Keesokan harinya di kediaman Traipittanapong yang tenang, Kanada
.
BRUAK
BRUGHH
BRAKK
PRANG
.
"Sialan, suara berisik apa ituu pagi - pagi begini?!" Teriak Gulf yang baru keluar dari ruang kerjanya.
"Suara apa itu tadi?" Tanya Gulf pada 4 maid yang menunggu di depan kamar nya."S-Suara itu berasal dari kamar Tuan Mew" Ucap kepala maid menunduk diikuti 3 maid dibelakangnya.
"Kalian tidak mengecheck ke kamarnya?" Berjalan cepat menuju kamar Mew, diikuti maid dibelakangnya.
"Maaf, kami tidak berani untuk mengechecknya, Tuan" Menunduk takut sembari mengikuti Gulf.
Sesampainya di kamar Mew, Gulf langsung shock melihat keadaan kamar tersebut.
Sprei yang berantakan sampai setengahnya jatuh ke lantai, lantai yang basah karena air dari kamar mandi, hairdryer yang ada di lantai, baju-baju yang tadinya tersusun dilemari, semuanya sekarang ada di kasur & lantai.
Gulf masuk ke dalam kamar untuk mencari keberadaan Mew & menemukan Mew sedang mencocokkan baju di depan cermin kamar mandi.
"Apa yang kau lakukan?" Melihat tubuh Mew dari belakang yang hanya terbalut handuk dari pinggang kebawah, menampilkan lekuk pinggangnya yang ramping.
Mew terlonjak kaget dan dengan cepat menengok ke belakang. "KAU!!! CEPAT BERIKAN AKU BAJU! AKU HARUS KE KAMPUS SEKARANG, AKU MASIH ADA JADWAL UJIAN HARI INI!!" Teriaknya kepada Gulf dengan cepat, sambil sedikit menggoyangkan tangan Gulf dengan sedikit gemetar. Pikiran Mew sekarang hanya terfokus pada ujiannya & sedikit mengabaikan rasa sakit pada lubang analnya.
Gulf hanya berdiri diam mematung. Otaknya masih mencerna apa yang terjadi sekarang.
Mew tidak marah padanya karena kejadian kemarin? Atau Mew nya tidak ingat apa yang terjadi kemarin? Padahal Gulf dari semalam tidak bisa tidur karena kejadian sex's nya pada Mew terus berputar bagai film di otaknya, sampai terus mencari alasan yang bagus kalau sampai nanti Mew menanyakan perihal kejadian itu.
Mew yang melihat Gulf hanya menatapnya diam mematung, membuatnya bertambah kesal .
Bagaimana tidak? Dia sudah hampir terlambat mengikuti ujiannya & orang yang didepannya tidak membantu sama sekali.
"Hallooooo? Apa kau patung?? Kenapa diam saja? Aku dikejar waktu sekarang! Cepat berikan aku baju!!!" Menggerakkan - gerakkan tubuh Gulf dengan kedua tangannya.
Gulf akhirnya tersadar dari lamunannya.
"Ekhm" Berdehem singkat.
"Bukan nya yang di ranjang mu itu baju?" Menunjuk baju yang berantakan di kasur."Buka matamu! Itu baju wanita"
"Hm, aku tau. Pakai itu saja"
"Sattt!! aku ini P-R-I-A!! Kau mau cari gara-gara denganku? Kau mau ku pukul dengan ini? Aku memang belum pernah memakainya, tapi aku yakin bisa membawamu segera ke neraka" Menunjukkan kepalan tangannya dengan ekspresi wajah serius. Namun tampak sangat imut di mata Gulf.
"Baik baik. Sebentar aku ambilkan" Mengangkat kedua tangan di atas seolah takut akan ancaman Mew.
"Pakai ini atau tidak sama sekali" Memberikan sebuah kemeja yang ukurannya 2x lebih besar dari tubuh Mew.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bitter Root || GULFMEW {END}
Fanfiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ MPREG ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN & SEX! . . . Mew Suppasit Jongcheveevat. Anak angkat dari Drake. Drake sangat terobsesi dengan anak angkatnya sendiri. Bagaimana nasib Mew selanjutnya? Akankah dia bahagia?