Heyoo! Ketemu lagi hari ini walaupun gak sore-sore kayak biasanya💃
Seperti biasa ya, jangan lupa ramekan kolom komentarnya. Vote juga! Selamat membaca❤
•••
Tidak ada kesempatan kedua untuk orang yang berselingkuh.
Kalimat itu terus berputar dalam benakku. Diulang-ulang tanpa pernah bosan. Sebagai pengingat bahwa kembalinya Jihan tak akan berpengaruh pada hubunganku dengan Aulion. Pesimistisku meluap, tersapu oleh kepercayaan diri yang tiba-tiba muncul tanpa diundang.
Bibirku sangat sulit diajak bekerja sama untuk tidak terus-terusan menyunggingkan senyum. Bahagiaku membuncah dengan hebat setelah mendengar kalimat Aulion yang mampu menenangkanku dari ketakutan yang tidak berdasar.
Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhku sampai paha. Sementara kedua tanganku bergerak untuk mengeringkan rambutku yang masih basah sehabis keramas.
Meski jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, aku sama sekali tak kedinginan begitu selesai mandi. Aku malah merasa jauh lebih segar setelah seharian ini berkegiatan tanpa henti. Ditambah lagi dengan kepalaku yang mulai menyingkirkan pikiran negatif. Tubuhku benar-benar terasa ringan.
“Mas, lagi ngerjain apa?” Aku menegur Aulion yang terlihat serius di depan laptop.
Aulion meninggalkan sejenak laptopnya begitu mendengar suaraku. Dia lantas memutar pandangannya ke belakang, ke arahku yang sedang menghampirinya. Sepertinya dia tidak sadar dengan kehadiranku. Mungkin karena posisinya yang membelakangiku.
“Kamu udah selesai?”
Aku mengangguk, kemudian mengambil duduk di sisinya masih dengan handuk di tubuhku. Menghentikan sekejap kegiatan mengeringkan rambut, aku mencondongkan tubuhku untuk melihat layar laptop Aulion yang kini tengah menampilkan beberapa laporan hasil pertemuan dengan klien siang tadi.
“Aku bantuin ya, Mas. Aku pake baju dulu bentar.”
Pergerakanku yang baru saja bersiap untuk bangkit terhenti begitu saja ketika Aulion menangkap tanganku, menahan supaya aku tidak jadi pergi.
Kutolehkan kepalaku ke samping, melihat Aulion dengan kening berkerut. Tanpa bersuara, aku tahu jika Aulion paham dengan air mukaku yang menunjukkan pertanyaan akan sikapnya.
Dalam beberapa menit, Aulion tak memberiku jawaban apa pun. Dia hanya memiringkan posisi duduknya agar kami bisa saling memandang dengan leluasa. Satu tangannya masih setia menggenggam tanganku, sedang satunya lagi bergerak mengusap rambutku.
Mulutku setengah terbuka, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari sana. Kepalaku pun tak lagi bertanya-tanya sebab dari raut yang Aulion tunjukkan saat ini, aku sudah mendapatkan jawabannya.
Irisnya yang berwarna cokelat gelap itu terlihat semakin pekat, diselimuti oleh kabut gairah yang meletup-letup. Aku sudah bisa menebak bagaimana kelanjutannya.
“Boleh, Ra?” Akhirnya Aulion buka suara meski tak terlalu jelas di telingaku karena suaranya terdengar sedikit serak.
Aku langsung mengangguk, menyetujui Aulion untuk kembali menyentuhku malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Partner
Romance[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Bagi Tiara, Aulion adalah cinta pertama sekaligus patah hati pertamanya. Bagi Aulion, Tiara selayaknya obat yang tiba-tiba hadir di sela-sela patah hatinya. Keduanya sama-sama menyimpan luka. Lalu, memutuskan untuk ber...