Part 2. YU

897 94 66
                                    

Selamat membaca bagi para pencinta "SamYu"

🤗

............................................................................

[Flashback on]

.
.
.

Satu tahun yang lalu di Taiwan Taoyuan International Airport ....

.
.
.
.
.
.
.
.

Sam keluar dari bandara sambil berbicara pada seseorang di telepon. Saat itu ia mengenakan outfit serba hitam. Mulai dari hoodie, celana panjang, kacamata, masker, sepatu, dan tas punggung. Bukan tanpa alasan Sam berpenampilan seperti itu. Tujuannya agar tidak ada yang mengenalinya, terutama para reporter.

Selesai teleponan, Sam menurunkan tudung hoodie sebatas dahi, menyembunyikan kedua tangan di saku hoodie lantas berjalan perlahan menuju parkiran, tempat dimana sebuah mobil sudah disiapkan oleh manager sekitar sejam sebelum Sam turun dari pesawat.

Namun, tiba-tiba ...

BRUK ...!!

Sam bertabrakan dengan seorang wanita paruh baya yang tanpa diduga muncul dari balik mobil. Sekantong buah pir yang tadi ditentengnya terjatuh sehingga isinya berserakan.

"Apa kau tidak bisa melihat?" Wanita itu sangat ketus pada Sam. Ia kemudian mengumpulkan buah pir yang tergelincir di mana-mana.

"Aku minta maaf, Bibi," ucap Sam merasa bersalah sambil membantu mengumpulkan buah pir di sekitarnya.

"Berikan padaku!" Wanita itu merampas buah pir dari tangan Sam lalu memasukkannya ke dalam kantong!" "Lain kali kalau berjalan harus lihat ke kiri dan kanan!" tegasnya. Ia kemudian melihat Sam dari kaki hingga wajah. "Apa kau ingin berniat jahat sehingga berpenampilan seperti ini?"

"Aku?" Sam menunjuk diri sendiri tidak menyangka akan dinilai seperti itu.

Wanita itu seperti menerka-nerka. Ia melihat ke sekelilingnya kemudian mengisyaratkan Sam untuk membungkuk agar ia bisa berbicara pelan pada Sam. Sam menurutinya.

"Apa kau seorang artis yang sedang bersembunyi dari paparazi?" bisik wanita itu sambil menatap Sam penuh curiga.

Sam mulai salah tingkah. "Bibi, aku bukan--"

Wanita itu menegakkan badannya angkuh membuat Sam tidak berani melanjutkan perkataan. Sam tahu betul bagaimana jadinya bila berurusan dengan wanita yang lebih tua darinya. Oleh karena itu, ia memilih untuk diam saja.

Wanita itu mulai meninggikan suaranya. "Jika kau adalah Sam Lin barulah aku rela kalau buah-buah ini rusak, tapi kau bukanlah dia. Hm!" Wanita itu membuang muka dari Sam kemudian pergi dengan raut wajah yang masih kesal pada Sam.

Sam hanya bisa menggeleng menahan tawa melihat tingkah lucu wanita itu. Ia kembali menurunkan tudung hoodie sebatas dahi lalu melanjutkan langkah menuju mobilnya.

.
.
.

"Permisi!"

Suara itu menghentikan langkah Sam. Ia pun menoleh untuk mencari tahu siapa yang sedang menyapanya dari belakang.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Sam bernada ramah pada pria berjaket hitam di depannya yang tidak lain adalah Yu.

Kebetulan sekali penampilan mereka saat itu sangat matching. Hanya saja Yu tidak mengenakan masker atau kacamata seperti yang Sam kenakan.

Yu terdiam sejenak setelah mendengar suara Sam. Ia ternganga, matanya tak berkedip. Ia bagai patung yang bernyawa.

Melihat reaksi Yu seperti itu membuat Sam merasa lega. Setidaknya penyamarannya untuk mengelabui reporter dan penggemar berjalan sesuai yang diinginkannya.

2 Hearts (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang