Flashback (2)

113 27 12
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sehari sebelum kerja kelompok di rumah Aarav, tepatnya hari Sabtu....

———————————

Hari ini Nasya sangat bahagia, karena Samuel mengajaknya jalan-jalan ke sebuah Mall yang baru saja dibuka dan diresmikan kemarin. Nasya tak tau pasti nama Mall-nya, karena Samuel tak bilang apa-apa soal itu.

"Semuanya, Nasya pergi dulu, ya? bye-bye~" pamitnya antusias, yang dibalas anggukan oleh yang lainnya.

"Hati-hati," pesan sang Bunda.

Nasya mengangguk mantap. "Pasti, Bun, tenang aja!"

"Awas aja kalau sampai macem-macem, Kakak bakal pantau kamu terus," kata Raylen yang terdengar seperti ancaman.

Nasya mengangguk tanpa minta, rupanya Kakaknya sama saja, belum berubah samasekali. Dasar overprotektif!

***

"Hehe, maaf lama, tadi pamitan dulu soalnya."

Samuel mengangguk pelan, lalu tersenyum. "Gapapa. Yaudah, yuk, ojolnya udah nyampe tuh." Samuel menujuk sebuah Mobil yang terparkir di depan rumahnya.

Nasya mengikuti arah telunjuk Samuel, kemudian Ia mengangguk mantap. "Yuk!"

Ya, hari ini mereka sepakat untuk naik ojol saja. Takutnya nanti di tengah jalan malah hujan, terus pakaian mereka jadi basah, terus mereka ga jadi jalan-jalan, terus– udah, gitu aja sih.

...

Mobil yang mereka tumpangi kini melaju dengan pelan, bersiap mengantarkan mereka ke tempar tujuan.

"Sam, kita mau ke mana sih sebenarnya? maksud aku, Mall yang mana?"

"Mall yuppy," sahutnya cepat.

Nasya tertawa puas mendengar nama Mall nya, entahlah, Ia hanya ingin tertawa. "Kayak nama permen kesukaan aku btw," adunya.

"Oh ya?"

"Iya, di rumah aku nge-stok banyak banget permen yupi, enak soalnya." Nasya tersenyum senang saat membayangkan wujud dan rasa dari permen favoritnya itu.

"Kok gue ga pernah liat?" tanya Samuel, sok bingung.

Nasya mendengus kesal. "Ya 'kan ditaruhnya di kamar, dan lo gapernah masuk kamar gue," ceplosnya.

"Emang lo bakal ngijinin gue masuk gitu?"

Gadis mungil itu melotot ke arah Samuel. "Eh? ngga lah, yakali!" ketusnya.

Samuel tersenyum samar. Kenapa Nasya bisa selucu ini kalau lagi marah? heran.

***

Lolipop [END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang