46. Kamu siap?

132 32 11
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hey, baby, sudah siap?"

"Yes, i'm ready~"

"Tahan, ya? awalnya memang sakit, tapi nanti kamu bakalan terbiasa. Tahan, ya? sakitnya bentar doang, kok."

"I- iya, sayang.. pelan-pelan, ya?"

...

Pagi ini Rin bangun dengan keringat yang membanjiri tubuhnya. Astaghfirullah, mimpi apa dia barusan?!

Ia mengatur nafasnya yang tak beraturan, kemudian menggeleng tegas berkali-kali, berusaha menyingkirkan wajah Aarav yang saat ini sedang menghantui pikirannya.

Sumpah, ini Aarav melet dia apa gimana? kok bisa kebawa mimpi?! mana mimpinya pakai gendre 21+ lagi, nggak bener inimah.

"Aarav sialan!" umpatnya.

***

Rin menghampiri Joy yang saat ini tengah duduk di bangku Aarav, ingin meminta penjelasan.

"Kok lo malah duduk di sini sih?!" tanyanya kesal.

Joy mengangkat bahunya acuh. "Gue kalah taruhan, yang ngeharusin gue jadi babu pacar lo selama seminggu. Perintah pertamanya tuh ya ini.. dia mau tukaran tempat sama gue," jelasnya.

Rin mendengus sebal. "Taruhan apa sih emang?!"

Mau tidak mau, Joy akhirnya menjelaskan semua rencananya dari awal. Sumpah, dia pikir rencananya akan berhasil, tapi ternyata dia salah besar.

Rin segera melayangkan pukulan tepat di lengan Joy. "Pantes aja belakangan ini anaknya jadi aneh!"

Joy menggaruk tengkuknya kemudian terkekeh pelan. "Ya maap, abisnya gue kasian sama dia," adunya dengan ekspresi memelas.

"Serah, bye!"

.
.
.
.
.
.

"Ngapain lo pake ngikutin rencana Joy segala?" tanya Rin terdengar ketus. Ia menatap Aarav sekilas, sebelum akhirnya kembali menatap lurus ke depan.

Tanpa ragu, Aarav menjawab, "Namanya juga cinta."

Rin menghembuskan nafas panjang, berusaha menetralkan emosinya. Gadis itu kini menatap Aarav dengan tatapan yang sulit diartikan. "Lo beneran cinta sama gue?" tanyanya tiba-tiba, yang membuat Aarav mengangguk antusias.

"Aku nggak pernah bohong kalau soal mencintai. Kalau aku bohong, itu sama aja aku bohongin hati aku sendiri."

Gadis itu tampak memikirkan sesuatu, sebelum akhirnya Ia menampilkan smirk andalannya. "Berani bilang langsung di hadapan keluarga gue?"

Lolipop [END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang