Selamat membaca bagi para pencinta "SamYu"
🤗
............................................................................
"YANG YUTENG ...!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sam berteriak sambil menarik cepat tubuh Yu ke dalam pelukannya. Jika Sam terlambat sedetik saja, mungkin mobil itu sudah menghantam tubuh Yu. Rasa takut dan panik dari Sam saat itu melebihi yang dirasakan oleh Yu. Sam bahkan memeluk Yu sangat erat dan tak mau melepas pelukannya itu.
"S-sam?" Yu menepuk-nepuk pelan punggung Sam bertujuan menenangkan Sam walaupun sebenarnya dirinya juga sedang mengalami shock.
Sam yang masih gemetaran akhirnya melepas pelukannya karena ingin memastikan keadaan Yu. Ditatapnya pria berjaket kulit itu dari ujung kaki hingga kepala. Rasa takut dan panik belum sepenuhnya hilang dari dirinya. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca.
"A-apa ada yang terluka? Di mana? Di mana yang terluka? Apa di kakimu? Apa di tanganmu? Kenapa kau berjalan tanpa mempedulikan apa yang ada di sekitarmu? Apa yang kau pikirkan? Bagaimana jika tadi kau ditabrak oleh mobil itu?"
Yu ternganga mendengar lontaran pertanyaan dari Sam. Ia masih tidak menyangka kalau Sam bisa sepanik itu. Kemudian ia berpikir, beberapa saat yang lalu Sam menginginkannya sebagai teman baik karena mereka berada dalam satu agensi sehingga wajar saja bila Sam seperti itu. Lagipula, orang lain yang tidak saling mengenal pun akan merasakan hal yang sama ketika diperhadapkan dengan situasi yang sama.
Sam tidak mau menunggu jawaban dari Yu atas semua pertanyaannya. Ia langsung menggenggam erat jemari tangan kanan Yu.
"Aku akan mengantarmu pulang!" Sam ingin melangkah, tapi ia tertahan oleh Yu yang hanya diam di tempat. "Jangan melawan lagi, Yu. Aku mohon!"
Yu mengarahkan pandang pada tangannya yang kini sudah bersatu dengan tangan Sam. Ia akhirnya mengangguk menyetujui permintaan Sam.
.
.
.
.
.
.Di dalam perjalanan, Sam masih mengingat kejadian ketika Yu hampir ditabrak mobil. Bayangan itu sangat mengganggu pikirannya sehingga ia memutuskan untuk menghentikan mobil karena risiko kecelakaan bisa saja terjadi apabila ia tidak berkonsentrasi. Apalagi, ia sedang bersama dengan Yu. Ibaratnya ... lebih baik ia mati sendiri daripada harus mati berdua.
Sam bersandar pada sandaran kursi sambil memejamkan matanya. "Beri aku waktu lima menit!"
Yu menatap heran. Pikirnya, mungkin saja Sam sudah kelelahan atau mengantuk. "Aku saja yang menyetir!"
Sam langsung menggeleng.
"Aku tidak ingin menyusahkanmu lagi, Sam. Biarkan aku yang menyetir, please!" Yu terdengar sangat memohon pada Sam.
Sam menggeleng sekali lagi.
"Sam ...!"
Sam melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Tempat Sam menghentikan mobil dekat dengan area wisata sungai yang kebetulan sedang mengadakan atraksi air mancur warna-warni. Banyak orang yang menonton atraksi itu dari arah jembatan, sedangkan di tepi sungai hanya beberapa pasangan yang sedang berkencan.
Sam berjalan memasuki area wisata di bagian tepi sungai, agak jauh dari para pasangan yang sedang berkencan. Ia berkacak pinggang sambil menyaksikan atraksi air mancur di depannya. Walau itu tampak menyenangkan bagi orang lain, tapi tidak untuk Sam. Ada air mata yang mengalir membasahi pipinya. Ia sama sekali tidak menyangka akan menangis seperti itu hanya karena memikirkan Yu.

KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hearts (TAMAT)
FanficSam dan Yu berada dalam masalah ketika mereka melanggar perjanjian kontrak kerja yang melarang artis dalam satu agensi menjalin hubungan percintaan. Apa yang akan dilakukan oleh Sam dan Yu? Apa mereka tetap mempertahankan cinta dan mengorbankan kari...