Part 24. Leaving You

343 49 35
                                        

Mau bilang makasih banyak buat para readers yang udah ngasih 1k vote untuk cerita ini. Kesannya udik banget, tapi kagak apa lah yang penting happy 😂🤭

Selamat membaca bagi para pencinta "SamYu"

😍

..................................................................

Yu bersama manajernya berjalan cepat menuju parkiran mobil bermaksud menghindari kerumunan penggemar yang ingin meminta foto bersama juga tanda tangannya. Beruntung ada enam bodyguard yang menjadi pagar pelindung sehingga Yu bisa mengambil udara segar di sepanjang jalan. Yu memang diperintahkan tidak boleh berinteraksi langsung dengan para penggemar agar tetap aman. Meski demikian, Yu tidak begitu egois. Ia selalu melambai pada para penggemar sembari menarik senyum terbaik agar mereka bisa mengambil fotonya.

Jangan lupakan para awak media yang tidak pernah mau mengalah. Mereka mengejar Yu, rela berdesak-desakan demi memperoleh berita selepas konser.

"Yu, bagaimana perasaanmu setelah sukses menggelar konser?"

"Apa kau berencana menggelar konser di kota lain?"

"Apa kau bisa berbagi cerita tentang siapa orang yang punya andil besar dalam mensukseskan konser ini?"

Yu tampak sudah sangat kelelahan. Itu bisa dilihat dari caranya menahan pundak sang manajer seakan menjadi tongkat untuk berdiri. Rasanya ingin segera pulang untuk beristirahat sehingga tidak perlu meladeni pertanyaan para reporter, tapi ia sadar akan konsekuensi menjadi selebriti yang harus siap dalam kondisi apapun. Ia pun menjawab, "Aku minta maaf karena belum bisa menjawab semua pertanyaan dari teman-teman, tapi yang pasti aku sangat lega dan senang karena konser ini berjalan dengan lancar."

Manajer Yu juga menambahkan. "Yu akan pulang dan beristirahat, tapi pertanyaan dari teman-teman yang belum sempat dijawab oleh Yu akan Yu jawab pada jumpa pers di esok hari. Kami harap teman-teman bisa maklumi kondisi Yu saat ini. Terima kasih!"

Yu dan manajernya masuk ke mobil lalu meninggalkan lokasi konser.

Di dalam mobil, Yu tidak langsung rehat agar bisa melepas lelah. Ia lebih memilih untuk menelepon Sam karena banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Sam, terutama alasan Sam pergi di tengah konser yang sedang berlangsung. Namun, nomor Sam sedang berada di luar jangkauan. Bohong jika ia tidak khawatir. Bahkan, firasat buruk bisa ia rasakan saat itu.

Baru saja Yu akan memejamkan matanya, ada panggilan masuk dari ibunya Yu--Jesica. Tanpa menunggu lama ia pun menjawab panggilan tersebut.

"Halo, Bu ...."

.
.
.
.
.
.

Tok tok tok ....

Suara ketukan pintu dari luar terdengar samar oleh Yu, tetapi tidak membuat pria bersuara merdu itu terbangun. Ia masih mengantuk, masih ingin bermimpi.

Tak ada jawaban dari Yu mengharuskan yang mengetuk langsung masuk saja, melangkah pelan lalu duduk di tepi ranjang.

"Yu, apa kau masih mengantuk?"

Jesica--ibunya Yu--bertanya sambil membelai rambut Yu.

Mendengar suara Jesica barulah Yu terbangun, tapi matanya belum terbuka sempurna. "Aku akan mandi lalu sarapan bersama Ibu dan ayah." Yu turun dari ranjang lalu ke kamar mandi sambil mengucek mata.

Jesica menggeleng menyaksikan tingkah lucu dari Yu. Ia sangat senang karena bisa bertemu lagi dengan Yu, ditambah semalam ia dan suaminya bisa secara langsung menyaksikan konser Yu. Walau mereka tidak sempat melihat penampilan pembuka dari Yu dikarenakan penerbangan dari Jepang mengalami delay sehingga tiba terlambat di Taiwan, tetapi itu tak mengurangi rasa bahagia dan bangga terhadap sang anak.

2 Hearts (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang