Sam dan Yu berada dalam masalah ketika mereka melanggar perjanjian kontrak kerja yang melarang artis dalam satu agensi menjalin hubungan percintaan.
Apa yang akan dilakukan oleh Sam dan Yu? Apa mereka tetap mempertahankan cinta dan mengorbankan kari...
Matahari menembus tirai jendela kamar, menyengat kulit wajah seorang Yang Yuteng sehingga ia terbangun. Dengan mata yang masih terpejam, ia menarik diri untuk bisa bersandar pada kepala ranjang. Ia memijit pelipis sembari perlahan membuka mata untuk melirik pada jam alarm berbentuk kotak yang ada di atas meja sebelah kiri ranjang.
Hari itu Yu punya jadwal pemotretan, tapi ia enggan untuk pergi. Ia tidak bersemangat melakukan hal lain. Ia hanya ingin berada di rumah, tiduran, bila perlu sampai hari berganti lagi. Namun, ada telepon dari sang manager yang menyuruhnya untuk segera bertemu. Ia akhirnya bergegas untuk mandi. Itupun karena terpaksa.
Ketika sedang mandi, Yu baru teringat kalau semalam ia tertidur di sofa balkon. Ia memikirkan sesuatu yang sangat diharapkannya lalu mematikan tombol shower,menarik handuk putih dari gantungan, dan keluar dari kamar mandi.
Ia menghela napas ketika melihat sosok yang sangat dirindukannya tengah menyajikan sarapan di atas meja. Siapa lagi kalau bukan Sam. Tidak bisa ditutupi, ia sangat terpesona dengan ketampanan Sam pagi itu. Ada senyum yang tersirat di bibirnya, tapi matanya tak bisa berbohong kalau ada rasa sedih di dalamnya.
Sam yang ingin mengambil buah di dalam kulkas mendapati Yu masih terpaku di tempat. Ia menatap Yu dari ujung kaki hingga kepala tanpa berkedip. Selama menjalin hubungan, Sam tidak pernah melihat Yu bertelanjang dada seperti itu. Apalagi, Yu hanya mengenakan handuk. Bulir bulir air yang masih melekat di tubuh Yu membuat Yu tampak menggoda di mata Sam.
Sam memalingkan tatapan ke dalam kulkas. "A-ayo, sarapan! Ehm, maksudku ... Pakai pakaianmu dulu setelah itu baru sarapan." Seharusnya Sam mengambil buah, tapi yang ia ambil adalah kotak sayuran.
"Sam ...!" Yu terdengar memelas.
"Aku masih sibuk!" Sam mengembalikan kotak sayuran ke dalam kulkas lantas mengambil buah seperti yang seharusnya ia lakukan.
Bukan itu yang ingin didengar oleh Yu. Ia berharap Sam akan memeluk atau setidaknya menanyakan bagaimana perasaannya setelah kemarin Sam mengacuhkan dirinya. Ia juga berharap Sam bisa membaca raut wajah sedihnya saat itu. Sam memang tidak peka dengan apa yang terjadi padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.