Prolog

98.7K 5.1K 123
                                    

Beberapa tahun sebelumnya.

Tubuhku terasa begitu lelah saat aku bangun pagi ini. Mata pun terasa berat untuk dibuka walau cahaya matahari mulai menyelinap masuk dari ventilasi jendela. Seakan terus memanggil agar aku segera melepaskan mimpi-mimpiku di alam bawah sadar.

Bukan hanya terasa letih, satu sisi tubuhku juga terasa berat, seperti ditimpa oleh sesuatu yang cukup besar. Entah apa itu. Aku masih belum mampu membuka mataku.

Lima menit berlalu, aku mulai memaksakan diri. Kelopakku bergerak perlahan sebelum akhirnya manikku menangkap objek dalam pandangan meski masih tampak samar.

Bolak-balik aku berkedip, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam bola mataku. Lambat laun pandanganku berubah jelas dan aku mulai mengamati seisi ruangan.

Keningku berkerut saat tempat ini tampak asing dalam penglihatan. Kugerakkan bola mataku ke kanan dan kiri, mengamati sekali lagi meski tetap tidak kutemukan jawaban tentang keberadaanku saat ini.

Lalu, saat aku mencoba bergerak, tubuhku yang berbaring menyamping terasa berat. Netraku langsung lari ke bawah dan betapa terkejutnya aku saat menemukan sebuah lengan kekar yang tengah memelukku erat.

Segera kuubah posisiku untuk mengetahui siapa pemilik lengan tersebut. Dan aku pun bertambah kaget sekaligus panik ketika menangkap siluet wajah seorang pria yang terasa familier. Kedua mataku serta-merta membulat, serupa halnya dengan mulutku yang ikut menganga lebar.

Buru-buru aku menarik diriku menjauh dari lelaki tersebut dengan selimut yang juga kutarik sebatas dada untuk menutupi tubuhku yang rupanya dalam kondisi telanjang bulat. Namun, pria itu malah kembali mendekapku dengan erat, tak mengizinkanku pergi.

“Jangan. Jangan pergi,” racaunya dengan mata yang masih terpejam dan berusaha menahanku untuk tetap berada dalam pelukannya.

Aku tak bisa berbuat apa pun. Tubuhku seakan membeku. Debaran jantungku pun menggila di dalam sana sampai menyesakkan dada.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Hal terakhir yang kuingat adalah aku diperintahkan untuk mengawasi pria ini agar dia tidak melakukan hal gila. Tetapi kenapa aku malah berakhir tidur di atas ranjang yang sama dengannya dan dalam keadaan telanjang?

Dengan seorang pria bernama Aulion, yang juga kukenal sebagai kekasih dari sahabat baikku sendiri.

•••

Hai! Selamat datang di cerita baruku💃🥳

Kali ini temanya agak lebih dewasa, jadi tolong disikapi dengan bijak ya hehehe.

Aku upload Prolog dulu buat tes ombak. Kalo misalnya rame dan banyak yang mau baca, aku bakal mulai update secara rutin.

Jangan lupa masukin cerita ini ke library dan reading list kalian! Sampai ketemu lagi😍❤

8 Juni, 2021

8 Juni, 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang