Sam dan Yu berada dalam masalah ketika mereka melanggar perjanjian kontrak kerja yang melarang artis dalam satu agensi menjalin hubungan percintaan.
Apa yang akan dilakukan oleh Sam dan Yu? Apa mereka tetap mempertahankan cinta dan mengorbankan kari...
Malam itu, Yu tengah duduk santai pada kursi sofa di balkon apartemennya. Di tangannya ada sebotol wiski Kavalan Solist berukuran sedang yang menjadi teman sepi. Tadinya ia sempat berpikir untuk pergi ke bar, tapi daripada menambah masalah baru lebih baik ia minum saja di apartemen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yu masih memikirkan Sam yang sampai sekarang belum juga menghubunginya. Terakhir Sam berbicara padanya adalah ketika di toilet tadi pagi, membicarakan tentang Chris yang menjadi pasangannya di series. Setelah rapat usai pun Sam pergi tanpa berpamitan padanya. Jelas sekali kalau itu bukan Sam yang ia kenal.
Yu meneguk wiski sambil masih menatap langit yang tak berbintang yang mungkin saja akan turun hujan. Mata indahnya sudah berkaca-kaca. Ia juga mulai merasa pusing karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol tinggi itu.
"Sepertinya kau juga sedang bersedih karena tak ada cahaya yang menerangimu, tapi apa kau tau dimana Sam berada? Jika kau tau, tolong sampaikan padanya kalau aku sangat merindukan dirinya."
Yu kembali meneguk wiski membuatnya semakin mabuk. Matanya memandang samar pada botol wiski yang isinya akan habis dalam sekali teguk.
"Untuk apa dia cemburu pada Chris? Dia lebih tampan, lebih keren, lebih mempesona, lebih menawan ... pokoknya dia lebih segala-galanya dari Chris, tapi kenapa dia harus cemburu? Apa karena aku jarang bilang cinta padanya? Seharusnya tanpa aku bilang pun dia sudah tau kalau aku sangat mencintainya. Oke oke oke. Mulai dari sekarang di tiap harinya aku akan bilang cinta padanya sampai dia bosan mendengarnya."
Yu menghabiskan wiski hingga tak tersisa. Ia bahkan mengintip ke dalam botol untuk memastikan mungkin saja masih ada isinya. Ia pun berbicara pada botol kosong itu layaknya seorang teman yang siap mendengarkan curhatan. "Kau dan Sam tidak ada bedanya, sama-sama jahat padaku. Hm ... kalau kau tidak mau aku marah, temani aku di sini."
Yu meletakkan botol itu di atas meja dan melanjutkan bicara sambil menunjuk ke arah botol. "Jangan bicara sebelum aku memintamu untuk berbicara karena aku ingin bernyanyi. Diam saja di situ dan kalau suaraku jelek, jangan tertawa! Oke?"
Yu akhirnya menyanyikan lagunya yang berjudul "Aqua Blue". Walaupun sudah mabuk, suaranya masih terdengar merdu. Entah karena terbawa suasana atau memang sedang memikirkan Sam sehingga ia menangis. Semua itu berlangsung sampai akhirnya ia berbaring di sofa dan terlelap.
. . . . . . . .
[Flashback on]
. . .
Produser Chen menatap Sam dan Yu dengan tatapan tajam seakan ingin menerkam mereka. Ia cukup marah setelah mendengar berita yang beredar di seluruh departemen pada perusahaannya. Ia masih mengingat, sekitar enam tahun lalu ada artisnya yang mengalami situasi serupa dan mengakibatkan perusahaannya mengalami kebangkrutan fatal. Oleh karena itu, ia tidak ingin mengalami hal yang sama sehingga di setiap isi perjanjian kontrak kerja ia akan memasukkan poin tentang larangan menjalin cinta dalam satu agensi.