Chapter 10

2.3K 172 3
                                    

"Lepaskan tanganku! Pergelangan tanganku sakit! Kau menekannya terlalu kuat"

",,,,,,,,,,,,,," Gulf terus berjalan menarik Mew tanpa menjawabnya.

"Hoi!! Apa kau tuli ?"

",,,,,,,,,,"

"Lepas kan tanganku!!" Sedikit berteriak, namun tetap tak mendapat respon dari Gulf dan malah mempererat cengkraman pada pergelangan tangannya.
"KUBILANG LEPASKAN TANGANKU, OM-OM MESUM!" Bentak Mew, membuat Gulf langsung terdiam kaku, menoleh ke belakang, dan menatap Mew tajam tanpa melepas cengkramannya.

Mew bisa merasakan hawa tidak enak datang dari tatapan Gulf, membuat tubuhnya reflek bergetar.

"Tadi kau bilang apa? katakan sekali lagi!"

"Aku bilang, lepaskan tanganku"

"Setelah itu?"

"Hanya itu" Matanya melirik kesana sini, menghindari tatapan mata Gulf.

Gulf menarik tangan Mew sedikit kuat, membuat tubuh Mew bergerak maju , mengikis jarak diantara keduanya. "Jika kau memanggilku om mesum sekali lagi, kau akan kuhukum, sweety" Berbisik di telinga Mew & menyeringai lalu memeluk tubuh Mew dengan tangannya mengusap bagian belakang kepala Mew, mengabaikan tatapan dari orang-orang sekitar yang melihatnya.

Mew sedikit terlena dengan pelukan hangat yang Gulf berikan, hingga tiba-tiba sebuah tangan meraih tubuh Mew dengan cepat.

"MEWWW!! KAU TIDAK APA-APA? APA KAU TERLUKA? AKU SANGAT CEMAS KARENA TIDAK ADA KABAR DARIMU SAMA SEKALI DARI KEMARIN,, HIKSSS,, AKU HAMPIR SAJA AKAN MENGHUBUNGI JOSS AGAR MEMBANTUKU UNTUK MENCARIMU HIKSS ,, HIKS" Tangis Win sambil memeluk Mew dengan eratnya.
"APA SI BRENGSEK INI ADA MELUKAIMU? DIA LANGSUNG SAJA MEMBAWAMU PERGI SEPERTI PENCULIK" Menunjuk Gulf yang hanya dibalas tatapan datar.

"Tenang Win, aku baik-baik saja. Kupikir kau sudah melupakank--AW!" Pekik Mew saat sebuah pukulan mendarat di kepalanya.

"Mana mungkin aku melupakanmu bodoh!! Kau itu sudah seperti Adik ku sendiri!" Potong Win.
"Ayo kita pulang sekarang Mew, Ayahmu sudah sangat khawatir sekali padamu. Kudengar dari kemarin dia terus menambah penyebaran anak buahnya untuk terus mencarimu"

"Ayo kita pulang. Aku takut Daddy semakin khawatir"

"TIDAK!! MEW TIDAK AKAN KEMANA-MANA. DIA HARUS TETAP BERSAMAKU" Gulf menarik Mew kuat ke dalam pelukannya.

"AH, AKU HAMPIR LUPA MASIH ADA KAU DISINI" Bertolak pinggang.
"KAU SIAPA, TUAN? BERANI SEKALI KAU MENGATUR MEW! TIDAK CUKUP PUAS SAAT KAU MENCULIKNYA KEMARIN, HAH?"

"KALAU AKU BILANG TIDAK, KAU MAU APA?" Menyeringai.

"KAU BRENGSEK! JANGAN KARENA WAJAHMU TERKENAL DIMANA-MANA, KAU BISA SEENAKNYA, SIALAN!" Menunjuk-nunjuk wajah Gulf.

"TURUNKAN TELUNJUKMU KALAU KAU MASIH SAYANG PADA JARIMU" Menekankan katanya.

"KENAPA? KAU TIDAK SUKA? KAU PIKIR AKU TAKUT AKAN ANCAMANMU HAH? NIH KU TAMBAHKAN TELUNJUKKU. KAU MAU APA SEKARANG?! HAHAHAHAHAHA" Kedua telunjuk Win sekarang menunjuk-nunjuk di depan wajah Gulf sambil tertawa lebar.

Mew yang melihat tatapan Gulf semakin menyeramkan, berusaha menengahi pertengkaran ini sebelum terjadi apa - apa pada Win.

"Win, hentikan! Kita dilihat banyak orang. Aku pun sudah sangat lapar sekarang, ayok kita pergi cari makan" Menghampiri Win dengan wajah imutnya yang dibuat-buat.

"Kau masih bisa-bisanya memikirkan perutmu sekarang, huh? Yasudah ayok kita pergi sebelum kau mati kelaparan" Menggenggam tangan Mew dan saat akan beranjak pergi---

My Bitter Root || GULFMEW  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang