Update lagi dong hari ini💃
Selamat membaca sayang-sayangkuu😘 jangan lupa vote dan komen yang banyak yaa❤
•••
“Yan, kalo nonton film horor, habis lo sama gue.” Aku mengancam Ian yang masih kelihatan sok misterius di hadapanku.
Sepulangnya dari kantor, Ian mengajakku ke bioskop. Katanya ada film baru yang wajib untuk ditonton. Entah ada angin apa tiba-tiba pria tengil itu mengajakku nonton. Tetapi kali ini aku tidak bisa menolak. Aku benar-benar butuh hiburan setelah apa yang terjadi siang tadi. Aku ingin meluruskan benang-benang kusut dalam pikiranku walau hanya sejenak.
“Enggak, Mbak. Ini film fantasi. Lagian takut amat, sih, sama setan.”
Aku cemberut, melirik Ian dengan sinis, tetapi pria itu dengan cueknya mengabaikanku. Meski begitu, aku tetap mengikutinya yang hendak mencetak tiket yang sebelumnya sudah dibeli secara online.
Berada di kantor yang sama dengan Ian membuat kami mudah bila ingin hangout bersama seperti ini. Ian baru satu tahun bekerja di kantor yang sama denganku, sebagai staf IT.
Sementara aku sudah bergabung bersama perusahaan hampir lima tahun lamanya, sebagai sekretaris General Manajer. Ya, jabatan Aulion di kantor adalah General Manager. Aulion dan Ian sama-sama masuk ke perusahaan dengan bantuan orang dalam karena perusahaan itu milik ayah mereka sendiri.
Aku tidak bisa menyalahkan keduanya yang masuk ke perusahaan dengan bantuan sang ayah. Toh, pada akhirnya mereka juga yang akan mewarisi perusahaan tersebut. Lagi pula kemampuan Aulion dan Ian sangat mumpuni dan pantas dengan posisi mereka saat ini.
“Mbak, jangan gandengin gue mulu kenapa, sih. Gue jadi nggak bisa tebar pesona,” celetuk Ian ketika kami sedang menunggu pintu studio dibuka.
Aku tak bisa menahan tanganku untuk tak menoyor kepalanya. Pria yang satu ini selalu berhasil membuat orang di sekitarnya jadi keki sendiri, termasuk aku yang sering menerima perlakuan isengnya.
“Nyesel gue ngikut lo ke sini.”
Ia mengusap bekas toyoranku di kepalanya sambil meringis lebay. Aku kemudian menarik tanganku yang sedari tadi kulingkarkan di lengannya.
“Nggak deng, Mbak. Becanda. Sini, deh, gandeng gue terus sampe bosen,” ucap Ian dengan suara manisnya yang dibuat-buat sembari menarik lenganku kembali.
“Ogah!” tolakku seiring dengan pengumuman pintu teater tempat film yang akan kami tonton telah dibuka. Segera aku bangkit berdiri, melangkah meningglkan Ian yang masih berusaha membujukku.
•••
Sepertinya aku tidak jadi merealisasikan ucapanku yang ingin menghajar Ian. Sebab, film yang kami tonton memang bergenre fantasi. Lumayan untuk menghilangkan penat dalam kepala dan hati yang tak kunjung sirna. Apalagi setelahnya Ian mentraktirku makan. Aku masih tidak mengerti setan baik mana yang sedang merasuki tubuh Ian.
“Lo abis putus cinta ya, Yan?” tanyaku begitu Ian menghentikan mobilnya di depan kosanku.
“Enggaklah, Mbak.”
Aku menatapnya sekilas sebelum membuka sabuk pengaman. “Lo aneh, sih. Tiba-tiba ngajakin gue nonton. Sampe ditraktir makan segala lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Partner
Romance[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Bagi Tiara, Aulion adalah cinta pertama sekaligus patah hati pertamanya. Bagi Aulion, Tiara selayaknya obat yang tiba-tiba hadir di sela-sela patah hatinya. Keduanya sama-sama menyimpan luka. Lalu, memutuskan untuk ber...