Selamat membaca bagi para pencinta "SamYu"
😍
..................................................................
Menangis tanpa mengeluarkan suara. Siapa yang pernah seperti ini? Sakit dan sesak di dada mungkin itulah yang dirasakan saat menangis tanpa mengeluarkan suara. Apalagi penyebabnya adalah permasalahan yang terasa sulit untuk ditaklukkan.
Yu, pria itu masih memandang layar monitor yang memuat daftar nama penumpang korban kecelakaan pesawat sambil menangis tanpa mengeluarkan suara.
Di sebelah kanan Yu ada Tian yang belum puas membaca nama saudaranya di layar tersebut. Cukup pilu ketika ada tarikan napas berat penuh penyesalan dari Tian. Ia sama sekali tidak punya daya untuk mengusap tetesan air mata di pipi.
Chris dan Ray berdiri sekitar dua meter di belakang Yu dan Tian. Tidak tahu harus melakukan apa. Terkejut dan bingung masih menyelimuti diri.
.
.Tian mulai berbicara. "Seharusnya aku ada bersamanya di dalam pesawat itu. Seharusnya aku juga mati bersama dengannya di sana. Rasanya dada ini sangat sakit." Tian memukul-mukul dadanya pelan, tetapi ada tekanan frustasi di sana.
Termuat sebuah penyesalan di dalam hati Yu. "Aku tidak berharap takdir seperti ini telah terjadi pada dirinya. Aku selalu berharap dia bisa bahagia bersama istri dan anaknya."
Tian mengubah posisi berdiri, menghadap pada Yu. "Sam tidak menikah dengan siapapun," ucapnya.
Mendengar itu, Yu langsung menatap Tian. "A-pa maksudmu?" Yu belum percaya dengan yang didengarnya.
"Sam membatalkan pernikahannya karena dia mencintaimu." Tian mengatakan dengan sangat tulus.
Perkataan Tian membuat Yu tiba-tiba merasa lemas. Dadanya terasa lebih sakit dari sebelumnya.
Tian melanjutkan kalimatnya. "Setelah membatalkan pernikahannya, dia mencarimu, tapi sayangnya dia terlambat karena kau sudah pergi. Lima tahun belakangan ini Sam sangat menderita. Dia terus mencarimu kemana-mana. Namun, dia tidak pernah berhasil menemukanmu ... sampai akhirnya dia bisa menemukanmu di sini." Tian masih mengingat curhatan Sam tentang Yu dan Ray. "Dia sangat hancur ketika tau kalau kau sudah mencintai orang lain. Bahkan, sampai dia tiada pun dia tidak sempat mengetahui kebenaran kalau kau hanya berpura-pura menjadi kekasih Ray!"
Tangis Yu lepas di situ. Ia sudah tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya. Lebih dari kata hancur. Lebih dari kata menyesal. Lima tahun dirinya menangisi Sam tanpa tahu kebenarannya. Terlebih lagi, Sam juga mengalami hal yang sama.
"Aku ingin mati saja, Tian!"
Mendengar itu, Tian langsung memeluk Yu. Ia menggeleng tidak senang dengan perkataan yang diucapkan oleh Yu. "Jangan berkata seperti itu!"
Yu menangis di dalam pelukan Tian. Menyesal pun sudah terlambat.
Chris ingin menghampiri Yu dan Tian, tetapi Ray menahan tangannya. "Biarkanlah mereka seperti itu! Saat ini, hanya Tian yang bisa menenangkan Yu. Sebaiknya kita pergi mencari informasi terbaru tentang Sam!"
Chris mengangguk menyetujui perkataan Ray.
.
.
.Tian membawakan sebotol minuman mineral pada Yu yang saat itu sedang duduk pada kursi tunggu yang sejajar dengan layar monitor. Yu sudah tidak ingin beranjak dari sana.
"Minum dulu dan jangan menangis lagi!" pinta Tian sambil menyodorkan minuman pada Yu. Ia pun duduk di sebelah kiri Yu setelah Yu menerima pemberiannya. Tatapannya lurus ke depan pada orang-orang yang sedang berlalu-lalang. "Ini adalah kedua kalinya kita bertemu setelah di bandara waktu itu. Apa kau mengingatnya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hearts (TAMAT)
FanficSam dan Yu berada dalam masalah ketika mereka melanggar perjanjian kontrak kerja yang melarang artis dalam satu agensi menjalin hubungan percintaan. Apa yang akan dilakukan oleh Sam dan Yu? Apa mereka tetap mempertahankan cinta dan mengorbankan kari...