Chapter 29

1.9K 160 13
                                    

"Phi, aku harus pergi" Menepuk pelan punggung Gulf.

",,,,,,,,,,"

"Phi?"

",,,,,,,,,,"

Karena tidak ada respon, Mew melepaskan pelukannya perlahan untuk mengecheck keadaan Gulf.

Saat dilihat, ternyata Gulf tertidur. Mew hanya bisa menghela nafas & menggeleng-gelengkan kepalanya, tak percaya bahwa kebiasaan Gulf yang tertidur setelah menangis masih sama seperti dulu.

Perlahan Mew mengangkat tubuh Gulf ke kamar. Mengangkat sebelah lengan Gulf lalu ditaruh di tengkuk lehernya serta tangan kanan Mew ditaruh di pinggang Gulf, menopang berat badan Gulf agar tidak jatuh.

Merebahkan tubuh Gulf diatas ranjang, "Uuugghhh,, berat banget,, hah,,hah,,hah,, fiuuh" Menarik nafas rakus & mengelap keringatnya. "Tahu begini, aku ikuti Joss olah raga saja dari dulu" Memencet-mencet lengan nya yang kecil.
Setelah itu, Mew menyelimuti tubuh Gulf dan duduk di samping sembari menatap wajah Gulf. Tangan kanan nya mengusap kening Gulf dengan lembut.
"Phi, kau tadi memintaku untuk memaafkanmu? Biar aku beritahu, Aku sudah memaafkan Phi sejak lama" Menghentikan gerakan mengusapnya.
"Tapi, kalau Phi memintaku untuk kembali---aku tidak bisa" Menunduk dan perlahan mulai keluar air mata.
"Phi tahu? Selama 7 tahun ini aku masih terus berusaha untuk menghilangkan trauma ku. Sungguh, rasanya sulit sekali. Pelecehan yang kualami masih dengan jelas melintas di pikiranku hingga sekarang. Jujur saja, aku tidak kuat harus hidup dengan bayang-bayang seperti itu. Aku selalu merasa diingatkan akan tubuhku yang sudah sangat kotor ini" Mengusap air matanya kasar.
"Beberapa kali aku coba untuk mengakhiri hidupku, tapi Win & Joss selalu mencegahku, bukankah mereka lucu? hahahaha" Ketawa dengan nada sedih.
"Mereka sampai memasukkan ku ke psikiater hanya untuk menyembuhkanku. Aku sebenarnya tidak butuh itu. Aku sudah hancur. Aku tak bisa lagi disembuhkan. Aku sampai berpura-pura sembuh dari traumaku di depan mereka agar mereka tidak terus memaksaku datang ke tempat itu. Seharusnya---" Kepala Mew mengadah ke atap kamar.
"---seharusnya mereka biarkan saja aku mati. Dengan begitu aku akan sangat berterima kasih. Tapi mereka tidak mau melakukannya. Aku jadi berpikir, Mereka benar-benar egois padaku. Membiarkan aku hidup dan menderita daripada mati dan bahagia" Cemberut & menatap kembali wajah Gulf yang masih tertidur dengan damai.
"Mulai sekarang, Phi harus hidup dengan baik. Cari orang lain yang lebih pantas untukmu, Phi! Ak---Aku,, aku---sudah kotor ,, hiksss,,, aku,, hikss,, tak pantas lagi untuk Phi!! Tolong jangan cari aku lagi. Hidup bahagialah dengan orang yang lebih pantas dariku. Hiks" Mengepalkan tangan lalu mengusap air mata yang mengalir deras dengan gerakan kasar memakai kedua punggung tangannya.

Saat Mew beranjak berdiri, Gulf langsung bangkit & menarik lengan Mew hingga Mew terjatuh ke dalam pelukan Gulf. Gulf langsung memeluk Mew erat-erat dan menangis sejadi-jadinya. Menumpahkan semua sakit nya yang dia tampung selama berpura-pura tidur sambil mendengarkan Mew mengeluarkan keluh kesahnya.

"Tolong, tolong jangan pergi lagi dariku Meww,, hikss,,,hikss,, TOLONG!" Menekankan kata-katanya.
"Aku tak peduli hikss, aku tak peduli dengan apalah itu. Aku sangat mencintaimu, Mew. Aku mencintai semua yang ada pada dirimu apa adanya. Mew yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba dari Gulf hanya terus menangis sambil mendengar apa Gulf ucapkan tanpa membalas pelukannya.
"Dan kau ingat ini baik-baik, Mew. Tidak ada yang pantas menggantikan posisimu di hatiku. TIDAK ADA! Kau dengar itu?! TIDAK ADA MEW!! TIDAK ADA YANG PANTAS UNTUK BERADA DISISIKU SELAIN DIRIMU!! Jadi tolong, tolong jangan merendahkan dirimu seperti itu lagi. Kamu sangat pantas untukku, Mew! Hikss,, hikss" Melepas pelukannya dan menatap wajah Mew yang sangat sembab karena terus menangis. Menghapus air mata Mew dengan lembut menggunakan ibu jarinya.
"Kau dengarkan tadi aku bilang apa?" Dibalas anggukkan dari Mew. Gulf tersenyum dan mengecup bibir Mew lembut.

My Bitter Root || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang