Update lagi hari ini!
Jangan lupa tinggalkan vote dan penuhi kolom komentarnya🥳
Selamat membaca❤
•••
Aku mematut diriku di depan cermin ketika menempelkan plester di leher. Bukan. Itu bukan luka, melainkan bekas ciuman Aulion tadi malam. Pria itu benar-benar seperti seorang vampir. Padahal, aku sudah berulang kali memperingatinya untuk tidak menciumku di leher, tetapi dia malah semakin beringas.
Sebenarnya bukan hanya satu kiss mark saja yang menghiasi leherku. Ada beberapa. Yang untungnya masih bisa kututupi dengan foundation. Hanya satu bekas ciumannya saja yang sampai siang ini masih terlihat dengan jelas.
“Leher kamu luka?”
Aulion tiba-tiba berdiri di belakangku. Dari bayangan di dalam cermin, aku bisa melihat raut khawatir dalam wajahnya.
“Abis digigit Vampir,” jawabku asal sembari beranjak dari kursi rias untuk memasukkan beberapa barang yang akan kubawa nantinya ke dalam tas.
Aulion mengikutiku dengan satu alis yang naik ke atas, seolah meminta penjelasan. Dahinya yang berkerut menunjukkan jika dia tengah berpikir keras sebelum mulutnya akhirnya mengeluarkan dengkusan geli, yang kuanggap bahwa dia sudah mengetahui maksud dari jawabanku barusan.
“Bekas ciumanku, ya?” Aulion cengengesan sambil menggaruk belakang kepalanya.
Selesai dengan tasku, aku langsung menghadap ke arah Aulion dan memberinya tatapan gemas. “Menurut kamu?” tanyaku dengan kedua bola mata yang berputar.
Dengan wajah sok polosnya, Aulion malah terkekeh dan mengulurkan tangannya untuk mendekapku.
“Minta maaf buruan,” ucapku yang memilih untuk tetap diam tanpa membalas pelukan Aulion.
“Maaf, Sayang. Tapi aku suka ciumin leher kamu. Jadi, aku nggak bakal berhenti.”
“Ish, nyebelin!” Tanpa aba-aba aku memukul dada Aulion berulang kali. Biar saja, biar dia tahu rasa.
Tetapi bukannya kesakitan, dia malah terbahak kencang meski pelukannya di tubuhku terpaksa harus disudahi.
“Buruan, ah, ayok pergi. Bunda dari tadi nge-chat mulu. Nanyain udah sampe mana.”
Tanpa meminta persetujuan Aulion, aku menggandeng tangan pria itu untuk segera mengajaknya bergegas pergi. Sementara Aulion kelihatan puas bisa menggodaku sekali lagi. Terlihat dari sisa-sisa tawa yang masih mendiami wajahnya.
•••
Hampir empat tahun lamanya aku mengenal Aulion. Apa pun tentangnya aku sudah hafal. Waktu selama itu juga membuatku akrab dengan keluarga Aulion. Bukan hanya keluarga intinya saja. Bahkan, keluarga besarnya pun kukenal dengan baik. Mulai dari kakek dan neneknya sampai keponakan-keponakannya.
Saking akrabnya, aku sampai memanggil kedua orang tua Aulion dengan sebutan ayah dan bunda. Aku benar-benar sudah dianggap seperti anak mereka sendiri. Apalagi Aulion bolak-bolak mengikutsertakanku ke dalam kegiatan apa pun di dalam keluarganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Partner
Romance[TAMAT - CERITA MASIH LENGKAP] Bagi Tiara, Aulion adalah cinta pertama sekaligus patah hati pertamanya. Bagi Aulion, Tiara selayaknya obat yang tiba-tiba hadir di sela-sela patah hatinya. Keduanya sama-sama menyimpan luka. Lalu, memutuskan untuk ber...