buru-buru keluar mobil.

Dan gue baru sadar handphone gue dibawa cowo aneh itu.

MARVELLO

Gue memperhatikan cewe disamping gue ini— Tatyana.

Gue suka namanya. Kenapa coba nama sebagus itu harus di panggil Tata.

Gapapa deh, jadi cuma gue yang manggil dia dengan Tatyana. Hehehe lucu.

Tatyana cuma diam dari dia menarik tangan gue itu. Dia tidak menolak apapun yang gue suruh. Dia pasrah.

Tapi menurut gue lebih ke dia ga baik-baik aja.

Dia kosong.

Bahkan saat gue mengambil handphonenya tatyana ga sadar sama sekali.

Saar gue memperingati gue untuk ga pergi dari dalam mobil dia hanya diam menatap gue dengan tatapan kosong. Kok gue jadi sedih liat tatapan itu?

Gue berlari dengan terburu-buru ke dalam ruang meeting mumpung masih setengah tiga, gue harus membatalkan meeting ini.

"Ben! Yang lain belum dateng kan? Calvin, Kai juga belum dateng kan? Bilangin ya meeting batal. Gue ada urusan mendadak, urusan penting banget." Ujar gue tepat di depan muka Ben.

"ANJ—"

Gue langsung berlari kembali ke mobil tanpa mau pusing untuk mendengar amarahnya Ben. Dia kalo marah bisa sangat bahaya.

Sebelum masuk mobil gue harus ngechat seluruh team gue dan meminta maaf atas batalnya meeting ini. Biar tiga curut juga ga terlalu marah, gue akan mengabarinya di grup secepat mungkin.

^^^^

"Let's goo!!!" Ujar gue dengan semangat.

"Gue mau pulang." Ujar tatyana tiba-tiba.

Gue yang ga terima, jelas protes dong.

"Gabisa! Tadi udah janji ga akan nolak gue bawa pergi. Tenang ga akan gue apa-apain sumpah."

"Marvello, gue belum izin untuk pergi. Apalagi ini pergi sama lo, orang yang papi ga kenal sama sekali."

Wow... Dia manggil gue. Manggil beneran manggil dengan sebutan nama.

Seneng bangetttttt. Kok gue jadi deg-degan gini. Kan gue cuma bercanda.

"Yaudah izin sekarang." Jawab gue kemudian.

"Gabisa, lo ga sedeket itu dengan gue. Bahkan lo belum bertemu papi gue."

"Bisa! Karena abis ini kita akan sedeket apa yang lo maksud itu. Soal harus izin ke bokap li itu biar gue yang ngobrol lewat telfon."

"Please, gue cuma mau pulang." Ujar tatyana dengan memohon.

Bodo amat. Gue tetap bawa dia jalan-jalan. Gue harus bikin dia senyum karena gue.

Tiba-tiba saku gue bergetar. Handphone tatyana bergetar. Papi nya nelfon.

"Nih bokap lo nelfon, gue yang jawab."

"Jangan! gue aja!"

Ga gue gubris perkataanya. Tetep gua pegang handphonenya dan gue loudspeaker.

"Felicie, sedang apa dan lagi dimana?" Ujar suara di sebrang sana— Bokapnya.

"Aku di jalan" Jawab Tatyana memperhatikan gue.

"Naik mobil kan? Tidak boleh pesan yang motor ya, Princess. Capture profile driver nya dan kirim ke papi."

"Iya pi."

"Kamu kenapa?Kok suaranya beda?

"Hmm, Gapapa kok pi"

"Felicie, Video call dengan papi sekarang."

Tatyana langsung panik. Kayanya dia gabisa untuk bilang tidak.

"Kamu sedang tidak berada di dalam taxi atau mobil yang kamu pesan, benar?" terdengar lagi papinya itu berbicara dengan wajah was-was ikut panik.

"Kamu juga tidak berada di dalam mobil sendiri, felicie. Kamu dengan siapa?"

"Hmm pi, Ini teman baru felicie." Ujar tatyana mengarah kan handphonenya ke gue.

Gue otomatis menyapa bokapnya lah.

"Hallo om, saya Sandre Marvello Sadiyatama."
Sapa gue dengan nyebutkan nama belakang, siapa tau bokapnya kenal eyang kan gue juga yang untung.

"Sadiyatama?" Tuh kan bener pasti kenal. Emang eyang gue famous banget dah.

"Iya om, saya salah satu cucu sadiyatama dan kebetulan juga sepupu dari Krystal— sahabat dari Tatyana."

Gue harus memanfaatkan koneksi gue dengan baik untuk saat ini.

Bokapnya Tatyana mengangguk dan mulai terlihat santai dari raut wajahnya.

"Hmm, saya akan mengantarkan Tatyana pulang sampai tujuan dengan selamat om, saya janji." Ujar gue lagi.

"Baiklah saya pegang janji kamu. Bila ada apa-apa dengan anak saya, Kamj akan saya tuntut."

"Baik om, saya akan jaga tatyana tanpa kurang apapun." Jawab gue dengan meyakinkan

"Felicie, Ingat ya selalu kabari papi, selalu hati-hati dan selalu angkat telfon tepat waktu." Ujar papinya memperingati Tatyana.

"Iya pi, maaf ya."

CATATAN:

HEHE GITU AJA

TERIMAKASIH.

i'm happy for exo comeback and seulgi taeyong collaboration. Can't wait to see exo mv today!!❤️🙏🏻

MARVELLOTATYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang