Keesokkan Harinya, Jepang,,,
Seperti biasanya, pukul 09:00, Mew membangunkan Moon agar tidak kesiangan saat Mew tinggal bekerja.
"Sayang, bangun. Papa sudah mau berangkat kerja. Anak papa jangan sampai kesiangan ya" Mengelus kening & mencubit gemas hidung anaknya.
"Hhhhmmmhhh" Membuka kedua mata sambil merenggangkan tubuh ke kanan.
"Iya, Papa" Beranjak duduk kemudian bersender di dinding."Oh iya---Moon, mulai hari ini, Papa akan menggantikan teman papa yang sakit. Papa akan bekerja hingga larut malam, jadi Papa tidak bisa selalu ada sama kamu. Tidak apa kan kalau Papa titipkan kamu sementara sama Paman Win atau Paman Joss hmm sayang? Hanya 1 minggu saja kok" Mengusap pipi Moon.
"Lama banget, Pa. Kalau Moon kangen sama Papa bagaimana?" Memeluk erat leher papanya.
"Kamu bisa telefon Papa"
"Dan kalau sempat, sesekali Papa akan usahakan untuk menghampiri kamu. Ya?" Membalas pelukan dan dibalas anggukkan dari Moon.
"Terima kasih sayang. Anak papa memang yang terbaik" Mengeratkan pelukannya dan mencium leher, membuat Moon terlonjak geli."Paaa udaahaahahahaha,, gelii,, hahahhaha---"
"Kamu sekarang bersiap. Papa berangkat dulu nak" Melepas pelukan.
"Sarapan sudah Papa siapkan di meja seperti biasa. Papa tinggal dulu ya!
"Dasah, sayang. Jangan nakal di tempat paman Win & Paman Joss ya" Mencium kening dan berlalu keluar setelah mendapat anggukkan dari Moon.Moon menatap ke arah pintu dimana papanya baru saja keluar. "Seharusnya Papa tidak perlu bersusah payah seperti itu hanya untuk membelikanku mainan di Mall kemarin" Menunduk sedih.
Flashback On✨
.
Tokkk tokk tokk
Tokk tokk tokkk
Ceekklekkk
.
"Ya, Saint-San. Masuklah" Masuk ke dalam & duduk di lantai, bersebelahan dengan Mew di pinggir ranjang. Mew menyiapkan secangkir teh untuk saint.
"Minnie-San. Aku datang seperti janjiku kemarin. Ini aku bawakan seragam yang harus kau pakai nanti" Menyerahkannya & diterima oleh Mew.
"Untuk pekerjaanmu, kau hanya mengantarkan minuman ke meja-meja. Terkadang pengunjung akan memintamu menemani mereka sebentar hanya untuk mendengarkan mereka bercerita. Kau tahu, kebanyakkan dari mereka yang datang ke club ku adalah orang-orang yang kesepian. Mereka hanya butuh teman untuk mencurahkan isi hatinya" Mencicipi teh & menaruhnya kembali.
"Tapi, ada juga orang brengsek disana. Untuk kau ketahui, kalau ada orang yang memberikanmu segelas minuman, jangan pernah kau terima dengan alasan apapun. Itu salah satu kode rahasia club. Kalau kau terima gelasnya, itu berarti kau menerima ajakan dia untuk tidur bersama""APAA?!" Shock.
"Kau hanya perlu mengabaikannya saja. Jangan pernah menyentuh gelas yang orang itu berikan. Minnie-San paham?" Menerima anggukkan pelan dari Mew.
"Baik, Oh, aku hampir lupa, nama clubnya XXX , aku sudah beritahu pada manajer disana kalau nanti ada yang menggantikanku. Kalau begitu aku permisi dulu. Terima kasih untuk tehnya & bantuanmu padaku. Dalam seminggu aku akan kembali lagi untuk mengambil seragam ku ini. Permisi" Berlalu pergi meninggalkan Mew yang masih mencerna perkataan saint."Aku harus hati-hati saat bekerja disana" Menghela nafas.
"Tidak apa. Hanya seminggu. Ini demi Moon yang akan berulang tahun sebentar lagi. Kau ingin memberikannya mainan di Mall kemarin kan? Kamu pasti bisa, Mew" Berbicara sendiri sambil menguatkan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitter Root || GULFMEW {END}
Fanfic🔞 AREA ♦ BXB ♦ MPREG ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN & SEX! . . . Mew Suppasit Jongcheveevat. Anak angkat dari Drake. Drake sangat terobsesi dengan anak angkatnya sendiri. Bagaimana nasib Mew selanjutnya? Akankah dia bahagia?