Sam dan Yu berada dalam masalah ketika mereka melanggar perjanjian kontrak kerja yang melarang artis dalam satu agensi menjalin hubungan percintaan.
Apa yang akan dilakukan oleh Sam dan Yu? Apa mereka tetap mempertahankan cinta dan mengorbankan kari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Finally, aku berani update karena hari ini adalah hari ulang tahunnya Sam (hanya ingin mengukir kenangan di tgl 1 Oktober) 🤭
Biasanya aku membutuhkan waktu seminggu atau lebih untuk menyelesaikan setiap tulisanku, tapi demi merayakan ulang tahun Sam, aku begadang tiga malam untuk menyelesaikannya 😂
Harapanku sih, semoga penulisan dalam part ini gak mengecewakan para pembaca 🙏
Selamat Ulang Tahun, Sam Lin 🎂🎉 Aku tau sih ... kalian pasti lagi video call-an untuk rayain, tapi kau harus segera balik ke Taiwan agar bisa merayakannya secara langsung bersama Yu 🤭😁
Yu meletakkan kantung obat di atas meja kemudian melirik pada seisi kafe. Sepi. Hanya ada dirinya, Helena, dan tiga pelayan kafe yang sudah siap untuk melayani. Yu memang baru pertama kali ke kafe bernuansa beige-brown itu, tapi yang ia tahu kafe itu memiliki banyak peminat. Bukan tanpa bukti. Ia pernah melakukan pencarian melalui internet tentang kafe terpopuler di Rio de Janeiro dan muncul nama kafe Epico pada urutan teratas. Banyak orang juga merekomendasikan kafe tersebut. Oleh karena itu, sangat aneh jika pada jam yang seharusnya dikunjungi banyak orang, kafe Epico malah mengalami sepi pengunjung.
Tadinya Yu sempat berpikir, mungkin saja Helena sengaja membayar agar kafe Epico dibuka hanya untuk mereka berdua, tapi ia segera menghilangkan prasangka itu karena sangat berlebihan jika Helena melakukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pelayan cantik berambut ikal membawakan dua gelas Caipirinha--minuman khas Brazil, meletakkannya di depan Yu dan Helena lalu pergi lagi.
Sebenarnya, Yu masih agak risih dengan suasana kaku di dalam kafe. Sesekali ia akan melirik ke arah pintu berharap ada pengunjung lain yang datang. Setidaknya, jika ada yang menempati meja di sebelahnya maka ia bisa merasa lebih santai.