15. Joy mengamuk

207 53 13
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Esoknya, di sekolah...

12 IPA 2
10.21 AM
--------------

Tak sesuai ekspektasi. Hari ini, berita tentang 'Lily menampar Seniornya' itu tidak menjadi perbincangan samasekali. Itu karena Senior tersebut tidak begitu terkenal, alias biasa saja.

Bahkan saat ini, Nasya sedang bergosip ria bersama Rin, Joy, serta adiknya-- Azka, bahkan Lily sekalipun, di bagian pojok kelas. Perlu diingat, sekarang adalah Jam Istirahat.

...

"Jadi gini...." Lily mulai bercerita tentang musibah yang menimpa dirinya malam itu. Tentu saja Ia bercerita dengan nada suara sepelan mungkin, takut ada yang dengar dan tiba-tiba ikut nimbrung.

Keempatnya terlihat sangat serius mendengarkan cerita Lily. Disaat-saat seperti ini, mereka harus menajamkan Indra pendengarannya masing-masing.

7 Menit berlalu...

Akhirnya Lily selesai menceritakan kisah kelamnya itu. Dan berhasil membuat 'Mereka' saling menatap satu sama lain, berusaha mencerna tiap kata yang keluar dari mulut Lily

...

"Wah, anjir, ga bener tuh cowok!" umpat Joy yang tampaknya mulai terpancing emosi.

Nasya dan Rin mengangguk mantap menyetujui ucapan Joy.

"Kamu beneran digituin sama dia? kok bisa?!" Kali ini Nasya yang berbicara.

"Iya, Kak. Aku juga nggak tau alasannya apa," jawab Lily lemah.

Rin menepuk-nepuk pundak Lily, berusaha menenangkan gadis malang tersebut. "Orang tua kamu tau soal ini?"

Lily menggeleng cepat. "Kalau mereka tau...." Gadis itu memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya. Terlalu menakutkan untuk dibayangkan.

"Beneran anak kelas sebelah? kamu nggak salah liat 'kan?" tanya Joy tiba-tiba, membuat Nasya serta Rin kompak menatap ke arahnya.

Lily mengangguk ragu. "Aku... ingat betul muka dia kayak gimana, Kak. Aku juga nggak mungkin nampar orang tanpa alasan yang jelas," ujar Lily yang lebih terdengar seperti sebuah pembelaan.

Tiba-tiba Joy berdiri, membuat mereka semua kaget.

Rin mendongak menatap Joy. "Lo kenapa sih?"

Bukannya menjawab pertanyaan Rin, Joy malah berjalan ala preman (bayangin aja sendiri) menuju kelas sebelah.

Paham akan sesuatu yang akan dilakukan oleh temannya itu, Rin segera menyeret Nasya secara paksa untuk menyusul Joy ke kelas sebelah, diikuti oleh Lily dan Azka di belakangnya.

.
.
.

Dan benar saja, apa yang dipikirkan oleh Rin benar-benar terjadi sekarang. Saat ini, di depan mata kepala mereka sendiri, Joy sedang mengamuk-ngamuk di kelas 12 IPA 1, mencari siapa yang telah menodai gadis polos seperti Lily.

Lolipop [END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang